Kau tak ingin kehilangan barang sedetikpun
Waktu-waktu ini, suara-suara, dan ingatan masa kecilmu
Bukankah ini yang Kau rindu tapi tak sampai untuk Kau katakan, bukan?Barangkali Kau akan sulit tidur
Sebab, malam ini Kau sedang sibuk merangkai kalimat melankoli untuk Kau bacakan esok di lutut Bapak Ibumu
Kau tak ingin hanya sekedar mengucap maaf, bukan?
Aku tahu banyak terima kasih yang ingin Kau sampaikan satu persatu untuk segala yang melekat hingga hari iniTidak apa untuk menangis sejadi-jadinya
Tidak apa-apa untuk kembali menjadi balita
Sebab
Waktu akan sekali lagi menyekat temu
Dan
Segalanya barangkali tidak akan terulang kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYA
PoetryAku memberimu nama Rayya. Sebab kelak ketika semesta redup, Kau adalah satu-satunya nyala yang mampu.