5. Abyan Calandra Davidson

1K 131 8
                                    

"ABYAN CALANDRA" teriak kan tuan Samudra Davidson menggelegar di penjuru mansion

Calandra yang sedang rebahan dengan keadaan topless segera memakai kaos dan lari turun ke bawah untuk menemui papa nya

Sesampainya di bawah Calandra langsung mendapatkan hadiah dari mama nya yaitu sebuah tamparan di pipi nya hingga memerah

"apa lagi ma pa?" tanya Calandra yang sudah lelah

"kemarin kemana saja kamu hah?! bukankah sudah saya bilang kemarin kamu harus belajar bisnis! kamu juga harus banyak belajar untuk meningkatkan nilai mu! Bukan malah keluyuran ga jelas" marah papanya

"bisnis? aku udah ngerti pa udah paham bahkan sampe ke akarnya, nilai? nilai ku kemarin udah tertinggi! kalian mau apalagi? sempurna? ga ada yang sempurna di dunia ini, aku capek ma pa. Dari aku kecil kalian ga pernah perhatian ke aku, kalian selalu nuntut aku. Byan dulu juga pengen kayak anak kecil lain yang pulang dijemput mama atau papanya, pengen liburan atau piknik kecil-kecilan bareng orang tuanya, pas Byan sakit kalian bukannya khawatir suruh Byan istirahat malah paksa Byan sekolah. Kalian tau? aku dulu sering dirundung, dibilang aku anak yatim-piatu bahkan beberapa orang tua mereka juga sering menghinaku! Kalian ga bisa kah bilang 'bangga' ke aku karena nilaiku ada yang sempurna atau pas aku menang lomba atau memenangkan tender proyek besar? Aku pengen itu, pengen sekali aja kalian peluk dan bilang kalian bangga dan sayang sama Byan. Apa sesusah itu?" ucap Calandra mengeluarkan nya disertai air mata yang sudah mengalir

Perkataan panjang lebar itu membuat hati keduanya sedikit tersentil, seperti ada batu besar yang menghantam atau mungkin seperti pedang yang mencabik hatinya. Sakit! itu yang mereka rasakan

"kamu iri sama mereka? kita beda! ngerti?! kamu juga lemah banget" maki mamanya menampik rasa sakit dihatinya dan menuruti ego nya

"banyak omong kamu, sini!" ucap papanya menarik tangan Calandra kasar dan merobek kaos Calandra

Ctar

Di cambuk lah punggung Calandra membuat beberapa luka yang belum sepenuhnya kering mengeluarkan darah dan terakhir, mamanya melempar guci yang lumayan besar ke kepala Calandra.

"kamu tau? saya jauh lebih sakit, gara-gara kamu putri saya meninggal!" ujar mama nya dengan mata yang memerah

"ssht" ringis Calandra dengan tangan memegang kepalanya yang berdarah

sekali lagi kepala Calandra dibenturkan diujung meja kaca hingga retak dan tentunya dahi Calandra mengeluarkan darah yang banyak

"benar! My twin daughters died and it's all your fault" ujar papanya

"Not me…" lirih Calandra

saat papanya akan menendang kepala Calandra tiba-tiba datanglah Bi Mira dengan laptop Calandra yang dia temukan saat membersihkan kamar Calandra

"t-tuan, nyonya" panggil Bi Mira ketakutan

"apa bi?" jawab mama Keyla ketus

"disini ada bukti jika bukan den Byan yang menyebabkan nyonya keguguran" jelas Bi Mira menyerahkan laptop tersebut ke mama Keyla

"baik sana pergi" usir nya

"tapi aden-" ucapan Bi Mira terpotong

"biarkan, sekarang bibi pergi saja" ujar papa Sam

"b-baik tuan" melirik Calandra seakan meminta maaf dan pergi ke dapur

setelah kepergian Bi Mira, keduanya menonton video yang ada di laptop dan menampilkan jika mainan itu bukan jatuh dari Calandra kecil namun sengaja ditaruh oleh salah satu maid, mereka terkejut dan menangis, mereka menyesal dan akan menghampiri Calandra yang sudah bersandar lemas di lantai. Sepertinya kehabisan darah yang keluar dari kepalanya

"Byan sayang" panggil mamanya Keyla

"ma" jawab Calandra pelan

"maafin kita, maafkan papa dan mama yang egois, maafin kita yang ga ngertiin kamu, maafin kita nak" ucap papanya menangis dan memeluk Calandra diikuti Keyla

"maafin mama, maaf sayang maaf" gumam Keyla dengan terus meminta maaf

"akhirnya kalian mau peluk Byan" ucap Calandra pelan seraya tersenyum, hal itu semakin membuat hati kedua orang tuanya mencelos

"mulai sekarang mama dan papa bakal sering peluk kamu kok, kita juga akan liburan bareng yah" ujar mama Keyla bergetar

"kamu tau? papa sebenarnya bangga dengan semua prestasi kamu, kamu jagoan papa" sahut papa Sam

"makasih ma pa, tapi aku udah capek aku mau istirahat dulu ya. Kalian bisa bahagia tanpa aku kan, aku pamit"

"nggak nak, kamu kuat kamu anak hebat jangan nyerah jangan tutup mata kamu" mama Keyla berusaha membuat Calandra tetap sadar

"GEO! SIAPKAN MOBIL KITA KE RUMAH SAKIT SEKARANG! CEPAT!!" teriak papa Sam

segera saja Geo -ketua bodyguard- keluar dan menyiapkan mobil sesuai perintah tuannya.

"BANGUN! BYAN! HEY NAK BANGUN LAH" teriak papa Sam lagi berusaha membangunkan Calandra yang sudah menutup mata dengan senyum tipis tapi tulus, tersirat jika dia bahagia di akhir hidupnya

"nak… hiks bangunlah hiks mama sayang sama Byan hiks Byan nanti ga usah ikut les yang banyak lagi hiks kita nanti liburan bareng, bangun yuk bangun sayang hiks" ucap mama Keyla dengan menangis tersedu-sedu

Menyesal

Terlambat!

semuanya sudah terlambat! Mau semenyesal apapun mereka, semua sudah terlambat

Calandra sudah tiada, dia meninggal dengan kebahagiaan sederhana yang dirasakan nya diakhir hidup,

Calandra tiada sebelum menjawab jika sudah memaafkan kedua orang tuanya dan itu semakin membuat keduanya menyesal

mereka akan hidup dalam penyesalan

ingatkan mereka juga jika yang menyebabkan Calandra meninggal adalah mereka. Mereka sudah membunuh darah dagingnya sendiri, terutama mama Keyla yang melempar guci tadi.

Semuanya bersedih dan terpukul terutama Bi Mira dan Javier

Hari ini tanggal 27 Mei 20×× dinyatakan Abyan Calandra Davidson telah tiada

⚰️⚰️⚰️⚰️⚰️

rintik hujan mulai membasahi tanah seakan ikut merasakan kesedihan yang dialami seorang remaja yang masih terdiam disamping kuburan sahabatnya

"Lo kenapa pergi? Harusnya Lo pamit dulu biar kita bisa pergi bareng, jahat Lo Yan" ucap Javier, dia sendiri karena semuanya sudah pulang termasuk orang tua Calandra

"kalo Lo pergi gini pas nyokap mukul gue siapa yang bakal obatin gue, siapa yang bisa gue ajak curhat, siapa yang bakal nemenin gue di dunia keras ini?"

"mereka udah nyesel mereka juga udah sayang sama Lo, itu kan yang Lo mau? Trus kenapa sekarang Lo pergi?" tanya Javier dengan air mata yang sudah mengalir lagi

"Atau gue perlu nyusul Lo juga biar nyokap sadar? Biar nyokap juga jadi sayang sama gue?" ucap Javier ngawur

"dah lah gue pamit ya, Lo bahagia disono kan udah ga sakit lagi tungguin gue di surga itupun kalo ga masuk neraka" Javier sedikit terkekeh dan berdiri lalu pulang kerumahnya

__________
TBC…

kurang nge-feel ya:(

aku emang susah buat gituan:(

dah lah, jangan lupa VOTE 🌬️

1022 word🗯️






11 Mei 2022💥

Calandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang