Happy Reading!!!
Yoona melihat jam yang menunjukan pukul tengah malam. Ditangannya terdapat bayi mungil yang tertidur pulas. Taehyung yang pergi setelah bertengkar belum menunjukkan dirinya di dalam rumah mereka. Yoona merasa bersalah, dia seharusnya tidak emosi pada Taehyung namun dia sudah terbiasa dengan Taehyung yang selalu mengalah dan mencoba menghiburnya disaat mereka tengah bertengkar. Tapi sayangnya hari ini Taehyung tidak melakukannya bahkan dia belum juga pulang sampai saat ini.
" Seharusnya aku yang marah padanya... ", lirihnya tapi dia merasa khawatir terjadi sesuatu pada Taehyung.
Yoona pun meletakan bayinya perlahan di tempat tidur lalu mengambil ponselnya berniat menghubungi Taehyung namun saat mencari kontak Taehyung, suara pintu dibuka dan Yoona mendapati Taehyung yang baru saja pulang.
" Mengapa kau baru pulang? Apa kau tidak tahu bagaimana cemasnya aku? ", Wajah Taehyung terlihat lelah dan moodnya sedang buruk.
” Jika kau ingin bertengkar, aku tidak bisa melayanimu sekarang ”, ucapnya sambil membuka dasi yang dipakainya, Yoona membuka mulutnya melihat sikap dingin Taehyung dan hendak berbicara lagi namun sosok Taehyung telah menghilang di balik pintu kamar mandi.
Yoona terdiam melihat sikap Taehyung, ada sesuatu yang tidak nyaman dalam hatinya.
" Mungkin aku harus mengalah saat ini ", gumamnya.
------
Sehun tersenyum melihat Yuri yang masuk ke kamar inapnya, dia benar - benar ingin memperbaiki semuanya dan memulai semuanya dari awal. Dadanya mulai berdebar setiap dia melihat sosok Yuri berdiri dihadapannya.
" Terima kasih karena kau mau memberikan aku kesempatan lagi- ”,
" Sehun... ”, Yuri menyela ucapan Sehun sebelum melanjutkan kalimatnya yang tertahan di tenggorokan nya.
" Maafkan aku... Setelah memikirkannya, aku tidak melakukannya ", senyum Sehun memudar dan rasa sesak terasa dalam hatinya.
” Yuri, aku tahu bahwa aku telah melakukan kesalahan dan menyakiti hatimu. Bagaimana caranya agar kau bisa memaafkan aku? ”, Yuri tahu Sehun benar - benar menyesali apa yang diperbuatnya namun... Ada sesuatu yang menahan hatinya untuk menerima Sehun kembali.
Dia terlalu lelah dengan hatinya dan saat kemarin ia memikirkan dilemanya, sebuah photo hitam putih terjatuh, ditengah - tengahnya, photo itu adalah photo janinnya yang baru berumur 4 Minggu dan hal itu mengingatkannya saat janin dalam rahimnya perlahan keluar sebagai cairan kental dan merah. Hatinya benar - benar hancur mengingat saat itu, saat dirinya tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan janin kecilnya dan Yuri pun menyalahkan ketidak mampuannya itu.
" Maafkan aku, Sehun ", Sehun tersenyum pahit dan tak dapat dipungkiri dia pun merasa hampa seketika, membayangkan hidupnya selanjutnya tanpa adanya sosok Yuri.
Ceklek!
Pintu ruangan terbuka menampakkan dua wanita yang terlihat sudah berumur. Yuri dan Sehun menoleh pada dua sosok wanita itu.
" Mom! Grandma! ", Sehun melihat Ibu dan Neneknya muncul.
" Mengapa kau tidak mengatakan apapun pada kami tentang apa yang terjadi Huh?! ”, Nenek Oh dan Nyonya Oh masuk dengan wajah kesal.
" Apa kau pikir kami tidak akan mengetahui tentang kecelakaanmu? ”, Sehun tidak tahu bagaimana merespon pertanyaan kedua wanita yang sangat penting untuknya.
” Grandma, Mom. Kami hanya tidak ingin kalian terlalu khawatir ", Yuri menjawabnya karena tahu Sehun terlihat kaku menghadapi Ibu dan Neneknya.
" Yuri, benar. Lagi pula lukaku tidak terlalu parah. Jadi aku tidak ingin kalian terlalu khawatir ", Sehun pun langsung mendukung ucapan Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make U Mine Again
FanfictionPenyesalan selalu datang setelah kehilangan, begitu pula yang di alami seorang Oh Sehun. Akankah penyesalannya dapat di perbaiki? atau kah dia akan hidup dalam penyesalan selamanya?