Bonus Part 2

2K 197 50
                                    



Tak jarang orang tua menjadi tempat penitipan cucunya dikala orang tuanya sedang pergi ke suatu tempat. Seperti yang di rasakan Aldi dan Arga saat ini. Mereka berdua di minta datang kerumah Devan dan Sea untuk menjaga si kembar, dikarenakan Devan dan Sea pergi ke pesta pernikahan temannya. Takut si kembar bosan, apalagi karisa yang mudah mengantuk. Jadi, lebih baik mereka di tinggal di rumah dan dijaga oleh kakek mereka yang kiyowo.

"Tendang, Kakek Arga. Tendang aja muka sok cool nya itu!" Teriak Aldi meminta Karina menendang wajah Arga yang menurutnya sangat menyebalkan.

"Gila lo! Ngajarin cucu gue yang gak bener!" Sahut Arga kesal. Pada dasarnya Arga memanglah baperan, siapa juga yang tidak kesal dan sakit hati di jahili oleh Aldi. Si mulut buaya.

"Karina, sini!" Arga memanggil Karina dan gadis kecil itu segera datang ke hadapan kakeknya.

"Ada apa, kakek cool," jawab Karina. Memanggil kakeknya sesuai yang di inginkan Arga.

"Karina kan sering tanya sama kakek bentuk setan itu kayak gimana. Karina mau tau gak?" Tanya Arga pada gadis kecil polos itu.

"Mau, mau! Setannya mana?" Heboh Karina sampai meloncat-loncat seperti pocong.

"Tuh, disana," Arga menunjuk Aldi yang berada tak jauh darinya.

Karina seketika melongo. Ia tidak salah lihat kan? Itu kakeknya. "Oh, jadi setan itu kakek buaya toh?"

Arga mengangguk semangat. "iya, iya. Ih, pinter banget sih."

Aldi melempar bola yang ia pegang dengan keras. Tentu saja ia mendengar semua ucapan Arga dan tidak terima.

"Parah lo, Ga. Ngajarin cucu gue yang gak bener!" Protes Aldi berjalan kearah Arga dan menarik tangan Karina.

"Eoy, pelan-pelan dong!" Arga memprotes karena Aldi yang menarik tangan kecil Karina.

"Kakek cool sama Kakek buaya jangan berantem. Karina takut, nanti Karisa bangun loh. Nanti kalau bangun karena denger suara kakek, nanti karisa nangis," ujar Karina memberitahu pada Kakek-kakeknya. Agar mengingat jika adiknya sedang tidur dan ketika tidurnya terganggu maka akan menangis.

"Oh, iya!" Jawab Arga dan Aldi secara bersamaan. Keduanya saling memandang heran, mengapa mereka sering seperti ini. Apa mereka jodoh? Tentu saja tidak!










Setelah bermain barbie cukup lama, Karina mengeluh kepada Kakek-kakeknya jika ia lapar dan ingin makan. Sayang sekali, makanan yang seharusnya diberikan untuk Karina dan Karisa justru telah dimakan oleh Aldi. Demi tuhan, pria tua itu tidak tahu jika makan di kotak pink imut tadi adalah milik cucu kembarnya.

"Pasti lo yang makan, iya kan?!" Tuduh Arga. Firasatnya mengatakan Aldi yang memakan makanan cucu kembarnya. Mau siapa lagi, Arga sendiri mana mungkin makan makanan anak kecil.

"Enak aja. Gue, puasa!" Bohong Aldi. Tidak mungkin ia jujur apalagi ada Karina di sampingnya.

Arga mengerutkan alisnya, merasa tidak percaya dengan ucapan Aldi. Puasa katanya? Sejak kapan? Lalu yang minum kopi buatan Sea tadi pagi siapa jika bukan dirinya.

"Gak usah bohong!" Arga tak semudah itu dibohongi.

"Gak bohong kok!" Sela Aldi, bersikukuh bahwa dirinya bukan pelakunya.

Karina menatap jengah Kakek cool dan Kakek buaya. Selalu saja ribut jika bertemu. Kapan kira-kira kakek-kakeknya bisa akur?

"Kalau bohong, titid lo bengkok kayak tikungan maut di depan sana!" Umpat Arga tak tanggu-tanggung. Siapa tahu Aldi akan mengaku.

"Sinting, Lo?! Doa yang bagus kek. Udah susah-susah gue lurusin, ya kali bengkok lagi!" Aldi menatap tajam Arga. Tak terima dengan ucapannya.

"Nah, berarti lo kan pelakunya!"

"Bukan!" Elak Aldi, masih bertahan untuk tidak mengaku.

"Udah, Kakek!" Pekik Karina dengan wajah kesal. Apa kakeknya tidak ingat jika Karina masih kecil.

Seketika Aldi dan Arga melotot lalu menutup mulut mereka. Astaga cucu mereka yang kiyowo sudah ternodai gara-gara kata Arga tadi.

Karina menatap Kakek-kakeknya secara bergantian, mata sinis yang di turun dari sayang ayah mampu membuat kedua Kakek tua itu diam dan segera mengalihkan pandangan kearah lain.

"Karina baru inget. Makanan itu udah di kasih obat tikus sama Bunda. Soalnya akhir-akhir ini banyak tikus dirumah." Jelas Karina lalu menghela nafas pelan.

"APA? ADA OBAT T-TIKUSNYA?"

Karina menahan tawa dan segera mengangguk dengan wajah serius. Spontan Aldi membungkam mulutnya dan perutnya mulai bergejolak. Ya kali ia harus meninggal gara-gara racun tikus yang di siapkan oleh Sea. Bukankah ini pembunuhan setengah berencana? Niat Sea untuk membunuh tikus namun Aldi lah yang akan menjadi korbannya.

"HUEKKK."

Aldi langsung berlari ke wastafel, dan berusaha memuntahkan makanan yang ia telan beberapa jam yang lalu.

Karina dan Arga tertawa cukup keras melihat Aldi. Arga tak habis pikir dengan ide Karina. Bisa-bisanya ia berkata seperti itu untuk menemukan pelaku yang sebenarnya. Akhirnya Arga bisa melihat Aldi mendapat Karma.






Selesai

Kuy Langsung Mampir.
Hari ini mau tripple up! Jangan lupa komen, vote, share and follow akun AnayuraNiluh

Young Parents✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang