chapter 3: my Giggles

45.7K 2.5K 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Karla menatap jus yang di berikan Gabiel, saat ini perempuan itu berada di rumah Gabiel setelah lelaki itu menelponnya untuk datang karena mama dari Gabiel ingin bertemu dengannya.

Namun saat sampai di sini tidak ada tanda-tanda Mama Gabiel sedari ia datang kesini. Katanya masih ke supermarket untuk membeli cemilan.

Tapi sudah sejam ia di sini. Pikirnya.

"Minum be, maaf kalau jus yang aku buat itu kurang manis, aku gak bisa nentuin takarannya." Ucap Gabiel tersenyum.

Karla mengangguk, gelas di pegangannya kurang sedikit sampai di bibir tetapi langsung ia taruh kembali karena ia memiliki perasaan yang tidak enak. Ia bisa menatap Gabiel yang tidak biasanya.

"Kenapa?"

"Aku boleh numpang toilet Gab? aku kebelet."

Gabiel tersenyum dan langsung memperbolehkannya. "Jangan lama-lama ya."

Karla mengangguk langsung pergi ke toilet.

Karla sebenarnya tidak kebelet atau apa, tetapi ia sedang bingung mencari alasan untuk pulang, karena Gabiel sedari tadi menahannya. Ia sudah merasakan tidak enak dengan gerak-gerik cowok yang menjadi pacarnya itu.

Karla keluar dan menatap Gabiel yang terlihat memunggunginya.

"Gab, lain kali aja ketemu sama Mama kamu mungkin mama Lo ada urusan di luar, mommy juga udah nelpon gue suruh pulang." Ucap Karla saat sudah di hadapan Gabiel.

Gabiel berdiri dan berjalan mendekati Karla, yang kini semakin ia mendekati semakin Karla memundurkan tubuhnya.

"Gab.. Lo mau ngapain?" Karla yang sudah mengubah kosa katanya menjadi sedikit tegas, ia bahkan merasakan aura dari Gabiel yang berbeda.

Gabiel terkekeh. "Takut Lo sama gue? Bakal gue apa-apain?"

"Iya emang itu niat gue." Ujar Gabiel tertawa kecil.

"Bastard" Umpat Karla dengan tangan mengepal. Ternyata feeling nya tak pernah meleset tentang cowok itu.

Karla berlari akan keluar rumah itu tapi seketika Gabiel menahannya dengan memeluknya dari belakang.

"I'll rough you up, Lo pacar gue Karla! Harusnya Lo turutin apa mau gue!"

"Lepas brengsek! We broke up cowok kaya Lo gak pantes brengsek!" Tenaga Karla tak seimbang ia berusaha melepaskan tangan Gabiel di pinggangnya yang melilit erat.

ANDRES 919Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang