Mereka bilang, rasa nyaman ada karena terbiasa. Dua orang itu sudah terbiasa bersama hingga keduanya tak lagi menemukan rasa canggung tiap bertemu.
Bahkan orang - orang terdekat lelaki itu sampai bingung. Pasalnya, Sanzu, lelaki yang awalnya suka menghina dan menghindari partner barunya, kini malah jadi suka menempel seakan tak mau berpisah dengan perempuan itu.
"Hei, ku pikir kau mau menyingkirkan dia. Tapi malah jadi...apa ni?"
Ran menyenggol lengan Sanzu. Dua lelaki itu sedang duduk santai, menghadap ke arah meja kerja [name].
Di seberang sana sedang ada investor, advisor, dan bos mereka yang mendengarkan berbicara serius entah soal apa, sedangkan dua orang ini hanya ikut - ikutan saja. Asal tidak menganggu, tiga petinggi itu tidak akan mengusir mereka.
"Sepertinya rencana itu batal"
Ran mendelik, mempertanyakan maksud dari ucapan tadi. Namun seketika matanya kembali sayu dan tersenyum miring setelah melihat Sanzu yang tak henti - hentinya menatap [name] di seberang mereka.
"Oh, ku pikir kau hanya penikmat sesaat. Ternyata kau setia juga ya?"
"Hm, untuk wanita seperti dia, ku rasa aku bisa menetap"
"Sanzu"
Lelaki yang dipanggil menoleh, ternyata bosnya tengah berdiri menunggu dirinya untuk ikut.
"Aku duluan. Jangan ganggu wanitaku!" teriak Sanzu pada Ran sambil mengacungkan telunjuknya.
"Udah sana pergi"
Kekehan kecil terdengar dari Takeomi yang membuntuti dua orang tadi keluar ruangan.
[name] yang telah selesai mengantar mereka keluar segera mengalihkan perhatiannya pada Ran yang masih duduk santai di ruangannya.
"Apa ada yang ingin kau bicarakan, Haitani?"
Ran hanya tersenyum tipis. Ia segera berdiri untuk keluar ruangan. Namun sebelum tubuhnya menghilang dibalik pintu, ia menarik [name] untuk mendekat padanya.
"Sanzu bilang dia akan selesai larut malam ini. Jadi kau punya lebih banyak waktu untuk menyiapkan diri..."
Tak menyelesaikan kalimatnya, Ran segera berjalan lurus keluar ruangan. [name] hanya menyunggingkan senyumnya mengetahui maksud dari lelaki itu.
"Yah, tapi ku pikir Sanzu lebih suka wanita malam?"
[name] menaikkan bahunya, belum mempunyai jawaban dari pertanyaannya sendiri.
🗡
"Selesaikan besok. Aku mau istirahat"
Manjiro melempar tugas pada anggotanya. Ia kemudian berbalik arah, hendak menuju ruangan pribadinya.
"Sanzu, kau ikut aku. Kita periksa lokasi sebelum orangnya pulang"
Kokonoi, anggota eksekutif itu menunjuk Sanzu yang sedang berdiri di ujung ruangan.
"Eh, nggak dong. Kan aku sama [name]. Kau cek sendiri aja sih, manja banget"
Sanzu mengerucutkan bibirnya.
Seketika Ran yang tadinya duduk langsung berdiri hanya untuk menoyor kepala lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
#2 | Sanzu Haruchiyo ✔️
FanfictionBecause good things come in pairs. But the price they must pay is double.