Hari ini mereka berdua siap-siap untuk berangkat sekolah.
"Bareng gue." Aldi.
Eza sedikit terkejut dengan ajakan Aldi itu. Tidak seperti biasanya.
Lalu Eza hanya mengangguk sambil tersenyum sebagai balasannya.
Mereka berdua tengah berada di parkiran sepeda motor apartemen.
"Naik." Aldi.
Gak pakek lama Eza pun naik di jok belakang sepeda.
Eza nampak ragu saat ingin berpegangan. Pasalnya, jok motor gede kan pasti kecil. Jadi Eza sedikit takut jika ia tidak berpegangan.
"M-mas, aku takut. Motornya ketinggian." Eza sedikit gugup, ia tidak terbiasa. Mau pegangan ke Aldi, Eza takut si Aldi nya risih.
"Pegangan lah." Jawabnya singkat.
Akhirnya Eza memegang jaket yang dikenakan Aldi.
"Ntar jatoh kalo Lo pegangan di situ." Aldi.
"Terus?" Eza.
"Peluk gue." Aldi.
"H-ha?!" Eza sedikit kaget.
"Nurut aja Napa sih!!" Dengan sigap Aldi melingkarkan tangan Eza pada pinggangnya.
Eza malu. Eza gugup. Jantungnya udah mau copot.
Kemudian Eza tersenyum malu.
.
Telah sampai di sekolah. Eza membuka helm yang dikenakannya.
Aldi melihat rambut Eza yang sedikit berantakan. Kemudian merapikannya. Eza yang diperlakukan seperti itu sedikit bingung.
Sejak kapan Aldi mulai perhatian padanya?
"Makasih mas Al." Eza.
"Hm." Jawabnya seperti biasa singkat padat dan ringkas, wkwk.
"EZAA!!" Panggil seseorang dari belakangnya.
Eza menoleh dan menampakkan si ketua OSIS. Siapa lagi kalo bukan Varo.
"Eh mas Varo... Oh yah! Makasih yah mas jajannya." Eza tersenyum gembira. Terlihat sangat manis banget Eza kalo tersenyum seperti itu.
"Anjirr imut bangettt" batin Varo gemes liat Eza.
Tapi Varo harus tetep stay cool kan.
"Iyah sama-sama Za." Jawab Varo sambil mengelus kepala Eza.
"Eekkhemm!!!" Suara serigala berbunyi. Eh, maksudnya Aldi.
Sontak Eza dan Varo menoleh ke arah Aldi. Aldi sedari tadi menyimak percakapan mereka berdua.
Setelah itu, Aldi melengos meninggalkan mereka berdua.
"Eh mas al! Tunggu!" Panggil Eza. Namun tak mendapatkan balasan. Aldi jalan terus tanpa menoleh ke arah Eza.
"Mas Varo, Eza duluan yahh, Babay.." Eza melambaikan tangannya.
Varo melihat itu, agak sedikit aneh sih sama mereka berdua.
Eza sedikit berlari untuk menyamakan jalan Aldi.
"Mas kok gak nungguin aku." Ujar Eza sambil jalan di samping Aldi.
Aldi tidak menjawabnya. Apa Aldi kini menghiraukan Eza lagi?
Masih tidak mendapatkan balasan, Eza memegang tangan Aldi, yang membuat Aldi berhenti jalan. Aldi melihat ke arah tangannya yang di pegang oleh Eza. Lalu melihat ke Eza.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZA (Aldi ♡ Eza) || END ✓
Fiksi Remaja[Dalam penulisan cerita terdapat Typo, mohon maklum] "Kenalin ini anak temen mama, Eza Andika. Mulai sekarang Eza tinggal sama kamu. Karna orang tua mereka barusan meninggal karna kecelakaan pesawat, nak." Ujar Hany. "Ha!? Emangnya dia ga punya kelu...