Heemi tengah asik memainkan piano diruang duduk saat mendengar langkah kaki yang semakin mendekat, dia menghentikan jari jemarinya dari tuts lalu memutar badan untuk melihat siapa yang datang, wajahnya langsung tersenyum mengenali pria usia lebih setengah baya yang juga tersenyum.
"Choi samchon, apa kabarmu...senang melihatmu" pria yang disapa merupakan sahabat keluarga itu sekaligus orang kepercayaan Mr.Kim di Perusahaan.
"Annyeong Heemi-yaa, kenapa berhenti bermain Samchon merindukan permainan pianomu"
"Ah Samchon bisa saja memujiku, apa Samchon ingin bertemu Appa, bukankah beliau masih di kantor?"
"Aniyo...Aku memang ingin bertemu kamu, ada yang perlu disampaikan secara langsung"
"Oh ya, apa itu...apa sesuatu yang buruk telah terjadi?" wajah Heemi tak pelak berubah sedikit tegang.
"Bukan...ini tentang pendidikanmu. Samchon dan Appamu telah berdiskusi tentang kelanjutan pendidikanmu yang telah tertunda beberapa tahun ini, mungkin sekarang saat yang tepat untuk memulai kembali"
"Tapi Samchon aku masih takut untuk keluar sendirian, tidak mungkin selalu membawa bodyguard"
"Karena itu Heemi kami pikir untuk memberikanmu guru privat yang bisa kami percaya"
Heemi terdiam beberapa saat memproses informasi yang didapat, bagaimanapun tentu dia akan berada berdua dengan gurunya nanti walau ada beberapa maid dirumah ini
"Apa seorang guru wanita Samchon?"
"Pria, dia juga bekerja di perusaan kita dan kami telah menyelidiki latar belakangnya. Samchon yakin dia layak untuk membantumu mempersiapkan diri untuk kedepannya, nanti saat kamu sudah siap kita bisa pikirkan untuk kuliah seperti saudaramu"
"Hmmmm....kalau menurut Samchon dan Appa itu baik untukku, aku akan menurut saja. Tapi bolehkan aku berhenti kapanpun kalau merasa tidak nyaman?"
"Tentu saja"
"Nah karena sebentar lagi jam makan siang, Samchon harus menemani makan disini" Ajak Heemi yang telah duduk disebelah Mr.Choi lalu menghubungi pelayan untuk mempersiapkan segalanya, dia merasa senang ada yang menemani hari ini tidak seperti biasa hanya sendiri di meja makan yang terasa sangat besar walau sesekali saudara kembarnya ikut menemani.
"Kemana Saudaramu, apa dia sedang tidak dirumah?"
"Mungkin masih dikampus atau ke Cafe, aku dengar kalau Cafe itu semakin ramai belakangan ini, jadi dia harus mengawasi agar jangan sampai mengecewakan pelanggan"
"Bagaimana hubungan kalian, apa dia baik padamu"
"Tentu, dia selalu siap mendengar ceritaku, keluh kesahku, menghiburku dan melakukan apa saja yang membuatku tertawa. Aku bersyukur Appa membawanya kembali kerumah ini walau...." Heemi tak meneruskan kalimat yang pasti akan membuatnya sedih teringat mendiang Eommanya "Bagaimana kabar Siwon hyung dan Kyuhyun?" dia segera mengalihkan topik pembicaraan
"Siwon sedang sibuk dengan tugas akhir kuliahnya, kyuhyun yaa... kau tau sendirilah anak itu"
"Sudah lama juga aku tak bertemu Kyuhyun, mudah-mudahan nanti kami bisa satu acara lagi. Dia sungguh berbakat"
Mereka melanjutkan obrolan dimeja makan saat kepala pelayan datang memberitahukan hidangan untuk makan siang sudah tersedia.
~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Between The Kim Twins
Short StoryLeeteuk dihadapkan pilihan antara memilih Heechul teman sekampusnya atau Heemi gadis yang dia bimbing sebagai guru privat. Terinpirasi dari komik Jepang lama yang membuat aku tertawa dan menangis saat membacanya 'POP CORN'