Trap 6. Dreams

2.9K 374 101
                                    

------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------

"Yibo, apa yang kau pikirkan?" Mike tak percaya pada setiap kata yang tertulis dalam kertas kontrak kerja yang dipegangnya. "Kau mengangkat Xiao Zhan menjadi asisten pribadimu!"

"Seperti yang kau baca," jawab Yibo santai sambil menggerakkan pion catur kuda miliknya. Ia bermain seorang diri untuk mengisi waktu.

"Untuk apa lagi? Kita tidak sedang memerlukan orang di posisi itu sekarang. Kau hanya buang-buang uang."

Yibo menatap papan catur di hadapannya dan berpikir sebelum mulai menggerakkan satu langkah dari pion yang lain. "Tidak apa-apa. Uangku yang kubuang bukan uangmu."

Mike meringis jengkel. "Kalau dia ada, maka apa kerjaku?"

"Kau, kan, wakilku." Yibo memakan satu pion lawannya. "Sedangkan dia asistennya. Tugas kalian jelas berbeda."

Geram dengan jawaban Yibo yang terlalu santai, Mike menghampirinya dengan gusar, dan berkata di depan wajahnya. "Coba katakan apa bedanya tugasku dan tugasnya nanti?"

"Dia akan mencatat dan mempersiapkan semua jadwal yang harus kulakukan."

"Aku sudah melakukannya untukmu," timpal Mike cepat.

"Menemaniku bertemu klien."

"Itu juga sudah kulakukan."

"Menyiapkan proposal yang kuperlukan."

"Sudah kulakukan."

"Memastikan aku menghadiri rapat."

"Aku yang melakukannya."

Yibo berpikir. "Menyediakan kebutuhanku?"

"Contohnya?"

"Menyiapkan makanan, menyediakan pakaian yang akan kupakai ... lalu ..."

Mike memutar bola mata dan mendesah, "Kau ini sedang mempekerjakan seorang asisten atau pembantu?"

"Dua-duanya," Yibo menyeringai. "Bukankah pembantu disebut juga sebagai asisten rumah tangga?"

"Kenapa tidak kau mempekerjakan seorang istri saja sekalian?!"

Tiba-tiba wajah Yibo berubah muram. "Seandainya saja dia mau menungguku ..." Kepedihan yang menjalar di hatinya membuka kenangan manis di masa lalu. Kenangan manis yang segera menjadi pahit bila diingat lagi dalam kondisi sekarang.

Saat itu Yibo sedang membimbing Zhan, yang matanya ditutup, untuk melangkah sedikit demi sedikit ke sebuah bangunan kecil.

"Yibo, sebenarnya kau mau bawa aku ke mana?" si pemuda manis sudah tidak sabar ingin segera mengetahui tempatnya berada.

"Sebentar lagi, sayang. Hati-hati ada tangga." Yibo menuntun Zhan menaiki tiga buah anak tangga. "Tunggu sebentar." Ia melepaskan pegangannya pada Zhan untuk mengeluarkan sebuah kunci dari sakunya dan membuka pintu.

COLOUR OF THE TRAP [END PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang