Chapter 05.

394 46 0
                                    

Apa maksudnya? Ia tidak mengerti dengan dirinya. Sebelumnya tidak seperti ini, Younghoon benar benar tidak sopan, masuk ke dalam fikiran seseorang tanpa meminta ijin, sungguh perbuatan yang tercela besties.


Malam hari, keadaan cukup hening di antara dua unit bersebelahan itu.
"Aku pulang," kata seorang laki laki sambil membuka pintu.
"Oh, ingat pulang kau rupanya? Dasar bocah nakal," omel Hyunjae sambil memegang sebatang rokok di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.

Laki laki itu tertawa'
"Itu karena aku memiliki kekasih, lihat dirimu, pacar saja tidak punya," ejek laki laki itu. Lalu sedetik kemudian. Ia tengah mengadah kesakitan karna kepalanya di jitak oleh Hyunjae.

"Sudah sana mandi, aku akan membeli makan," kata Hyunjae lalu pergi meninggalakn apartemennya.

Tidak perlu jauh jauh, kalian masih ingat rooftop apartemen itu? Di sana banyak stand makanan dan minuman. Jadi ia tinggal pergi ke rooftop dan membeli apa yang dia ingin beli.

Di sanya ternyata cukup ramai oleh anak muda,, yang boleh memasuki rooftop adalah penjual, dan si pemilik unit. Jadi sangat terbatas.

Sambil menunggu Hyunjae duduk di kursi tunggu, dengan Hoodie abu abu terang dan celana kolor hitam ia duduk di sana. Sebenarnya banyak wanita yang mencuri pandang kepadanya namun ia menghiraukannya.

Tiba tiba ia menangkap sosok pria yang sejak tadi masuk ke fikirannya. Tapi ia hanya memandangnya dari tempatnya tanpa(mungkin) ada niatan untuk menghampirinya. Ia melihat Younghoon dengan tatapan datar dan damai. Perhatiannya berganti karena seseorang menyentuh bahunya.

"Maaf, itu pesananmu," kata seorang wanita cantik dengan setelan yang feminim. Hyunjae langsung bangkit, dan membayar pesanannya lalu pergi meninggalkan antrian.

Ternyata Younghoon sudah pergi, nampak wajahnya berubah lebih datar dan masam.

My Only One

Jum'at sudah datang, kini sekola kembali membebaskan para muridnya untuk menonton pertandingan akhir dari kedua tim yang kemarin mendapatkan skor sama.

7 menti sebelum acara di mulai, Hyunjae yang sedang pemanasan di lapangan memandangi kursi penonton dengan teliti. Rautnya menjadi sedikit murung dan kecewa karena tidak melihat Younghoon duduk di antara penonton.

Younghoon sendiri sedang berlari ke arah lapangan indorr tempat acara berlangsung. Ia membawa dua sandwich dan dua susu kotak di tangannya.

Tiba di posisi duduknya. Hyunjae juga kini melihat Younghoon ia tersenyum sangat tipis tapi wajahnya masih saja datar.

Pertandingan selesai, yang menang adalah kelas Hyunjae, di mana para pendukungnya bersorak gembira dengan skor yang sangat tipis. Hanya beda 1 skor dari kedua tim.

Younghoon mengendap endap memasuki loker salin. Ia berjalan pelan menghampiri Hyunjae dan berdiri di depan Hyunjae yang sedang memakai kaus kaki, dengan kepala yang merunduk. Ia menyodorkan satu sandwich dan satu kotak susu ke Hyunjae tanpa mengucapkan sedikit katapun.

Hyunjae melihat apa yang Younghoon lakukan. Ia sedikit terdiam lalu kemudian lanjut memakai sepatunya ranpa mengambil barang yang Younghoon berikan.

Younghoon yang merasa pemberiannya di tolak kini menurunkan tangannya dan meletakannya di meja samping Hyunjae dan berjalan pelan tanpa memperdulikan teman Hyunjae yang menatapnya dengan aneh.

Hyunjae sudah siap dengan sepatunya, lalu tiba tiba tannya menghampirinya
"Ngapain tu anak?" Tanya temannya sambil menarap Younghoon yang bahkan sudah menghilang. Hyunjae hanya terdiam lalu teman satu timnya itu melihat sandwich dan susu kotak yang di letakan Younghoon di meja.
"Waah sandwich dan susu, ini untukku yaa!" Katanya lalu ingin mengambil barang tersebut.

Namun kalah cepat dari Hyunjae yang langsung mengambilnya dan membawanya keluar loker.

My Only One

Younghoon diam sendirian di dalam kelasnya, rautnya cukup sedih. Tangan kanannya ia gunakan untuk menangkup pipinya, membuat pipi gembulnya semakin gembul.

Tanpa ia sadari, Hyunjae dan temannya tadi melewati kelasnya karena kelas Hyunjae berada di samping kiri kelas Younghoon yang semua kelas menghadap ke arah selatan.

Hyunjae diam diam menatap Younghoon yang sedang 'galau' itu. Ia sedikit tersenyum melihat eksperi Younghoon yang menggemaskan, dengan bibir yang di manyunkan.

"Kau kenapa?' tanya temannya.
Lalu sedetik kemudian ekspresi Hyunjae kembali datar.
Dan mereka masuk ke dalam kelas mereka yang akan di lanjutkan oleh pelajaran selanjutnya.

To Be Continue
Wahh udah chapter 5
Ayo semangatin akuu karena aku kadang males nulis kalo lagi puasa. Jadi mungkin aku up pas malam.
Sorry for typo and hope u enjoy guys.

Eh iya. Soal tato Hyunjae
Seluruh isi sekolah tidak ada yang tau. Kecuali 3 orang temannya dan juga....Younghoon.

Tato di badannya di tutupi seragam. Sedangkan tato di lehernya ia tutupi dengan concealer.

My Only One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang