Beberapa puluh tahun yang lalu...
Sebuah kapal angkasa melesat melewati bebatuan yang terbang di luar angkasa dengan cepat.
Nit nit nit
Sebuah radar menampilkan suatu tempat entah dimana dengan bunyi yang khas. Sontak sosok yang sedari tadi menunggu keganjilan pada alatnya terkejut.
"Boss! Sepertinya kita telah menemukannya." Sosok itu tampak antusias, namun sosok yang dipanggil "Boss" itu hanya membuat raut wajah ragu sambil mendekatinya.
"Benarkah? Apa kau yakin?" Dia berkata tanpa ekspresi sama sekali sambil melihat alat yang sekarang berada di tangannya.
Dari alat itu terlihat sebuah lingkaran merah kecil dengan garis lingkaran yang berpencar ke sekitarnya-- seperti tetesan air yang jatuh ke dalam genangan disertai garis-garis lintang dan bujur yang membentang sebagai latar belakang.
"Yakin, Boss! Planet ini memiliki kesemua pemicu dari ketujuh kekuatan yang tertulis dalam buku tersebut. Kita tinggal menunggu sosok mahluk apa yang akan memegang salahsatu kekuatan besar itu, atau jika bisa, kita akan merampas seluruhnya." Ujarnya panjang lebar tidak lupa dengan senyuman licik dan kekehan jahatnya.
Bossnya hanya membalas dengan anggukan kecil tanpa melirik ke arahnya.
"Planet ketiga dari sistem tata surya..." Dia bergumam sambil tetap melihat ke arah alat yang kini berubah tampilannya menjadi urutan planet dalam sistem tata surya dengan memperbesar-kecilkan layar tersebut.
"...Bumi ya, nama yang unik." Dia kembali menggeser layar alat itu, melihat-lihat penampakan alam di bumi beserta seluruh informasi mengenai semua mahluk yang tinggal disana.
Hingga dia berhenti menggeser pada layar yang memuat informasi tentang manusia.
Entah apa yang ada di pikirannya, dia memperhatikan layar itu dengan seksama, seperti menemukan sesuatu yang selama ini dia cari.
Dia tersenyum misterius. Sosok disebelahnya terlihat takut, dia menelan salivanya. Pasalnya Bossnya ini tidak murah untuk tersenyum.
Dia juga tidak berani menanyakan sebab kenapa Bossnya seperti itu.
Namun setelah beberapa lama, dia mengalihkan pandangannya dari alat tersebut.
"Bersiap arahkan lokasi tujuan kapal ini ke titik koordinat yang telah disesuaikan dengan planet bumi." Perintahnya pada sosok yang mengendalikan kemudi kapal.
"Baik, Boss!" Serunya mematuhi perintah Bossnya tersebut.
Lantas kapal angkasa itu pun bergerak dengan kecepatan diatas rata-rata atau bisa dikatakan sangat cepat.
Membuat pemandangan sekeliling kapal seakan-akan mengabur saking cepatnya.
Perlahan kapal itu semakin menjauh dan menyusut dari pandangan. Menyisakan pantulan cahaya kecil sebelum akhirnya benar-benar menghilang.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu dan Kesempatan
FantasyKau tidak pernah tau apa yang akan terjadi, baik sekarang ataupun nanti. Jadi jangan sampai menyesal jika sesuatu yang kau jaga, hargai, dan sayangi menghilang begitu saja, seperti tidak pernah berada disisimu. Berterima kasihlah karena telah diberi...