Aturan itu berjalan lancar. Hari ini seseorang berpulang, ia dirindukan Tuhan. Ingin menceritakan betapa sedihnya aku, namun dirimu tak ada
Matahari menyengat kulitku, berjalan dari rumah duka ke arah masjid. Menyaksikan betapa terpuruknya orang yang paling disayang
Mereka menyeka air mata, setetes demi setetes
Aku ingin mengeluarkan keluhku, tentang bagaimana aku berjalan kesana-kemari sedari pagi
Aku tidak melihat kamu, aku ingin kamu lewat didepanku. Menatap dengan mata teduhmu
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA
Teen FictionKita belum ada sekarang. Waktu belum mengizinkan. "Tentangku yang kamu tahu, kamu yang ku butuhkan." Kalimat itu tercetak jelas di rongga otak seseorang pada pukul 10.00 malam di Kota tempat tinggalnya. Berkali-kali ia merengkuh sepi seorang diri, k...