Brother komplex

50.4K 1.3K 128
                                    


Renjun tengah menyiapkan sarapan untuk suami dan kedua anak nya. Nyonya Lee itu memang tidak mempekerjakan maid ataupun supir dan lainnya. Karena sang suami melarang nya. Tuan Lee sangat tidak ingin jika orang lain berada di kediaman nya. Maka dari itu Renjun yang mengerjakan semua nya di bantu si cantik putra kedua nya.

"SAYANG, JENO, NANA CEPET TURUN SARAPAN NYA UDAH SIAP!!"

Ibu dua anak itu berteriak kencang hingga menggema seisi ruangan. Sang suami Lee Haechan, keluar dari kamar yang tak jauh dari meja makan. Tak lupa mengecup singkat bibir ranum istri nya.

"PAPI!!" Teriak si manis tak rela jika mami nya di cium oleh papi nya.

Si manis cemburu. Dia tidak suka jika mami nya di tempeli oleh papi atau saudara nya sendiri.

"Dikit aja Na yaampun" ucap Haechan duduk di kursi nya.

Renjun hanya terkekeh menggelengkan kepala nya.

Jaemin menghentakkan kaki nya kesal.

"Masih pagi udah mesra-mesraan depan anak. Gak boleh tau" ucap Jaemin menatap kesal pada papi nya.

"Astaga, siapa yang mesra sih sayang? Papi cuman cium mami doang" ucap Haechan menggelengkan kepala nya.

Jeno keluar dari kamar nya membawa dua ransel. Satu milik nya dan satu milik Jaemin.

"Tuh Mi, kebiasan si Nana suka lupa bawa tas" ucap Jeno menyimpan dua ransel itu di sofa ruang tamu.

"Sengaja sih, biar di bawaain sama abang" ucap si manis mengambil alih roti yang tengah di pegang oleh Renjun.

"Itu punya papi sayang" tegur Renjun.

"Yahh kacang" lirih Jaemin dengan wajah tak enak.

"Mangkanya gak usah nyerobot gitu" ucap Jeno mengusak rambut Jaemin.

"Nih Pi"

Jaemin memberikan roti gigitan nya pada Haechan.

"Untung anak."

Haechan mengambil nya dan memakan roti bekas gigitan si bungsu.

"Nana makan nasi goreng aja sama telor ceplok" ucap si manis menatap binar pada Renjun yang tengah menyiapkan piring untuk Jeno.

"Yehhh, gue duluan" ucap Jeno mengambil piring yang sudah berisi nasi goreng dan telpr ceplok.

"Ngalah kek sama adek ish."

Renjun menghela nafas nya. Sudah kebiasaan setiap hari nya jika adik kakak beda dua tahun ini selalu ribut.

"Itu punya abang, mami kasih sayuran di dalem nya. Nana kan gak suka sayur."

"Nih punya Nana."

Jaemin tersenyum senang.

"Makasih mami. Love you."

Renjun terkekeh gemas. Ia mengecup pipi gembil Jaemin.

"Hari ini Jeno pulang telat ya mi, mau sda turnamen futsal" ucap Jeno.

"Loh, kamu kan udah kelas dua belas abang. Kok masih ikut kayak gituan?" Tanya Haechan.

"Nanggung pi, ini terakhir kok."

"Awas loh jangan sampai ganggu ujian kamu nanti."

"Engga pi tenang."

"Yahh, terus Nana pulang sama siapa?"

Renjun menatap kearah Haechan.

"Aku jam segitu masih di pengadilan sayang. Hari ini banyak juga kasus nya" ucap Haechan.

One Shoot 🔞 - Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang