"Tidak semua angan dan ingin sampai pada takdir Kita, sebab beberapa harus lenyap terbawa angin"
Hari-hari ini adalah tanda tanya
Setiap kali indra Kita merasakan detik waktu berjalan
Kepala Kita dihujam ribuan kata mengapa
Mengapa?
Mengapa?
Mengapa!
Rayya,
Jika kiranya Kau sudi
Atas semua hal yang dulu pernah tak Kita kehendaki
Bisakah Kita berbaik sangka pada segala kehendakNya?
Bisakah Kita menjawab semuanya bersama?
Bisakah Kita dalam segala, bersama?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYA
PuisiAku memberimu nama Rayya. Sebab kelak ketika semesta redup, Kau adalah satu-satunya nyala yang mampu.
