*be friends*

511 38 1
                                    

  Tahun 1596 awal mula dari banyaknya pedagang antar negeri berlalu lalang, di tahun ini sebuah negara baru datang mengunjungi sebuah negeri yang tengah dijajah. Nusantara sebuah wilayah yang sekarang tengah dijajah oleh Spanyol.

  Disebuah pelabuhan, tampak seorang yang berumur sekitar 13 tahun tampak menunggu seseorang di tepi pelabuhan. Dari tampangnya ia seperti seorang bangsawan kelas atas, ia mengenakan setelan pakaian berjas abu abu, dilengkapi senjata yang disematkan disebelah kirinya dan sebuah topi yang dihiasi pernak pernik mahal.

  Ia tampak merenggut kesal sambil sesekali melihat sekelilingnya.

  " Ugh..!!, Dimana sih vader... Udah berapa lama aku nunggu disini... " Anak itu melihat kesebuah jalanan yang terlihat seperti sebuah lapangan.

  Ia menjadi tertarik untuk sekedar berkeliling di negeri yang akan ia jajah selanjutnya. Toh ia juga tinggal disini nanti, nggak ada salahnya kalau ia sekedar berkeliling.

  Ia mulai pergi meninggalkan pelabuhan dan pergi menuju sebuah lapangan yang cukup luas tersebut. Kaki kecilnya dengan lincah menelusuri setiap jalan yang ia lewati, tiba tiba bola matanya melihat kearah barat. Tepat dibawah sebuah pohon besar yang rindang, ada sesuatu yang mengusik batinnya dan mengatakan untuk ke sana.

  Jika dilihat dari dekat ternyata ada seorang anak kecil tengah menjalin sebuah mahkota bunga. Karna penasaran ia memberanikan diri untuk sekedar menyapa.

  " Em.. halo..? "

  Anak itu tampak sedikit terkejut dengan kedatangan orang lain, ia menoleh kearahnya dengan tatapan sedikit bingung. Ugh.. benar benar imut...

  " H..hai ?" Ujar anak itu tampak gugup.

  " Ehm.. apa kau penduduk disini? " Anak itu mengangguk kecil.

  "Kalau begitu mau berteman denganku?, Aku baru disini... " Ujar anak itu sambil mengulurkan tangannya.

  Anak itu menatap sebentar lalu menjabat tangan itu sambil tersenyum manis.

  "Mau kok, i itu siapa namamu...? " Tanyanya sedikit gugup.

  "Kau bisa memanggilku VOC " ujarnya dengan senyuman yang dapat membuat semua ciwi ciwi menjerit melihatnya.

  "Owh.. namaku Putra Dirgantara, panggil aja Putra "

  Seketika VOC melihat mahkota bunga mawar yang telah selesai dijalin Putra.

  "Wah apa itu mahkota bunga mawar..?, Bagaimana kau bisa membuatnya... Bukannya mawar itu berduri ya? " Pertanyaan yang dilontarkan VOC seketika membuat Putra bingung harus mulai dari mana.

  "Owh itu.. yang pasti ini mawar yang nggak berduri kok.. kau mau ?"

  VOC mengangguk, ia menginginkan mahkota itu. Putra segera berdiri dan meletakkan mahkota itu di sekeliling topi yang dikenakan VOC.

  "Kau terlihat bagus menggunakan itu.." ujar putra dengan mata yang berbinar-binar.

  Pipi VOC terasa sedikit panas melihat tingkah menggemaskan putra.

  " Be benarkah..? " Tanya VOC sedikit ragu.

  Putra mengangguk setuju. " Ya.. kau terlihat sangat mengagumkan..."

  VOC terkekeh kecil melihat putra, tanpa sadar bahwa hari sudah mulai gelap. Putra melihat sekeliling, duh ia benar-benar harus pulang sekarang.

  "Uhmm.. VOC, tampaknya aku harus pulang sekarang... Tapi kita bisa berjumpa lagi disini kok kalau kau mau... Aku selalu ada disini setiap hari.." ujar putra.

  VOC mengangguk paham, ia sebenarnya juga harus pulang sebelum ayah dan adiknya mencarinya.

  " Baiklah kalau begitu bay.. " VOC melambaikan tangannya sembari pergi lari dari pohon besar tersebut. Putra tersenyum manis sebelum juga pulang kearah yang berlawanan.

  Ditengah perjalanan pulang VOC tersenyum sendiri mengingat tentang putra, entah mengapa ia merasa ingin selalu berada disisi teman barunya itu. Walaupun ia tau, ia bakal menjajah negeri anak tersebut.

*our promise* Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang