Sementara itu, Fiolet yang berada di ruangan terkunci seorang diri, sedang berusaha melepaskan tali yang mengikatnya. Meskipun usahanya itu membuat dirinya terjatuh bersama kursi yang ia duduki, akhirnya ia berhasil membuka ikatan tali yang lumayan rumit ini.
-------------
Pertarungan masih sengit terjadi. Hingga pada satu serangan, Axel berhasil menciptakan luka gores yang lumayan banyak di tubuh mereka. Sehingga Yaya, Ying, dan Gopal mundur sebentar. Sementara Kaizo mendapatkan luka sayat yang cukup dalam di lengan kanannya. Meskipun lukanya terasa perih, ia takkan berhenti hingga berhasil mengalahkan Axel.
Fang mengumpulkan puluhan atau mungkin ratusan jari bayangan dan menyatukannya hingga membentuk ujung kerucut dan meluncur ke arah Axel untuk memberikannya dorongan yang keras.
"Tunggu!" Fiolet tiba-tiba datang, dengan segera mencoba menghalang, tapi terlambat, serangan itu sudah meluncur dan tidak bisa dihentikan.
"Aaahh!!" Ia terhempas ke dinding bangunan di sebelah nya hingga menghancurkan dinding itu berkeping-keping hanya dengan tubuhnya yang mungil. Dan benturan keras terjadi di kepalanya.
"Fiolet!" Semua orang kecuali Kaizo berteriak.
Yaya dan Ying menghampirinya yang terkulai di tanah. Yaya segera memeriksa keadaan Fiolet yang kedua matanya telah terpejam. Seketika air mata Yaya terjatuh setelah menyadari sesuatu. Ying paham isyarat nya, ia pun tampak terkejut.
Dari kejauhan Axel memperhatikan mereka yang menangis. Tanpa bertanya pun ia sudah tau apa yang terjadi pada adiknya.
"Tidak mungkin" gumamnya.
"Kau.. KAU MEMBUNUH ADIKKU!!" tanpa banyak bicara, Axel langsung menyerang Fang habis-habisan dengan cara yang amat brutal. Kaizo mencoba melindungi Fang tapi ia saja kewalahan dibuatnya.
"Kau harus membayar atas segalanya!"
Axel melibaskan pedangnya dan berhasil membuat pedang Kaizo terlepas dan terlempar. Beberapa detik Kaizo melihat ke arah pedangnya yang terhempas, saat ia akan kembali menoleh ke depan, Fang segera mendorongnya ke pinggir. Ternyata Axel tadi mencoba menikamnya dari depan.
"Gggrrr...!!" mata Axel memerah, amarah nya tak mungkin bisa dihentikan. Ia kembali melibaskan katana nya tapi kali ini Boboiboy yang datang dengan mode Halilintar nya dan menahan katana Axel dengan kedua pedang nya.
"Jangan menghalangi ku!!" dengan cepat Axel menurunkan katana nya dan menyeset betis kaki kirinya. Dan itupun membuat Boboiboy melepaskan pedangnya dan seketika itu juga terduduk lemah.
Axel kembali ke target utama nya, Fang. Tapi ia kembali dihalangi oleh Kaizo yang terus ingin melindungi adiknya.
"Kalian berdua sama saja! Dasar sialan!!" umpat Axel.
Fang yang merasa semua salah nya pun menahan kakaknya dengan puluhan jari bayangan.
"Fang, apa yang kau lakukan?" tanya Kaizo yang pergerakan tertahan karena diikat.
"Maaf, kak. Tapi aku yang harus mengalahkan nya"
"Kau pikir bisa mengalahkan ku ha?!! Hiyaaahh!" Axel tidak akan memberikan peluang sedetikpun untuk orang yang telah menewaskan adiknya. Baginya, nyawa dibayar nyawa.
Fang memang tak sehebat kakaknya, tapi ia tak mau kalah, ia akan berjuang seorang diri. Pada satu serangan, Fang kurang ancang-ancang, sehingga dengan mudah Axel menendangnya hingga tergeletak di tanah.
Fang melihat Axel mulai mendekatinya, tapi disaat yang sama, ia melihat tiang besi di sampingnya, tidak berbentuk melingkar, tapi lebih mirip belah ketupat yang memiliki dua sudut tajam dan dua sudut tumpul. Diam-diam Fang menggunakan jari bayangan nya untuk bisa menarik tiang yang lumayan besar tersebut dan menjatuhkan nya ke Axel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go [KaiFang Fanfiction]
Short StoryTrauma akan tragedi tahun lalu, Kaizo selalu dihantui perasaan bersalah, walaupun kini ia sudah mulai dekat dengan adiknya. Hal di luar dugaan pun terjadi, dan inilah yang ia takutkan. • "Fang, kau dari mana saja? Kenapa kemarin kau bolos sekolah? D...