.
.
.
.
.
Happy reading"Rayyy tungguin Ica"ucap Luisa yg kini tengah berusaha mengejar langkah kaki milik Rayhan.
"Rayhannn Ica capekk,jangan kayak gini,Ica disini gak salah Rayhan,dia yg tiba tiba duduk di depan Ica"ucapnya lagi berusaha membujuk Rayhan yg masih ogah ogahan menatapnya.
Yup saat selesai dengan perdebatan tadi,Rayhan langsung pergi begitu saja meninggalkan luisa.ia marah,tentu saja.siapa yg tidak marah jika miliknya itu diusik,dan penuturan yg Angga ucapkan tadi,membuat emosinya semakin menggebu.Angga terang terangan sudah berniat merebut miliknya?? ntahlah sesakit apa yg hatinya rasakan nanti jika hal itu memang terjadi.tidak,Rayhan tak bisa membiarkan itu semua terjadi. Ia sudah mengklaim gadis itu sebagai miliknya sejak pertama kali takdir mempertemukan mereka. Dan Rayhan bisa pastikan sampai akhir Luisa akan tetap menjadi miliknya,hanya miliknya.
"Rayhaaaannnnn,Ica capekkk,Ica lapeerrrr,tadi Ica belum sempat makannnn"ucapnya lagiii yg masih tidak ada respon dari Rayhan.
"Ihhh rayhannn,ayokkkk,jangan main kejar-kejaran kayak gini,Ica lagi lemes"
"Rayh- aduhh" Luisa menabrak punggung Rayhan yg berhenti tiba tiba.ia mengusap keningnya sambil terus menatap punggung Rayhan kesal.
"Rayhannn ihhh kalau mau berhenti itu bilang bilang"ucap Luisa sambil memukul punggung Rayhan pelan. Rayhan berbalik menatap Luisa datar,melihat hal itu nyali Luisa seketika menciut. Ia menunduk untuk memutuskan kontak matanya dgn lelaki itu.
"Lo suka sama Angga??"tanya Rayhan,Luisa mengangkat kepalanya lalu menatap Rayhan bingung.
"Kok Ray tanya gitu??"
"Jawab aja Ica" tekan Rayhan
Luisa menggeleng."gak kok Ray,Ica gak suka,Ica cuman kagum biasa sama kak Angga,soalnya kan kemarin Ray tanding sama dia,yg kemarin pas Ica chat kak Angga itu,Ica cuman mau temenan doang kok ,kayak Natasya sma Fani,udah itu doang,Ica gak ada maksud lain Ray"jelas Luisa pelan.
"Kalau seandainya Angga ngajakin lu pacaran,lu mau gak??"tanya Rayhan mensejajarkan wajahnya dengan wajah milik Luisa.
Luisa mengangguk."iya mau" ia menatap mata Rayhan yg mulai berubah menjadi tajam.ia terkekh gemas"bercanda Ray,Ica kan cuman milik Rayhan, Ray sendiri yg bilang,iyakan??" ucapnya melanjutkan.
Mendengar hal itu Rayhan tersenyum,ia menatap Luisa lalu bergerak mengusap Surai hitam milik gadis itu. "Bener,lu itu cuman milik Rayhan Victor savero,jadi mulai sekarang lu gak boleh Deket deket sama cowok lain selain gw,janji??"
Luisa kembali menggeleng."gak Rayhan,Ica gak bisa janji,kalau sampai ada orang yg tiba tiba ngajak Ica ngobrol kayak tadi,Ica gak mungkin diemin gitu aja kan?? Gak sopann Rayhan"
Rayhan menghela nafasnya kasar.gadis didepannya itu terlalu polos untuk membedakan mana lelaki yg memang ada keperluan,mana yg aslinya pengen modus.jika seperti ini,sepertinya Luisa memang harus tetap menempel dengannya,supaya tak ada yg berani mendekatinya lagi.
Kring...kring...
"Tuh kan Rayyyyhaaaannnn,Ica gak bisa makan gara gara Rayhan,Ica laperr rayhannn, kan udah Ica bilang dari tadi"rengek Luisa saat ia mendengar suara bel yg menandakan jam istirahat telah berakhir.
Rayhan menggaruk tengkuknya yg tak gatal,setelahnya ia menarik tangan Luisa."kita boloss"
.....
"Enakkk??" Tanya Rayhan sambil menatap Luisa yg saat ini tengah menyantap gado gadonya dengan rakus.
Luisa mengangguk antusias."iya rayhannn,enakkkk bangett,Ica suka,tapiii kalau disuruh milih bakso sama gado gado,Ica lebih pilih bakso,,soalnya sayurnya dikit hihi" Rayhan terkekeh pelan..
"Lu memang harus makan yg banyak sayurnya Ica,biar sehat"ucap Rayhan yg langsung dibalas gelengan oleh Luisa.
"Gak mau rayhannn,sayur itu gaenak,Ica gak suka"
"Tadi perasaan ada yg bilang enak deh"sindir Rayhan sedikit menggoda Luisa.
"Bedaa rayhannn,yg Ica bilang enak itu kan gado gadonya bukan sayurnya,lagian rasa sayurnya yg ini ketutup sama sambel,jdi gak kerasaa"
Rayhan berdecak lalu kembali melahap makanannya dengan ditemani berbagai ocehan yg Luisa lontarkan.bibir gadis itu tak henti hentinya berbicara sampai makanan mereka habis.hal itu membuat Rayhan menggelengkan kepalanya.jujur saja Rayhan sama sekali tak menyukai gadis cerewet,itu membuat ketenangannya terusik.tapi entahlah jika gadis itu adalah Luisa ia malah senang.ia bahkan rela tak tidur demi mendengar setiap kata yg gadis itu curahkan kepadanya.setiap malam Luisa selalu menelponnya hanya untuk menceritakan kejadian-kejadian yg setiap hari ia alami tanpa hadirnya Rayhan disampingnya.katanya sih 'bekal ke alam mimpi' dan ia juga bilang 'kalau gak denger suara Ray seharian,Ica gak bisa tidur,Ica kangeenn' Rayhan ingin berteriak sekencang mungkin karena hatinya sangat bahagia mendengar nya.
Oh shitttt luisa benar benar akan membuatnya gila karena dirinya yang tak bisa lepas dari fikirannya.gadis itu selalu menari nari diotaknya. Hahhh.. tenang gadis kecilku,aku akan menjadikanmu milikku sebentar lagi.
.
.
.
.
.
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan
Teen FictionRayhan Victor savero seorang lelaki yg kini menjadi incaran di sekolahnya karena paras wajahnya yg begitu tampan,selain itu ia juga sangat pintar dan kerap sering mengikuti berbagai lomba yg selalu berakhir dengan kemenangan. Luisa sheira atmatja ga...