AMNESIA - 2

6.2K 1K 257
                                    

Author POV

"Kenapa kau tidak datang ke mimpiku, aku memintamu untuk datang honey." Lisa mengerucutkan bibirnya, dia berada di ruang rawat Jennie, berdiri di sebelah ranjang Jennie dengan satu tangannya mengusap-usap pipi kekasihnya.

Pagi ini dia datang jam tujuh ke rumah sakit untuk melihat keadaan kekasihnya terlebih dahulu, tidak ada yang berubah, Lisa sempat bertemu dengan Alice dan dokter cantik itu mengatakan kondisi Jennie stabil, namun masih belum ada perubahan sama sekali.

"Kau sudah sarapan Lisa-ya?" Lisa menoleh pada Eomma Kim yang duduk di sofa dengan makanan ditangannya, gadis jangkung itu membeli sarapan untuk calon ibu mertuanya itu dalam perjalanan tadi.

"Sudah Eomma." Balas Lisa, dia kemudian menarik kursi dan duduk, masih ada satu jam lagi sebelum jam prakteknya di mulai.

"Kau tidur dengan baik semalam?" Tanya Eomma Kim lagi dan Lisa mengangguk, "aku meminta anak Eomma untuk datang ke mimpiku tapi dia tidak datang." Adu Lisa sambil menunjuk Jennie.

Eomma Kim tertawa kecil melihatnya, meski baru mengenal Lisa tujuh tahun, tapi Lisa sudah seperti anaknya sendiri, dia melihat bagaimana perjuangan Lisa untuk sampai ke titik ini, singkatnya, dia kagum dengan calon menantunya itu.

Pertama kali mereka bertemu adalah saat Lisa masih menjadi teman Jennie, saat itu Lisa datang kerumah Jennie dengan cerianya, tapi di saat itu, Eomma Kim sudah cukup peka kalau ada yang lain diantara Lisa dan anaknya.

Cara Lisa memandang Jennie, cara Lisa memperlakukan Jennie, cara Lisa menyentuh Jennie itu berbeda dengan yang lain, bahkan meski usianya saat itu masih dua puluh tahun, dia dengan terang-terangan berani meminta ijin pada Eomma Kim dan mengatakan kalau dia ingin Jennie menjadi kekasihnya.

Meski terkejut dan awalnya menolak, Eomma Kim dan Appa Kim pada akhirnya luluh dengan usaha Lisa, anak itu memang terlihat begitu tulus di mata mereka terlebih Jennie juga terlihat begitu bahagia saat bersama gadis jangkung itu.

"Mungkin dia marah denganmu karena kau telat makan lagi kemarin." Balasan Eomma Kim membuat Lisa terkekeh, ucapan ibu kandung Jennie itu ada benarnya.

"Kan aku sudah minta maaf Nini, kenapa kau malah merajuk dan tidak mau hadir di mimpiku." Lisa kembali menatap Jennie dan menggenggam tangannya.

"Eomma sudah memakaikan pelembab untuk Jennie." Ucapan Eomma Kim membuat Lisa mengangguk kecil, dia tersenyum, "dia pasti akan senang karena begitu bangun kulitnya tetap bagus." Eomma Kim tertawa kecil mendengarnya.

"Eomma yakin akan hal itu, kekasihmu memang centil." Lisa tertawa, dia mengambil tangan Jennie dan menempelkan punggung tangan Jennie di hidungnya.

"Apa kau tidak lelah menunggu Jennie bangun, Lisa-ya?" Tanya Eomma Kim lembut sambil membereskan kotak makannya yang sudah kosong.

Lisa menghela nafasnya mendengar itu, "bagaimana dengan Eomma, apa Eomma tidak lelah?" Tanyanya balik.

"Tentu tidak, Jennie adalah putriku, sudah menjadi kewajiban Eomma untuk menjaganya sampai dia kembali membuka matanya, Eomma bertanya padamu karena kau mungkin saja lelah dengan semuanya, kau memiliki hak untuk itu." Ucapan Eomma Kim membuat Lisa menatap lirih ke wajah kekasihnya, banyaknya alat yang menempel di tubuh kekasihnya kadang membuatnya meringis.

"Aku tidak akan pernah lelah meski aku harus menunggu tanpa kepastian, aku akan terus menunggu Jennie, aku mencintainya." Jawab Lisa.

"Lalu bagaimana jika Jennie tidak bangun lagi?" Lisa menelan salivanya, dia memutar kursinya, menatap Eomma Kim dengan tatapan bingung.

AMNESIA - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang