Setiap petang tiba
Aku hanya selalu ingin melepaskan kata-kata sebagai puisi padamu
Mengurai semua frasa dalam kepalaku
Untuk Aku susun sebagai jelmaan indah setiapmuSetiap petang tiba
Aku selalu ingin mencetak tangkapan mataku padamu
Meletakkannya satu per satu pada buku album
Lalu menyimpannya di laci tempat Ayah Ibuku menyimpan kenangan lalunyaSetiap petang tiba
Aku selalu menghitung berapa jauh kilometer jarak antara kita
Sebagai bekal Aku memulai tidur yang sungguh sulit hari-hari iniSetiap petang tiba
Segalanya hanya angan
Sebab banyak hal tidak mampu sampai pada semestinya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYA
PoetryAku memberimu nama Rayya. Sebab kelak ketika semesta redup, Kau adalah satu-satunya nyala yang mampu.