4

22 4 0
                                    

Hai apa kabar guys, semoga aja baik ya
Kata-katanya ngebosenin nggak, kalok iya bilang ya biar aku perbaiki/rubh jadi menarik.

Jangan keseringan liat hp!!
Awas sakit mata.

Happy reading guys 🦋

_______________________________

"Wih mas brow udah masuk nih." Celetuk Aldo yang tengah duduk di bangku guru yang terletak di dekat pintu masuk kelas.

"Apa kabar." Tanya Ferdi dari belakang semesta, dan semesta pun langsung berblik kebelakang saat di kagetkan oleh Ferdi yang tiba-tiba muncul.

"Baek." Jawabnya singkat

"Singkat bener jawabnya."

"G mood." Jawab semesta, lalu erjalan menuju bangkunya.

"Selamat pagi anak-anak"
Teriak Bu Dias (wali kelas 12 IPS 3) dari ambng pintu.

"Eh, tumben kamu nggak telat." Ucap Bu Dias menunjuk ke arah semesta yang sudah duduk manis di bangkunya.

"Nggak boleh buk? Saya telat di omelin, nggak telat di raguin, gimana sih buk." Protes Esta.

"Nggak gitu, maksudnya tumben aja gitu nggak bolos kan bagus, ganteng di pertahankan kalok bisa." Jawab Bu Dias, sedangkan semesta hanya menghela nafas malas.

_
_

Bel tanda istirahat pertama sudah berbunyi, ya tentunya kini para siswa sedang berhamburan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah demo karena kelaparan.

Bruk..

Pyar..

"Ma maaf kak aku nggak sengaja ." Ucap bela dengan wajah yang sangat bersalah karena sudah menabrak semesta yang sedang membawa bakso di tangannya.

"LO SENGAJA KAN!" Ucar semesta dengan nyolot

"A aku nggak sengaja kak."
"Maaf." Lanjut bela dengan wajah yang ia tundukkan.

"NGGAK MUNGKIN KALOK LO NGGAK SENGAJA." Ucap semesta dengan nada yang lebih tinggi dari tadi, dan menunjuk ke arah Bella.

"Terus apa kalok nggak sengaja? Jalan Tu selain pakek kaki mata juga digunakan dong,Lo itu cantik tapi percuma kalok nggak bisa mikir."

"Gue mau lo tangguh jawab, SEKARANG!" Ucap semesta dengan kalimat terakhir yang sengaja ia perjelas.

"Aku ba bakalan tangung jawab kok kak, kakak butuh berapa?" Ucapan Bella dengan ragu, Jujur saja saat ini dia tidak mau berada di situasi seperti ini, tapi apa dayanya, dan kini dia hanya bisa pasrah akan apa yang akan terjadi kepadanya, Bella juga tau tentang semesta yang sudah terkenal akan kekejamannya dan tidak ada yang bisa menandinginya.

"Ck, Lo pikir gue butuh uang Lo?"

"Lo pikir uang bisa buat ngelakuin semua hal gitu?, Asal Lo tau, gue juga punya uang bahkan bisa buat ngebeli hargadiri Lo" Lanjut semesta dengan nada yang berbisik di telinga cewek itu.

"Cuci baju ini, gue nggak butuh baru gue cuman butuh ini." Semesta melempar seragam yang tadi ia kenakan ke arah Bella.

"Do sweater." Ucap semesta kepada Aldo lalu mereka bertiga pergi meninggalkan kantin, sedangkan Bella Masih berdiri di tempat yang sama dengan airmata yang mengalir membasahi pipi mulusnya.

"Serendah itu ya key hargadiri gue?" Ucap bella menatap kearah Ayunda

"Jangan nangis dong bel, itu juga nggak sepenuhnya salah Lo." Ujar Ayunda menenangkannya.

"Gue cuman nggak sengaja nabrak dia nda."
"Nggak usah dipikirin mending cuci aja baju ini, daripada Lo kena masalah nanti." Bella menganguk paham.

_
_

"Buset ta lo g takut kalok di keluarin?, Dia anak pemilik sekolah ini woilah."  Aldo berbicara dengan logat yang sok asik.

"Bodo amat, mau anak pejabat kek anak pemilik sekolah kek, gue nggak peduli lagian Tu dia yang salah." Jawabnya dengan santai.

"Gila Lo ta."

"Yowis seng tenang mazeh ." (yaudah yang tenang mazeh). jawab semesta dengan senyuman liciknya.

"Wah-wah kayaknya Lo bakalan..."
"Tau kan." Tanya semesta memastikan.

"Ya gue tau dan faham yang Lo maksud, tapi Lo yakin?" Guntur ikut angkat bicara.

"Eee, nggak tau sih udahlah liat aja nanti ." Jawab semesta agak ragu sih sebenarnya.

_
_

"Gue langsung pulang." Ucap semesta kepada kedua sahabatnya.

"Nggak ikut nongki dulu Lo?, Tumben." Jawab Aldo.

Sebenarnya dari pelajaran terakhir semesta sudah merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, maka dari itu ia ingin segera pulang dan beristirahat.

"Nggak, gue cabut dulu."

"Ya ya, hati-hati brow." Ucap Aldo saat semesta pergi meninggalkan lapangan dengan modenya (motor gede😌)

_
_

Disisi lain bela sedang sibuk membersihkan noda yang ada di seragam milik semesta, sebenarnya banyak asisten rumah yang sudah melarangnya untuk tidak mencucinya sendiri, tetapi bella tetap kekeh karena itu adalah kesalahannya maka ia lah yang harus bertanggung jawab.

"Bibi bantu ya non." Tawar bi sum salah satu asisten rumah tangga di rumah Bella.

"Nggak usah Bi, Bella bisa kok sendiri." Tersenyum kearah bi sum.

"Bibi aja ya non , nanti kalok non Bella capek kambuh lagi gimana, non kan baru sembuh." Ujar bi sum dengan khawatir, pasalnya beberapa hari kemarin anak dari majikannya ini barusaja keluar dari rumahsakit.

"Nggak usah Bi, biar bela aja bibi mending lanjut di dapur aja deh ya." Bi sum pun mengangguk pasrah dan menuruti perkataan Bella untuk kembali ke dapur.

~''~

"Bagaimana dengan hari ini sayang?" Ucap laki² parubaya yang masih tampak sangat muda, dia adalah 'Winata abimanyu'. Seorang pengusaha sukses yang kini telah berkepala 4 tetapi masih mempunyai tampang yang sangat awet muda, dia adalah ayah dari 'tarbela Maheswari '. Putri tersayangnya.

Bela menunduk lesuh, dia tidak mungkin menceritakan kejadian yang tadi terjadi di kantin kepada ayahnya, dia bingung apa yang harus dia lakukan ingin bercerita ,tapi Taku jika ayahnya akan datang ke sekolah dan mengajukan surat pengeluaran atas cowok itu,. Dan akhirnya ia memilih diam dan memendamnya sendiri.

"Emm, baik kok yah bella seneng banget hari ini, karena temen Bella bertambah." Ucapnya dengan senyuman tipis yang terukir di wajahnya.

"Syukurlah kalau Begitu, tapi ingat jangan asal berteman okey." Winata mengelus puncak kepala putrinya dengan lembut.

"Mami dimana?" Kini Winata menanyakan keberadaan sang istri.

"Ada tuh, dikamar lagi ngedrakor." Jawab Bella, sedangkan Winata hanya menggeleng gelengkan kepala, bagaimana tidak? Orang tiap pulang kerja pasti di sambut dengan Sekar yang berbaring di ranjang dengan laptop yang menayangkan drama Korea.

"Kebiasaan Tu mami kamu, ada suami Dateng bukanya di sambut malah pacaran sama liminho." Winata mengoceh sendiri karena sikap Sekar yang sangat bucin kepada opa² Korea daripada dengan dirinya.

"Sabar yah." Nasehat Bella kepada Winata.

_______________________________

Hi, apa kabarrrrr?, Maaf kalaupu alurnya gitu gitu aja mangkanya komen dong biar ngerti dimana yang harus aku rubah.

Kalok mau lanjut, di tungu aja, magkanya vote+ komen biar sy nya semangat buat update,
Semangat yaaaaa yang lagi PAT 😍❤️

Lopyuuuuu guys, makasih supornya .

Babay semangat guys 🥰

SE LATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang