Rintik hujan tak kunjung reda hingga fajar tiba, yang membuat Luffy harus menginap di rumah Robin dan itu juga permintaan dari Robin karna tidak ingin melihat Luffy demam.
Tepat saat fajar, hujan mulai reda.
Luffy terbangun karna sinar matahari yang menembus jendela ruang tamu tempat Luffy tertidur diatas sofa Robin, ia segera keluar Tampa berpamitan kepada Robin karna saat ia menuju ke kamar Robin yang sama sekali tidak terkunci beberapa saat lalu."Robin! Aku mau pulang! Ini sudah fajar, nanti ketemu disekolah ya!?"seru Luffy sambil membuka kamar Robin
Luffy agak terkejut, kamar Robin bahkan lebih antik jika terpapar sinar matahari, tampak lebih jelas jika sebagian besar barang didalam kamarnya adalah buku.
Dengan langkah kaki pelan Luffy mendekati ranjang Robin, yang terdapat Robin yang sedang berbaring diatas ranjang dengan mata terpejam namun terlihat jelas jika masih ada bekas air mata dipipi mulus robin,
Luffy awalnya agak Bingung namun tangannya reflek terangkat dan meninju kepalanya sendiri agar berpikir lebih peka,
Ia pun sedikit mengerti perasaan Robin, namun Luffy yang sekarang tidak kan tahu jika Robin menunggu saat ini untuk mengejar manusia berkepala lumut yang tidak mengerti perasaan seseorang yang sudah menunggunya dari kehidupan sebelumnya dan malah Luffy mengira Robin tengah puber dan seakan akan mengerti perasaan Robin saat ini, dan memandangi Robin dengan ekspresi khawatir dan kasihan.
Tampa berpikir panjang, Luffy hanya mengelus elus pelan kepala Robin yang tertidur dengan pelan Tampa membangunkannya dan segera pulang.
(07.57)
//Disekolah
{UKS sekolah}"It-ittai!!"
"Yamette! Zoro! Jikalau kau terus saja tidak bisa menahan rasa sakit itu! Maka semakin sakit!!"seru gadis berambut pink dengan gaya di kepang dua.
Terlihat sosok Zoro yang duduk disebuah ranjang UKS yang sedang membiarkan tubuhnya bertelanjangkan dada dan memperlihatkan dada bidang yang mempunyai luka basah bekas tusukan yang dalam, dan perona duduk disebuah kursi disamping ranjang UKS untuk membersihkan luka tusukan milik zoro.
"Kau sama sekali tidak mengobati ku seperti biasa! Tangan mu gemetaran, perona!"
"Oh ya jelas! Kau bagaimana tak mengerti perasan yang sangat ketakutan melihat luka tusuk yang dalam itu!?"
"Kau ketakutan?"
"..."
Perona menundukkan kepalanya karna merasa sudah tidak sanggup untuk mengobati luka itu, Zoro yang melihat itu berdeham kecil ia mengangkat tangan kekarnya dan diletakkannya dikepala perona,
Usapan pelan Zoro membuat perona semakin tak sanggup mengobati luka itu lagi karna merasa takut melihat luka Zoro dan khawatir akan sosok Zoro yang selalu menemani nya disaat perona bersama sosok mihawk yang perona cintai dan menghiasai hari membosankannya saat itu,
"Zoro goblok.."gumam perona pelan
"Huh?"
"Zoro kamu tolol, kirain orang bakal langsung luluh apa di puk puk gitu!"seru perona lalu bangkit dari duduknya dan mencubit pipi Zoro dengan rasa kesal dan rasa sedikit lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEVER FORGET YOU DARLING
ФанфикZORO X ROBIN (cerita ini hanyalah imajinasi tidak berpengaruh ke cerita asli yang dibuat oleh oda sensei, dan ini hanya hiburan atas tokoh yang diciptakan oleh oda sensei) "Tak kusangka umurku sudah 108 tahun, dan sekarang aku akan segera menemui k...