Part.4

1.6K 270 11
                                    

Setelah adegan menegangkan yang dilakukan shani ke bramasta beberapa menit lalu, akhirnya shani memutuskan untuk melepaskan cengkraman yang ada di kerah baju bramasta. Dia bersumpah pada dirinya sendiri kalau ada yang berani menyentuh gracia, orang itu akan berhadapan langsung dengan shani.
Tapi kenapa shani jadi protectif dan posesif seperti ini? Apa yang shani pikirkan? Memang benar kata gracia kalo shani ini manusia kulkas yang aneh.

Gracia yang daritadi ada dibarisan belakang bersama kawan kawan shani yang lain pun hanya terdiam sambil melihat perlakuan shani ke bramasta. Menurut gracia, itu bukanlah sifat shani. Shani yang selama ini dikenal gracia memiliki sifat yang cuek dan dingin tiba tiba menjadi seorang yang posesif(?) seperti ini. Akhirnya lamunan gracia pun buyar karna disadarkan oleh kedatangan shani.

"Hey gadis tengil? kok ngelamun sih, jangan ngelamun gitu dong tar kamu kesurupan tau rasa." ocehnya tanpa ada rasa salah sedikitpun.

Gracia yang lamunannya dibuyarkan pun reflek menatap sinis ke shani.

"Apaan si gausa sok asik deh lo manusia aneh." cibir gracia

Shani hanya menyunggingkan senyumannya dan langsung bergegas meghampiri kawan kawannya. Shani pun langsung memakai jaket kulit yang dipakai oleh adel, Shani meminjamnya.
Dirasa semua sudah terpakai, shani pun kembali ke motornya dan mulai menghidupkan motornya. Dilihat lah sekilas gracia yang tampak ada rasa khawatir diraut wajahnya, entah apa yang dipikirkan gracia saat itu. Takut terjadi apa apa terhadap shani? Ah tidak mungkin gadus tengil itu mengkhawatirkannya.

Disudut lain, gracia terlihat memang cukup khawatir dan tidak tenang. Dia menjadi salah satu wanita yang secara langsung dibawa shani hanya untuk melihat balapan yang dilakukan shani dan bramasta. Gracia tidak habis pikir apa yang sebenarnya mereka perebutkan sampai mereka melakukan ini. Gracia pun hanya berdoa agar tak terjadi apa apa terhadap shani.
Eh? mengapa gracia menjadi peduli seperti ini? Hanya gracia yang tau.

Adel yang ditunjuk menjadi penengah pun mulai bertanya apakah mereka berdua siap atau tidak untuk balapan kali ini.

"Kalian berdua siap?" tanya adel pada keduanya dan langsung mendapatkan anggukan mantap dari keduanya.

Bramasta memang tidak punya rasa takut, dia kembali memprovokasi shani agar shani tidak fokus pada balapan kali ini.

"Gracia bakal jadi milik gue, camkan itu shani." ucap bramasta.

Shani yang emosinya kembali memuncak hanya karna mendengar omongan itu pun berusaha untuk tetap tenang agar fokus yang dia ciptakan kali ini untuk mengalahkan bramasta tidak hilang begitu saja. Adel yang mengetahui shani sudah dipuncak emosi pun paham dan mulai bersiap mengangkat slayer yang tandanya balapan siap dimulai.

"Oke tanpa nunggu lama lagi, balapan ini gua mulai. Siap? 1 2 3." ucap adel sembari melemparkan slayer dan disusul dengan gas motor dari keduanya tanda mereka sudah beradu kencang disana.

Gracia yang melihat itu cukup dibuat kaget, pasalnya ini pertama kali gracia melihat shani se-agresif itu di tempat balapan. Gracia terpukau.
Tak berselang lama dari balapan sengitu beberap menit lalu, terlihatlah motor shani dari kejauhan yang disusul bramasta dibelakangnya. Dan pada akhirnya shani pun yang memenangkan balapan kali ini.
Lantas shani dengan cepat mencopot helm yang ia pakai dan menghampiri bramasta kembali dengan emosinya yang tertahan daritadi.

"Bajingan, lo liat siapa pemenangnya hah? gua gak akan biarin lo menang sekali pun gua gak akan pernah biarin." ucap shani dengan emosi menggebu gebu.

Bramasta yang diperlakukan seperti itu nampak tidak terima dan kembali membalas perlakuan shani.

"Gua punya banyak cara buat ancurin lo shani. Dan sekarang gua tau kelemahan lo ada dimana, ada di cewe itu." ucap bramasta sambil melirik gadis tengil yang bersama shani tadi.

NAYANIKA SENANDIKA (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang