Chapter 4. Kiriman bunga

103 16 6
                                    

Disclaimer:

Naruto: Masashi Kishimoto

Touhou Memories of Phantasm: Manpuku Jinja

.

.

.

Naruto, He is Mine!

By Hikasya

.

.

.

Chapter 4. Kiriman bunga

.

.

.

Mokou tiba di kamarnya. Meletakkan tas di tempat tidur, lalu duduk bersisian dengan tasnya. Mata Mokou meredup. Wajahnya kusam. Otaknya teringat anak baru, Menma, yang mendorongnya sampai terjatuh.

"Uzumaki Menma ... orang lain. Dia bukan Naruto," gumam Mokou menundukkan kepala, "di dunia ini, memang ada orang yang mirip dengan orang yang dekat dengan kita. Aku harus percaya itu."

Mokou menghela napas untuk meringankan hati yang gundah. Tidak ingin berlarut dalam kesedihan. Mencoba bersikap seperti biasa. Namun, saat melihat pigura foto yang terpajang di atas meja belajar, menghadirkan nelangsa itu lagi.

Mokou berada satu jalur lurus dengan pigura foto itu. Foto yang menampilkan Naruto dan dirinya saat berumur dua belas tahun. Mereka tersenyum dengan ekspresi yang ceria.

Senyuman menyerupai garis lengkung terpatri di muka Mokou yang sedikit berseri-seri. Hatinya menuntunnya untuk bangkit dari keterpurukan. Berjalan gontai, kemudian meraih sisi-sisi pigura itu dengan kedua tangannya.

"Naruto, kau ada di mana sekarang? Aku ingin bertemu denganmu, walaupun sekali saja," bisik Mokou. Meraba permukaan kaca transparan foto yang ada Naruto.

Mokou memejamkan mata sambil memeluk foto itu. Tetap tersenyum, meskipun derai air mata tetap berjatuhan dan membasahi pipinya. Sesaat dia menjadi gadis yang bersikap lunak.

Mokou tinggal bersama kakeknya dan satu pelayan kepercayaan di rumah besar bak istana. Kakeknya selalu bepergian entah kemana dan mempercayakan Yukari untuk memimpin Akademi Genkonoha. Tidak hanya itu, kakek Mokou mempercayakan Yukari untuk memperhatikan Mokou selama di sekolah.

Mokou sedang berlarut dalam kesedihan, tiba-tiba terkejut ketika mendengar suara ketukan pintu yang terdengar dari luar kamarnya. Matanya terbelalak, buru-buru menghapus air matanya agar tidak ketahuan oleh pelayan kepercayaannya. Bertepatan suara keras menyapa dirinya.

"Ojou-sama, apa kau ada di dalam?" tanya pemilik suara itu, mengetuk pintu beberapa kali.

"Ya, Sakuya-san," jawab Mokou meletakkan foto ke meja lagi. Berlari dan membuka pintu. Bertatap muka dengan gadis muda berambut putih pendek.

Izayoi Sakuya menyodorkan sesuatu ke muka Mokou. Mukanya cerah dengan senyuman yang memikat. Mampu menenangkan Mokou.

"Ini. Aku mendapatkan sebuket bunga ini dari kurir," ungkap Sakuya melembutkan mata, "kata kurir itu, bunga ini untukmu."

"Bunga ini dari siapa?" tanya Mokou menyambar bunga mawar merah itu dan memperhatikan setiap sisi bunga.

"Aku tidak tahu."

"Memang tidak ada kartu pengirimnya. Ini aneh sekali."

"Mungkin ada teman laki-laki Ojou-sama yang mengirim bunga itu."

"Aku tidak punya teman laki-laki selain Keine."

Mokou memegang dagu dengan tangan kirinya. Berpikir keras untuk menebak siapa yang mengirim bunga itu padanya. Sepintas wajah si alis tebal yang muncul di benak Mokou. Membuat Mokou bermuka pucat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naruto, He is Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang