CHAPTER 3🌼

32 15 0
                                    


>>>>
...

Oi mayra gw lulus, lo gimana?
-farhan 10.A

Sebuah pesan dari farhan di ponsel mayra

"Yoi, gw juga, tinggal pembagian kelas besok"
-mayra

"ekhm, sekelas amiin"
-farhan 10.A

"Amiin..."
-mayra


"kalo diliat liat farhan ganteng juga ya, hm...rambutnya juga gila...ekh lo ngapain sih ra mikirin farhan dah dah tidur besok sekolah"

Mayra yang tidur dengan mata ditutup bantal, dari ia kecil sampai umur nya menginjak dewasa ia tidak pernah punya rasa suka pada siswa laki laki, itu membosankan menurutnya

"bik, bangun". mayra yang ngebanguninn bibinya

"iya"

"bik lia udah aku mandi in udah aku ganti in juga bik, tinggal diantar ke sekolah bibi yang ngantar atau biar aku?sekalian aku ke sekolah"

"ga usah mayra, biar bibi aja, kamu berangkat aja"

"oke bik, bik jangan lupa minum obatnya mayra udah tau semuanya"

Deg...
Bibi mayra yang mendengar perkataan mayra terdiam.

"udah tau?"

"Ya mayra" /beranjak dari tempat tidur

"kamu tau apa?"

"udah bik, bibi pasti paham apa yang ku maksud aku berangkat dulu" /nyalim tangan bibi

Mayra pun berangkat sedangkan bibinya masih terdiam karena mayra telah mengetaui penyakitnya, bibi mayra mengalami penyakit kanker otak yang ia sembunyikan selama setahun lalu, namun bukan namanya mayra kalo ia tidak bisa menemukan apa yang disembuyikan orang. tapi syukurlah mayra tidak pernah tau tentang perusahan yang ternama di bidang musik itu sebenarnya milik sang ibunya, bibinya akan memberitau nya nanti setelah ia lulus menjadi seorang polwan, ia yakin akan mengambil alih kembali perusahannya dari orang yang selama ini menjadi sahabat sang ibu.

"Loh kok sepi bener?"
Batin mayra yang melihat sekolah sepi hanya motor motor yang ia dapati

Mayra pun mengendap ngendap untuk memeriksa situasi, "astaga, ternyata gw terlambat" /geplak jidat

Mayra pun berjalan pelan untuk pergi ke aula dan..."fiks gw berhasil" batin mayra yang tidak ketauan oleh guru

"astaga..." suara dari seorang murid yang melihat mayra, mayra yang mendengar suara itu ia mencari sumber suaranya

"astaga gw ketauan dengan farhan". batin mayra

"Sut....jangan cepu lo" bisik mayra

"Aman....gw ga cepu kalo lo traktir gw bakso" bisik farhan yang mengecilkan suaranya

"idih/muka julid, anak ini apa nyambungnya bakso sama gw telat?" sinis mayra

"siip" ucap mayra yang menunjukkan jari jempolnya dan dibalas juga oleh farhan

"oke semuanya bapak harap kalian paham apa yang bapak sampaikan tadi, dan kalian boleh lihat di papan pengumuman kalian masuk kelas mana"

"baik pak.."

"ha?apaan yang bapak tuh bilang gw baru datang pak.." batin mayra belum lama berdiri di aula

"okelah gw bisa nanyak sama teman, apa gunanya teman"

Mayra pun berjalan ke papan pengumuman dan menunggu disudut tiang sampai siswa siswi tidak bergerombalan lagi

"males banget gw yang kayak gini, kenapa ga diumumin lewat hp aja". batin mayra yang melihat kerumunan itu

extraordinary YOU[On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang