09

2.2K 184 19
                                    


Markhyuck Area!
Warn BxB

Hasel cemberut hanya karena Abiyan tidak memperbolehkan dirinya memakai kostum pelayan yang dibelikan oleh mama mertuanya itu, pria muda itu mencebikkan mulutnya, dengan kaki yang menghentak karena sangat kesal.

Pria muda itupun segera berlali kecil menuju kamar dengan perasaan dongkol, benar-benar marah.

Kenapa Abiyan melarangnya?

Kenapa Abiyan tidak ingin dirinya memakai pakaian itu?

Hasel sedih, padahal bajunya kan lucu seperti kucing, pria muda itu melemparkan tubuh kecilnya keatas kasur, menggulung tubuhnya dengan selimut.

"Sayang." Panggil Abiyan lembut sambil membuka pintu perlahan, pria itu kembali menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya saat melihat istrinya.

Sunyi....hingga akhirnya suara isakan pelan pun terdengar jelas pada pendengaran Abiyan, pria itu gelagapan dan menjadi panik setengah mati.

"Asel...sayang, Abiy minta maaf okay? Abiy gak ada maksud buat marah sama Asel."

"Hik..hiks"

Abiyan perlahan mendekat kearah ranjang, terduduk dan mengusap lembut tubuh mungil yang masih setia terbungkus oleh selimut tebal.

"Sayang, Abiy mau ngomong sebentar, Asel mau kan dengerin Abiy?"

"A-asel..hiks gak mau dengerin Abiy, hiks...soalnya Abiy jahat sama Asel, Abiy hiks...udah marahin Asel tadi."

Abiyan memijat pangkal hidungnya pelan akibat pusing yang tiba-tiba melanda.

sial! Ini semua karena ulah mamanya, coba saja kalau mamanya tidak macam-macam dan mengirip pesan berisikan gambar kostum cabul seperti itu, dirinya dan Hasel tidak mungkin akan bertengkar seperti sekarang.

"Abiy gak marahin Asel, Abiy cuma kasih tau aja sayang, lagi pula Asel gak perlu pakai pakaian seperti itu kalau cuma pengen bikin Abiy seneng." Jelas Abiyan dengan sabar

Perlahan selimut tebal itu terbuka, hal pertama yang Abiyan lihat adalah wajah basah dan juga memerah yang terlihat jelas pada Hasel.

Abiyan kembali mengambil nafas panjang, tersenyum kecil menatap wajah istrinya dalam, jari-jarinya mengusap lembut wajah basah Hasel.

"Sayang, Abiy minta maaf ya?"

Hasel cemberut dengan bibir mengerucut, namun pria muda itu tetap mengangguk kecil sebagai jawaban untuk memberi maaf pada suaminya.

"Iya, Asel maafin Abiyan tapi ada syaratnya."

Kening Abiyan mengerut bingung, "Asel mau apa dari Abiy?"

Hasel mengubah posisinya yang semula berbaring menjadi duduk, wajah pria muda itu mencondong kedepan tepat dihadapan Abiyan.

"Cium." Pinta Hasel dengan wajah polos, kedua matanya mengedip pelan dengan teratur.

Jangan tanya bagaimana kondisi Abiyan sekarang, jantungnya berdetak tidak karuan serasa akan keluar dari tempatnya, Hasel merengut karena tidak mendapat respon apapun dari suaminya.

"Abiy gak mau cium Asel?" tanya Hasel sedih

Abiyan kembali tersadar, kedua mata Abiyan menatap intens bibir plum Hasel yang basah, Abiyan tanpa sadar mengulum bibir bawahnya sendiri kedalam mulut.

"You drive me crazy, Hasel."

"Huh? Abiy kenap-...mmhh"

Kepala Hasel terdorong kebelakang saat Abiyan menciumnya secara tiba-tiba, kedua mata Hasel mengerjap karena terkejut, namun saat tangan pria itu menuntun kedua tangan Hasel untuk melingkar dilehernya Hasel mulai memejamkan matanya.

My LoveLy HASELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang