01

3K 256 18
                                    


Markhyuck Area!
Warn BxB

Baru pertama kali di dalam hidupnya, dari di sekian hari yang sudah terlewati, Abiyan begitu membenci hari sabtu yang akhirnya benar-benar tiba juga, pria muda itu terbangun dengan mengacak rambutnya dengan rasa frustasi yang melanda.

Malam ini, malam dimana dirinya akan bertemu dengan calon istrinya, namun sebelum kejadian itu akan terjadi, Abiyan akan lebih dulu menemui sang Oma untuk membatalkan rencana yang ia pikir sangat gila ini.

Pria muda itu segera bergegas menuju kamar mandi dan bersiap untuk berkunjung ke rumah sang Oma bagaimanapun juga Abiyan akan tetap memberontak pada pendiriannya untuk memilih calon istri pilihannya sendiri.

"kamu mau kemana Abiyan!"

Suara yang terdengar kelewat lembut itu mulai mendekat dan segera mendekati putranya yang saat ini tengah sibuk memakai kemeja atasan tanpa kusut sedikitpun yang terlihat sangat jelas.

"aku mau ke rumah Oma, kan tadi malem Abiyan udah cerita sama Mama kalau aku gak mau dijodohin sama pilihannya Oma!" jelasnya

Ny.wijaya hanya bisa menghela nafas mendengarnya, "nak..Mama sedih liat kamu kayak gini terus, Abiyan bisa gak nurut sekali aja sama Mama?" pintanya memelas menatap sang putra, "Mama gak mau liat Oma tambah sakit cuma gara-gara mikirin kamu nak!"

Kegiatan Abiyan mengkancingkan kemejanya terhenti, pria muda itu menatap wajah sang Mama yang kini terlihat begitu sedih, Abiyan tidak bisa jika melihat wajah wanita yang begitu sangat amat ia sayangi dan cintai itu terlihat terluka, apalagi alasannya karena dirinya.

"Mama gak usah mikir macem-macem dulu ya, pasti aku bakal ngomong baik-baik sama Oma!"

Abiyan segera mengusap pundak sempit Mamanya dan memberikan kecupan singkat di pipi wanita paruh baya itu, Ny. Wijaya hanya bisa menggeleng melihat kelakuan putra semata wayangnya.

"yaudah, Mama percaya sama Abiyan. ngomong baik-baik sama Oma ya? jangan bikin Oma kesel sama kamu!"

"iya Mamaku sayang...biyan janji!"

Setelah berbicara singkat dengan sang Mama, Abiyan segera mengambil kunci mobil lalu melenggang pergi meninggalkan rumah untuk menuju ke rumah sang Oma.

Di dalam perjalanan Abiyan tampak tenang menikmati alunan lagu yang sedang ia dengar melalui radio, saking nyamannya pria itu sampai tidak tau jika didepannya terlihat ada seseorang yang tengah mendadak akan menyebrangi jalan.

What the fuc-...udah gila kali ini orang!

"Heh.. kalau nyebrang hati-hati ya!!, kamu gak bisa liat ya kalau lampunya masih ijo?"

Abiyan yang saking kesalnya menyemprot dengan kasar untuk memarahi seorang pria muda yang masih terdiam membeku ditempatnya, beberapa mobil yang tidak sabaran mulai mengklakson mobil milik Abiyan dengan keras.

Yang bisa Abiyan lihat saat ini pria itu terlihat kebingungan, tidak.. lebih tepatnya terlihat begitu, bodoh?

Bagaimana bisa pria itu masih saja terdiam seperti orang bisu ditempat, dengan kedua matanya yang mulai menatap kesembarang arah.

"gila ya tuh orang, gagu apa gimana sih!" gerutu Abiyan dan langsung tancap gas tanpa memperdulikan seseorang yang hampir saja ia tabrak tadi.

My LoveLy HASELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang