BAB 5

3.2K 214 11
                                    

Saat Reza membuka pintu, Demian sudah berada di dalam rumah. "Dari mana saja kau?"

"Aku, aku habis dari rumah sakit." sahut Reza.

"Ck... Jangan berbohong padaku... Siapa laki-laki yang bersamamu saat di taman? Kau itu sudah menikah, seharusnya kau di rumah saja dan menunggu aku pulang." sahut Demian.

Reza hanya diam saja, Reza tidak menyahut omongan Demian. Tapi justru diamnya Reza membuat Demian Naik pitam. Lagi dan lagi, Demian memukul Reza, mencambuk Reza dengan tali pinggang. "Aaaarhhh... Apa salahku ha? Kenapa kau memukul ku lagi?"

"Salahmu adalah, kenapa kau tidak patuh padaku?" sahut Demian.

"Patuh bagaimana lagi? Patuh dan hanya diam saat kau memukulku?" sahut Reza.

Lagi dan lagi Reza di hajar habis-habisan. Lalu Demian berbicara. "Gara-gara kau juga, aku tidak bisa menikmati waktu bersama kekasihku. Kau pikir kau siapa ha? Jangan mentang-mentang orang tuamu membantu perusahaanku, kau bisa memiliki ku? Jangan harap"

Kali ini bukan hanya memukul, tapi Demian mendorong Reza hingga kepalanya terbentur meja dan membuatnya pingsan. Saat itu juga, Demian pun meninggalkan Reza setelah tau Reza pingsan, bukannya membawa kerumah sakit, tapi justru di abaikan begitu saja. Roy dari tadi ingin menolong Reza, saat melihat Demian pergi, Roy langsung menyusup masuk dan membawa Reza kerumah sakit.

Roy menelpon Alex. "Tuan, halo... Tuan..."

"Ada apa?" sahut Alex.

"Ini, Reza dirumah sakit..." sahut Roy.

Tanpa menjawab, Alex langsung pergi menuju rumah sakit. Alex membaca pesan dari Roy, ia melihat alamat rumah sakitnya. Lalu dengan cepat Alex menuju kerumah sakit. Saat sampai Alex melihat Roy berada di depan ruangan ICU...

"Apa yang terjadi?" Tanya Alex.

"Demian menyiksanya lagi, kepalanya terbentur meja." sahut Roy.

"Sial... Katakan kemana Demian pergi, kalau dia memang tidak suka dengan Reza, tidak perlu menyiksanya begini. Aku akan membunuhmu Demian.." Seru Alex kesal.

Roy berusaha menenangkan Alex, lalu dokter pun keluar dari ruangan ICU. Alex langsung menanyakan keadaan Reza. "Bagaimana keadaannya dok?"

"Masa kritisnya sudah lewat, tapi apa yang terjadi? Kenapa tubuhnya penuh luka dan..." sahut Dokter.

"Kami juga tidak tau dok, kami menemukannya pingsan di rumahnya." sahut Roy Spontan.

"Melihat dari lukanya, itu seperti pukulan, cambukan, dan api rokok..." sahut Dokter.

Alex dan Roy menghela napas, lalu Roy menjelaskan pada dokter yang juga sahabat Alex. "Begini... Dia, di siksa sama suaminya..."

Dokter bernama Adam itu kaget dan berbicara. "Anak malang itu... Kenapa kalian tidak menolongnya ha?"

"Kami tidak bisa, kami..." sahut Alex.

Adam menghela napas, lalu berbicara saat melihat mata Alex yang cemas dan khawatir. "Kau menyukainya?"

Alex terkesiap dan salah tingkah. "Anu itu, aku... Iya..."

"Jaga dia, walau dari jauh... Suster akan memindahkannya keruangan perawatan, tapi apakah suaminya tau kalau?" sahut Adam.

"Tidak.." Sahut Alex dan Roy serentak.

Adam berpikir keras, lalu berbicara. "Aku akan menelpon keluarganya, bahkan suaminya. Jika suaminya tau kalau kalian yang membawanya kemari, bisa bisa ni anak mati di siksa lagi."

"Atur saja, aku harus pergi. Roy, kau jaga Baby Az." sahut Alex.

"Siap Tuan, laksanakan." sahut Roy.

BL- BILA NANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang