teu-haaaaa~~!
🐰🦊
"plis telor tolong kerjasamanya, jangan jumpscare-in gue" ucap doyoung dengan tangan kiri yang bergegas meraih tutup teflon untuk melindungi dirinya dari cipratan minyak
ctakkkk
"ANJING!!" Satu cipratan. Minyaknya ngajak bercanda.
"HAHA!! SINI LO MAJU GAK TAKUT GUE!! NI GUE UDAH PAKE PELINDUNG" doyoung merasa bangga dengan dirinya yang memakai perisai tutup teflon dan kacamata hitam yang katanya untuk melindungi matanya juga.
Ceklek
Yedam yang baru saja keluar dari kamarnya terkekeh saat mendapati doyoung yang sedang heboh sendiri dengan masakannya. "sini biar aku aja yang lanjutin" ucap yedam seraya meraih spatula yang doyoung pegang
"Kak..." doyoung melangkah mundur memberikan sedikit ruang untuk yedam yang sudah mengambil alih pekerjaannya, melanjutkan masakannya tanpa perisai. doyoung menatapnya takjub, ujung bibirnya terangkat ke atas hingga matanya menyipit, tersenyum karna yedamnya kini sudah terlihat lebih baik dibanding semalam.
—————
"Dob..."
"Ya?"
"Makasih ya, maaf semalem aku ngerepotin" yedam sedikit malu mengingat dirinya yang terlihat lemah didepan doyoung
"Kak..." tangan doyoung meraih tangan yedam mengusap telapak tangan yang lebih tua, kemudian tersenyum hangat "ngga ada yang salah sama kakak semalam, kenapa minta maaf?"
"Ngga, aku ngerasa aneh aja kemarin tiba tiba nyamperin kamu trus diem selama di jalan bahkan pas sampe rumah"
Doyoung menggangukan kepalanya pelan, "anytime kakak butuh tempat cerita, jangan sungkan cerita ke aku. Oke?"
"Dob..." lirih yedam
"Kalo sekarang kakak masih belum bisa cerita sama aku, it's okay jangan dipaksa. dikumpulin aja sampe nanti kakak siap ceritain ke aku semuanya" doyoung tersenyum lebar seraya mengusap surai hitam yedam yang sedang menatapnya sendu.
Namun sesaat doyoung memperhatikan yedam yang sedang fokus makan itu tiba tiba air mukanya berubah menjadi sendu saat melihat kantung dan kelopak mata yedam yang membesar, mungkin akibat jam tidurnya yang berantakan dan menangis semalam.
Tangan doyoung reflek menyentuh pipi yedam, memberi usapan lembut dimulai dari pipi sampai ke mata yang membuat yedam memejamkan matanya sebentar akibat usapan dari jemari doyoung yang menandakan kalau dirinya sedang khawatir dengan keadaan yedam saat ini.
Sedangkan yedam hanya melempar senyuman kecil kemudian ikut meraih tangan doyoung yang berada di pipinya, mengusak pipinya pada tangan doyoung.
Perasaan doyoung menghangat melihat tingkah yedam barusan yang terlihat menggemaskan. Namun sayangnya saat doyoung ingin melihat lebih, satu teriakan berisik berhasil membuyarkan fokus doyoung dan yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different | Dodam
Fanfiction"kim doyoung.. gue tunggu telpon dari lo" -doyoung "kamu mending jangan sama aku deh, sama yang lain aja. aku ga pantes sama kamu" - yedam ------- Dodam - bxb - non baku - harsh words