Ada yang berbeda. Xiao Zhan bisa merasakannya begitu memasuki gedung. Suasana penuh semangat dan harapan nyata. Gelombang perubahan.
Dari luar, kantor pusat jaringan toko perhiasan kelas atas itu terlihat sama saja. Sofa kulit empuk, lilin aromatic, serta lampu gantung yang berkilau. Poster gemerlap perhiasan yang sama masih terpasang di dinding hitam, bahkan ada poster dirinya, menatap kejauhan sambil memamerkan arloji platina tebal berkilauan di pergelangan tangan.
Zhan menatap poster itu sekilas. Orang yang melihat poster itu akan beranggapan kalau ia menjalani hidup yang begitu hebat dan fantastis.
Xiao Zhan melangkah menuju meja tempat resepsionis mengenakan blus putih dengan belahan dada terbuka.
"Hai, Suzy," sapa Zhan ramah, menunduk mencium bunga mawar merah muda yang ada di atas meja yang ternyata tidak harum sama sekali. "Aku ada janji pukul tiga."
Suzy Bae melirik layar komputer dan tersenyum, "Memang benar. Senang melihatmu lagi, Zhan."
"Senang berada di sini," balas Zhan, meski tak sepenuhnya benar. Sebenarnya ia terpaksa datang hari ini karena dipanggil oleh email penuh teka-teki, yang memicu lebih banyak pertanyaan dari pada jawaban dan membuatnya cukup kebingungan.
Zhan menunduk untuk berbisik kepada Suzy, "Kau tahu apa yang terjadi?" tanyanya. "Kenapa tiba-tiba aku mendapat panggilan misterius, padahal pemotretan katalog baruku dimulai awal musim panas." Sekarang masih bulan Mei jadi masih ada satu bulan lagi sampai waktu pemotretan dirinya sebagai model toko perhiasan itu.
Suzy melirik kiri kanan, seperti orang yang terlalu sering menonton film mafia. "Sebenarnya, ya." Tangannya melambai meminta Zhan agar lebih menurunkan kepala. "Kita punya bos baru," bisiknya di dekat telinga Zhan.
"Benarkah?" Zhan tidak menutupi keterkejutannya. "Kenapa aku baru mendengarnya?"
"Kau takkan mendengar apa pun," lanjut Suzy. "Pengambil-alihan besar-besaran sangat dirahasiakan. Pemilik baru itu datang dari Milan. Gosipnya dia sangat galak dan serius." Tiba-tiba mata Suzy menggelap. "Sangat berbahaya untuk kita."
Zhan merasakan bulu kuduknya meremang, seolah baru saja mendengarkan cerita horor. Ia memaksa tersenyum. "Benarkah? Seberapa berbahaya maksudnya?"
"Dia tidak akan segan untuk memecat karyawan yang tidak produktif."
Oh, sekarang Zhan mengerti. Itulah sebabnya tadi ia merasakan aura semangat sejak memasuki toko. Ternyata inilah gelombang perubahan itu. Para staf menjadi begitu bersemangat untuk bekerja.
Zhan memikirkan perkataan Suzy sampai ia berada di dalam lift yang membawanya menuju ruang kerja di lantai teratas.
Melaju tanpa hambatan, lift berhenti dan yang pertama dilihat Zhan adalah keadaan yang sama sekali berbeda dari biasanya. Banyak karangan bunga 'selamat datang' tapi tidak ada orang. Sunyi senyap. Ia mengharapkan para eksekutif atau pengawal berwajah kaku yang biasanya mengawal bagian dalam kantor, namun mereka pun tidak terlihat. Zhan memandang sekeliling. Pintu menuju ruang eksekutif terbuka. Ia melirik arloji. Pukul tiga tepat. Apa ia masuk saja dan memberitahu kedatangannya? Atau tetap di sini menunggu sampai seseorang keluar mencarinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
COLOUR OF THE TRAP [END PDF]
FanfictionWang Yibo sangat mencintai Xiao Zhan, tapi sayang, kekasihnya itu mengkhianatinya dengan berkencan bersama pria lain di belakangnya. Alasannya karena Yibo miskin. Setelah lima tahun, Yibo kembali bertemu dengan Zhan, sebagai mantan kekasih sekaligus...