Sebat

19 5 0
                                    

"dean, sudah siap?" seorang wanita menghampiri seseorang yang di panggil 'dean'

"sebentar lagi kakak re, kakak re tunggu saja di luar, nanti dean akan menyusul" jawab seseorang- ah wanita lebih tepat nya, bernama dean

yang di panggil 'kakak re' pun hanya menjawab dengan anggukan dan segera pergi keluar ruangan.

yang dipanggil dean sudah selesai dengan urusannya, dan segera keluar menyusul 'kakak re' tak lupa juga ia menutup pintu kamarnya dan mengunci rumah nya.

dean berjalan ke luar gerbang rumahnya,  dan di depan rumahnya sudah ada mobil 'kakak re' nya, tapi sepertinya tidak ada orang di dalam sana...

dean pun mengecek lewat kaca mobil yang tertutup, dan dean masih tidak bisa menemukan orang, kemana kakak re pergi?

plup

sedang asik mencari orang dengan menyusuri sekeliling mobil, dan mencari di sekitarnya, dean di kaget kan dengan topi yang tiba tiba berada di kepalanya, ia pun segera membalikan badan dan nyaris teriak jika mulutnya tidak di bekap oleh orang yang mengagetkan nya.

"ini aku dean, reona. bukan hantu, tidak usah kaget begitu" ucap orang itu sambil menunjukkan seringai

"dean akan membunuh kakak re!" kesal dean dengan segera menyambar kunci mobil yang sedang di pegang reona, oh topi yang berada di kepala dean tadi, dibuang olehnya juga

"coba saja bunuh ak- oh hari ini kamu yang menyetir" memang biasanya jika mereka keluar bersama, reona lah yang akan menyetir, jika di tanya alasannya dean bilang 'dean malas menyetir, lebih baik kakak re saja' seperti itu.

dengan kesal dean menjawab sedikit berteriak dari dalam mobil "sudahlah cepat naik!"

reona hanya terkekeh kecil, memakai topi yang dibuang dean, dan segera masuk ke dalam mobilnya.

mereka sudah berada di dalam mobil, dengan hari ini yang menyetir adalah dean, seperti nya ia berada di suasana hati yang baik, mungkin. mereka pun segera berangkat ke tempat tujuan mereka.

\ 8090 \

deane glayvm, wanita manis asal newoi ct
reonahin flufer, wanita psiko asal vangreen

mereka memiliki hubungan kakak-adik tiri, mereka rival, mereka sweet, mereka kawai, mereka sugoi, mereka yabai, mereka... gila.

\ 8090 \

dean dan reona,sudah samapi ke tempat tujuan.

Bar Dante

"tempat ini tidak banyak berubah" ujar dean begitu keluar dari mobil

tidak ada tanggapan, dean tidak begitu peduli, yang ia pedulikan saat ini hanya 'dean butuh hiburan segera!'

sebelum dean berjalan menjauhi mobil dan mendekat ke bar, reona lebih dulu mendahului dean dan berkata "lihat lihat saja dulu sekitaran bar ini, mungkin kamu akan menemukan pelacur yang dibuang, dan kamu bisa menyetubuhi nya" reona berujar tanpa beban dan segera pergi ke bar

dean sudah malas dengan keperibadian kakak angkat nya itu, benar benar psiko.

'sinting, kakak siapa sih?!' batin dean tersiksa:)

dean menuruti saran kakaknya, mungkin dean harus melihat lihat setidaknya sekitaran bar inilah.

tidak ada apa apa, memang benar apa yang dikatakan reona bahwa di sekitaran bar sini banyak pelacur, dan tolong dean tidak akan pernah mau menyetubuhi mereka!, karena dean masih waras!

lelah dengan pemandangan pelacur, dean pun pergi kembali menuju bar, di jalan ia sempat diganggu oleh anak kecil gila, dan anak itu menanyainya sesuatu, seperti.. "apakah orang gila seperti ku layak untuk hidup?" tidak ada tanggapan dari dean, dean hanya diam membisu sambil memandang lekat anak itu.

anak itu bertanya 'apakah aku layak hidup' kepada dean dengan pandangan kosong. Dan tetap, dean tidak bergeming sedikit pun, malahan ia segera pergi meninggalkan anak itu.

setelah jaraknya cukup jauh dengan anak itu, dean bergumam disertai seringai "layak hidup atau tidak? jangan bercanda nak, dean pun sedang mencari jawaban dari pertanyaan mu itu"

\ 8090 \

Cukup lama berjalan, dean akhirnya pun sampai di depan bar dante, mendongak ke atas, melihat papan nama bar dante terpasang apik di atas pintu masuk, setelah itu dean segera masuk ke dalam bar.

dean berjalan lurus kedepan, ia menemukan orang orang yang sedang menari gila di sana sini, ada juga yang sedang menikmati alkohol dengan wanita seksinya, ada juga yang sedang grepe grepe ringan, ada yang yang hanya diam, ehmm.. ada banyak sekali orang aneh disini...

"bukannya dulu bar ini rapi dan teratur?" dean duduk di sebelah seorang pria, dan bertanya kepada pria itu.

tidak ada tanggapan, sang pria malah lanjut meminum alkoholnya, tapi jelas ia dapat mendengar dean, karena ia sempat menoleh tadi.

"dulu, begitu tenang dan damai, sekarang seperti di dalam perternakan babi" ucap pria itu sambil meminum minumannya kembali

"kau benar, sangat bising, akankah setelah ini akan menjadi sunyi" jawab dean

"halo dean lama tidak berjumpa, ke bar tidak minum alkohol?" seorang bartender menghampiri mereka berdua, dan sepertinya juga ia sudah kenal dengan dean

"ck keven, kau menggangu kencan ku dengan pria tampan ini!" dean merogoh saku jaket nya, dan menggambil dompet.

ia menggambil beberapa lembar uang, dan menyerahkan nya kepada bartender

"hahaha, seperti biasanya bukan?" tanya bartender bernama keven itu

"eumm.. aku rasa aku akan mencoba hal baru untuk terakhir kalinya" dean

satu alis terangkat, bartender itupun bertanya "apa yang kau inginkan? satu botol rum? vodka? atau everclear?"

dean mendengus "jangan bercanda kev, satu gelas wiski saja sudah cukup, oh jangan lupa, beri aku yang paling terakhir ya!"

"mengapa paling terakhir?" pria di sebelah dean bertanya

"mengapa? dean kesini itu sudah pertanda yang buruk, jadi kau mengerti?" jelas dean

"itu terdengar ambigu untuk ku sayang" kata pria itu

dean tersenyum lebar dan segera bertanya "siapa nama mu?"

"sebat" jawab pira itu singkat

mata dean berbinar binar "wahh nama yang unik, ayo jadi suami dean!" dean tertawa renyah

sebat menyeringai "ok, aku akan menjadi suami mu"

tbc.

8090Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang