Queen berlari menuju taman bunga tulip, mata nya berbinar secercah ingatan mendarat begitu saja di pikirannya.....
🌷💜🌷
" Kamu tahu kenapa bunga se_menyenangkan itu untu pandang ? " Ucap seseorang yang tiba-tiba datang tepat disamping Queen, perempuan dengan hijab pashmina dan gamis hitam.
" Karena keindahannya, disentuh, lalu dipetik dan dibuang setelah layu" lanjutnya.
" Begitu juga layaknya seorang perempuan ia dipandang karena keindahannya, lalu didekati, dipacari, dan dibuang jika sudah dibutuhkan "
" Makanya jika aku disuruh manjadi bunga, maka aku akan memilih menjadi bunga bangkai saja yang di jaga dan tak ada satupun orang yang berani untuk menyentuhnya bahkan mendekatinya "
" Lalu kau, ingin menjadi bunga apa ? " Tanya Queen, Queen memandang perempuan disampingnya dan megangguk.
" Aku tidak masalahnya jadi bunga apapun, setidaknya aku telah memberi kebahagiaan kepada siapa yang mememtikku " tatapan nanar tersirat dimata Queen.
" Kenapa begitu, bukanlah sama saja kau siap untuk dipermainkan ? " Tanyanya, entah sok asik atau sok kenal. Tapi bagi Queen dia baik.
" Kau banyak bicara, bisakah kau diam ? " Tanya Queen, perempuan disampingnya langsung diam.
" Siapa namamu ? " Tanya perempuan tadi sambil mengulurkan tangannya, Queen menatap sesaat tangan itu dan menjabatnya.
" Aku Alfinah " ucapnya singkat.
" Aku Faridah " dia Faridah, Nurul Faridah seorang ustadzah muda di pesantren Al-Ghazali.
" Kamu santriwati baru ? " Tanyanya, Queen hanya mengangguk tak ingin indentitas terbongkar terlalu jauh.
" Sudah ketemu umi ? Apa beliau sudah memberikan asrama mana yang akan engkau tempati ? "
" Sudah dan belum " Faridah tersenyum kikuk saat melihat wajah yang sekarang datar, sungguh berbeda dengan yang tadi.
" Mau berkeliling ? " Tanya Faridah, Queen menggeleng dia hanya ingin tetap berada ditaman bunga ini. Faridah mengangguk, lalu meminta izin untuk undur diri.
Disisi lain dikediaman keluar Al-Ghazali, semua orang tengah kebingungan menghadapi masalah satu ini. Tapi Queen ketahui bahwa Gus Fattah telah dijodohkan oleh seorang perempuan Sholehah, dimana perempuan itu adalah anak dari sahabat umi Fatimah.
" Bagiamana ini ? " Tanya umi Fatimah, ia memandang suami dan putranya bergantian. Kiyai Fahrul menghela nafasnya gusar dan ikut-ikutan memandang putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI GILA' SANG GUS (On Goin)
EspiritualAlfinah Queen Alfauziah perempuan yang hampir menyerah dengan hidupnya kembali dipertemukan oleh seseorang yang merupakan Gus dari pondok pesantren yaitu Gus Alfattah Syahrul Al-Ghazali. Hingga keduanya harus menjalankan hal yang telah Allah takdirk...