Kasaran

3.4K 232 35
                                    

Sesuai judul, isinya dikit buat gambaran kecil aja (apasih😭😭😭😭)

Spesial tag : jeongharuuu Rurugirlll eommapodong

Makasiih banyak buat kalian bertiga, i love oyu🥺❤️

..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..

"Huh, kenapa malam ini dingin banget? Jalanan juga lebih sepi."

Gerutuan menjadi teman perjalanan pulang pemuda manis tersebut. Ia merapatkan jaketnya karena udara malam yang dingin terasa menusuk.

Bibirnya sesekali mengerucut sebal. Menambah kesan menggemas dari pipinya yang memerah karena kedinginan.

Pemuda manis bernama Haruto itu sedang dalam perjalanan pulang setelah mengerjakan tugas kelompok. Yang diluar dugaan selesai cukup larut.

Semakin menyebalkan karena Haruto harus berjalan kaki dari halte sampai ke rumahnya. Tidak ada taxi lewat dan baterai handphone nya habis, ia jadi tidak bisa menghubungi supir untuk menjemputnya.

Keadaan jalanan yang sepi ditemani angin malam yang dingin saja sudah membuat Haruto takut. Hanya cahaya toko dan lampu jalan yang menjadi penerang baginya. Seolah belum cukup menakutkan, tiba-tiba terdengar suara dari sebuah gang sempit.

"Huwaa okaasan!"

Langkah Haruto terhenti. Ia mengeratkan pegangannya pada tali tas. Mata Haruto terpejam, ia menunduk menyembunyikan wajahnya dalam kerah jaket yang tinggi.

Haruto takut tapi penasaran suara apa itu. Kepalanya menoleh pelan, mengitip sedikit ke dalam gang gelap di sampingnya. "Halo?"

Hening. Tidak ada sahutan. Haruto lega untuk sejenak dan berpikir suara tadi ulah tikus atau kucing.

Tapi tiba-tiba sepasang cahaya berbentuk mata semerah darah muncul dari kegelapan dan menatapnya tajam.

Haruto terkejut sekaligus ketakutan. Haruto segera menoleh ke depan dan berjalan cepat menjauhi gang tersebut.

Bibirnya berkomat-kamit, berdoa semoga makhluk apapun itu tidak mengikutinya dan ia bisa sampai di rumah dengan selamat. Dengan wajah ketakutan Haruto makin mempercepat jalannya saat melihat pekarangan rumahnya sudah dekat.

Tanpa Haruto ketahui, sepasang mata tadi menatap kepergiannya. Bibirnya yang merah oleh cairan amis mengukir senyum. Bukan senyum baik, melainkan senyum dengan maksud lain.

"Kita akan bertemu lagi, manis."

***

Suasana kantin yang ramai menjadi pemandangan yang menemani makan siang Haruto. Bersama Asahi sang sahabat dan Jaehyuk, sahabatnya sekaligus soulmate Asahi.

"Pas banget ya kantin fakultas Jae ada di deket fakultas Haruto." celetuk Jaehyuk. Ia melirik Asahi yang duduk tenang di sampingnya. "Tapi Asa jadi harus jalan dulu."

"Nih, makan."

Asahi menyuapkan sepotong makanan ke mulut Jaehyuk untuk menghentikan ocehan kekasih manisnya itu. Berjalan beberapa langkah bukan apa-apa bagi Asahi.

Pipi Jaehyuk menggembung, penuh oleh makanan. Asahi yang gemas mendaratkan satu kecupan pada pipi Jaehyuk dan sukses membuat pipi itu merona.

Haruto yang menonton adegan manis di depannya hanya tersenyum. Tidak seperti kebanyakan orang yang tidak suka menyaksikan kemesraan di depan mata mereka, Haruto malah suka.

𝐌𝐨𝐢𝐫𝐚 || JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang