AMNESIA - 5

6.5K 1.1K 349
                                    

Author POV

"Ini apa?" Jennie menoleh pada Lisa, dua hari sudah kembali berlalu dan akhirnya hari ini Jennie di ijinkan oleh pulang setelah dokter Alice memastikan keadaannya sudah  memungkinkan untuk dirawat dirumah.

Lisa ikut melirik Jennie sekilas, kekasihnya itu menunjuk ke sabuk pengaman yang melingkar di tubuhnya, mereka berada di mobil dan sedari tadi Jennie tidak berhenti mengeluarkan dua kata itu, bertanya tentang segala hal yang ingin dia ketahui.

"Ini sabuk pengaman, jika di mobil, Jennie harus memakainya, ini agar Jennie aman." Ucap Lisa, Jennie tidak memberi respon lagi, dia memandang jalanan, sesekali senyumnya mengembang.

Dia terlihat begitu senang, seolah mendapatkan dunia baru, dia tidak berhenti melihat langit, melihat awan, melihat pepohonan dan sesekali bertanya pada Lisa meski setelahnya dia hanya diam.

"Kita akan pulang ke..?" Lisa menggantungkan kalimatnya, berharap Jennie akan melanjutkan kalimatnya tapi sepertinya harapannya tidak seindah itu, Jennie malah menatap keluar dan menunjuk kearah bunga-bunga.

"Ini apa?" Tanyanya, Lisa menghela nafasnya, dia kemudian menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas berubah menjadi merah.

"Jennie, kalau bendanya jauh, berarti bukan ini, tapi itu.. jadi pertanyaannya di ganti menjadi 'itu apa?'" Jelas Lisa dengan sabarnya.

"Itu bunga, yang warna warni itu kan? Jennie menyukai bunga, Lisa sering memberikan bunga untuk Jennie dulu, Jennie suka mawar merah." Ucap Lisa lagi, Jennie kemudian menatapnya.

"Jennie bunga, itu." Lisa kembali melajukan mobilnya, Jennie kemudian menggeleng, "Lisa, bunga." Ucapnya lagi.

"Kita tidak boleh mengambil bunga sembarangan di jalan Jennie, nanti Lisa akan membeli bunga mawar untukmu, okay?" Balas Lisa lembut, Jennie mengerutkan keningnya, raut wajahnya berubah tidak suka.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, kita akan pulang kemana setelah ini?" Tanya Lisa, dia meraih tangan Jennie dan memegangnya.

"Lisa sudah mengajarimu berapa kali Jennie, kenapa kau tidak bisa mengucapkan satu patah kata itu saja, kita akan pulang ke rumah." Ujar Lisa lagi, Jennie tidak menjawab, dia hanya ikut memegang tangan Lisa.

"Ini namanya apa?" Tanya Lisa sambil memainkan jarinya, Jennie menatapnya, "ini apa?" Tanyanya balik.

"Jari, ini namanya jari." Jawab Lisa dengan sabarnya, dia menghela nafasnya, berharap Tuhan memberinya stock sabar lebih banyak lagi setelah ini.

---

"Ayo turun, ini rumah Jennie, Jennie akan tinggal disini." Ucap Lisa, dia membuka sabuk pengaman milik Jennie dan menuntun Jennie untuk turun.

Dua hari ini dia banyak melatih Jennie untuk berjalan kesana kemari, dia meminta dokter Alice untuk mencabut alat bantu buang air yang di pakai Jennie selama dirumah sakit agar Jennie lebih terbiasa untuk pergi ke toilet.

"Bersama Eomma dan Appa, mereka sudah di dalam." Lanjut Lisa, dia menggenggam tangan Jennie dan membawa kekasihnya itu untuk masuk.

Rasanya Lisa tidak mungkin membawa Jennie pulang ke apartemennya, tidak mungkin juga dia membawa Jennie untuk tinggal dirumah baru mereka, dan setelah diskusi panjang, akhirnya di putuskan lah Jennie untuk kembali tinggal dirumah orang tuanya.

Begitu juga dengan Lisa, orang tua Jennie menyarankan agar Lisa untuk tinggal dirumah mereka sampai Jennie pulih, itu juga akan lebih memudahkan Lisa nantinya.

Lisa merasakan Jennie memegang tangannya cukup erat, dia kemudian menoleh pada Jennie, "tidak apa-apa, ini rumahmu." Balas Lisa lembut, dia kemudian membuka pintu mansion dan Jennie langsung memejamkan matanya.

AMNESIA - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang