19

695 56 1
                                    



Akhir-akhir ini, kakaknya sering pergi entah kemana.

Ayahnya sering memarahinya ketika kakaknya kembali, namun kakaknya hanya tersenyum sambil minta maaf. Ketika ditanya, alasannya selalu sama; latihan.

Tobirama tahu kakaknya berbohong. Kakaknya bisa menipu sang ayah dan yang lain, tapi tidak untuk Tobirama.

Ketika menjelang tidur, kakaknya selalu tersenyum menatap langit kamar. Entah tersenyum karena siapa atau pada siapa. Ketika ditanya, jawabannya juga selalu sama.

"tidak ada."

Tobirama tak peduli lagi dan bergegas tidur membelakangi kakaknya. Tiba-tiba ia memikirkan anak yang dilihatnya waktu lalu. Sebelum benar-benar terlelap, Ia bertanya dalam hati.

"siapa ya, namanya..."

-

Izuna hanya berguling ke sana kemari.

Malam sudah larut, seharusnya ia sudah tidur dari tadi. Namun ekspresi marah ayahnya masih menghantuinya. Sementara kakaknya, yang menjadi sebab ayahnya marah hanya diam, tak membantah dan hanya meminta maaf.

Izuna sedikit heran, biasanya ketika sang ayah marah pada sang kakak, kakaknya menjabarkan alasan kenapa ia melakukan hal yang membuat ayahnya marah. Tapi hari ini, sang kakak hanya diam. Namun ketika sang ayah pergi, Izuna mendapati kakaknya tersenyum.

Bukan senyum biasa yang dilihatnya, tapi senyum lega dan senang.

Izuna tak tahu harus menjelaskannya, ingin bertanya pun enggan.

Tiba-tiba pikirannya tertuju pada anak bersurai putih yang dilihatnya tempo hari. Entah mengapa ia jadi penasaran tentang anak itu.

"Aku ingin tahu, namanya..."

Part of My Life || TobiIzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang