Happy Reading!
Sehun mengejar Yuri, dia melihat Yuri yang berlari ke luar lalu berhenti di taman rumah sakit. Halaman rumah sakit tidak terlihat begitu ramai kala dan Yuri duduk sambil menutupi wajahnya.
" Yuri, ada apa denganmu? ", tanya Sehun yang berhenti tepat didepan Yuri.
Yuri tidak mengira Sehun akan mengejarnya, dia pun menghapus air matanya dan berhenti menangis.
" Mengapa kau menangis? ", Sehun duduk disamping Yuri, tangannya ingin menyentuh bahu Yuri namun dia harus kecewa karena Yuri menghindari sentuhannya.
" Aku baik - baik saja, kau tidak perlu berpura-pura peduli padaku ", sahut Yuri dengan dingin.
" Yuri ", Yuri berdiri lalu menatap Sehun.
" Seperti yang aku katakan, aku akan mengurus perceraian kita secepatnya. Katakan pada Yoona aku memiliki urusan lain saat ini ", Yuri hendak pergi namun kali ini Sehun tidak membiarkannya begitu saja.
" Tunggu Yuri! Dengarkan aku! ", Yuri mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman Sehun namun sepertinya Sehun tidak berniat melakukannya.
" Aku tahu kau kecewa padaku ", Sehun menarik Yuri lalu memegang pundak istrinya itu dengan erat agar Yuri mendengar apa yang akan dia katakan.
" Aku tahu apa yang aku lakukan padamu selama ini sangat menyakiti perasaanmu tapi Yuri, aku tidak setuju dengan permintaan cerai darimu ", Yuri menatap kedua manik Sehun dengan marah.
Tidak ingin bercerai? Yuri tersenyum miris. Haruskah dia hidup dalam bayang - bayang Yoona selamanya? Apa Sehun tidak pernah memikirkan perasaannya sedikit pun? Apa Sehun ingin dirinya terus menahan perasaan tak dicintai?
" Kau ingin aku selamanya menerima suamiku sendiri mencintai wanita lain dan lebih memilih dengan wanita itu tanpa sedikitpun memikirkan perasaanku? ", Sehun tidak berkutik, mengingat dua tahun menikah dengan Yuri dia selalu mengesampingkan Yuri dan tidak pernah menolak setiap ajakan atau permintaan Yoona padanya.
" Oh Sehun, apa dimatamu aku hanya hiasan yang tidak akan terluka dengan semua itu? Apa karena aku selama ini diam saja dan kau berpikir aku baik - baik saja? ", air mata Yuri kembali mengalir.
" Aku lelah, Sehun. Aku lelah menunggu kedatanganmu yang selalu menemani Yoona saat dia memintamu datang. Aku lelah harus menerima sikap dinginmu padaku, berpura - pura tersenyum bahagia dihadapan semua orang. Aku lelah dengan semua itu terlebih aku bukan pelampiasan mu saat kau tidak bisa memiliki Yoona ", Yuri menghela nafasnya sebelum melepaskan tangan Sehun yang memegang pundaknya.
" Maafkan aku, Yuri ", ucap Sehun, Yuri yang hendak berbalik menghentikan tubuhnya.
" Maafkan aku karena sudah melukaimu seperti ini tapi aku tidak bisa bercerai darimu ", Yuri membalikan tubuhnya yang kembali berhadapan dengan Sehun.
" Tidak bisa? ",
" Benar, aku tidak bisa. Kau boleh tidak memaafkan aku atas semua yang aku lakukan tapi ku mohon jangan pernah meminta perceraian dariku ", Yuri tidak bisa berkata-kata.
" Jika kau tidak bisa melakukannya demi aku, setidaknya pikirkan calon bayi kita ", kedua manik Yuri melebar, apa yang Sehun katakan? Calon bayi?
" Aku tahu kau sedang mengandung calon bayi kita jadi- ",
" Tidak ada ", sela Yuri membuat Sehun terdiam menatapnya.
" Tidak ada bayi diantara kita. Tidak akan pernah ada ", Sehun bisa melihat kesedihan yang amat sangat dalam di wajah Yuri, dia bahkan tidak bisa lagi mencegah Yuri yang ingin segera pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make U Mine Again
FanfikcePenyesalan selalu datang setelah kehilangan, begitu pula yang di alami seorang Oh Sehun. Akankah penyesalannya dapat di perbaiki? atau kah dia akan hidup dalam penyesalan selamanya?