02

24 4 1
                                    

Sesampainya mereka dikantor. Chanyeol langsung memarkirkan mobilnya itu, Chanyeol mendengus ketika dirinya mau-mau saja disuruh oleh si keparat itu. Setelah memarkirkan mobil, Sehun langsung keluar begitu saja dan diikuti Chanyeol yang sudah siap menyumpah serapahi sahabat tidak tau diri.

Sehun merupakan CEO diperusahaan milik keluarganya, namun begitu dia juga memiliki perusahaan sendiri yang dia bangun dari nol hingga bisa sesukses sekarang. Sementara kedua orangtuanya memilih untuk menetap di Perancis dan mengurus perusahaan yang disana begitu pun dengan butik milik sang ibu.

Hari ini memang Sehun dikejutkan dengan kedatangan ayahnya. Dan untung saja sahabatnya yang satu itu mampu mengingatkannya, ingatkan Sehun untuk berterima kasih kepada sahabatnya itu.

Mereka berdua segera berjalan menuju ruangan dimana ayahnya berada. Sapaan-sapaan terus terdengar dari para pegawai, Chanyeol hanya menanggapi anggukan serta senyuman manis sedangkan Sehun dia tentu diam saja dengan muka datar nan dinginnya itu.

Setelah keduanya keluar dari pintu lift, mereka langsung jalan mengarah keruangan ayahnya. Tanpa ketukan, Sehun langsung menerobos masuk saja tidak sopan memang tapi begitulah Sehun.

Dan sekarang disinilah Sehun duduk berhadapan dengan sang ayah yang menatapnya sembari tersenyum mengejek. Sialan.

"Apa kabar?" tanya Siwon sekedar berbasa-basi padahal dirinya tau kalau Sehun tidak suka basa-basi.

"Baik. Dan aku tidak suka berbasa-basi, kau tau itu Dad!" balasnya dan menekankan ucapannya diakhir kalimat.

Siwon terkekeh pelan.

"Baiklah, baiklah."

Siwon berdehem sebentar. "Kau tau maksud kedatanganku kemarih secara tiba-tiba?"

"Aku hanya ingin melihat perkembangan perusahaan disini, kudengar kau berhasil membuat perusahaan ini maju. Ah, aku tidak perlu meragukan kerja kerasmu bukan?" katanya sambil tertawa.

Sehun pemuda itu hanya diam menatap jengkel sang ayah yang masih tertawa, oh siapa yang meragukan kerja keras dirinya tidak ada yang perlu diragukan dan pak tua ini yang sialnya adalah ayahnya mentertawakan dirinya. Dasar berengsek.

"Ck! Lantas mengapa kau menyuruhku untuk datang kalau hanya mendengarkan lelucon dan ejekan darimu tuan Oh Siwon!" decak Sehun sembari tersenyum miring.

"Jaga bicaramu—" ucapan Siwon terpotong oleh Sehun, Siwon mengepalkan tangannya wajahnya mulai memerah menahan emosi.

"Kalau tidak ada lagi hal penting yang ingin anda bicarakan, aku pamit." ucap Sehun dengan melangkah keluar ruangan.

*

Kini Lisa mulai mencari lowongan kerja, matanya melihat cafe yang mungkin masih bisa menerima pelayan baru. Lisa pun berjalan masuk kedalam yang langsung disambut oleh pelayan cantik.

"Permisi." ucap Lisa pada pelayan cantik itu.

"Ah ya, ada yang bisa saya bantu?" balasnya tak lupa senyuman manisnya membuat siapa saja akan terpana melihatnya.

"Apakah di cafe ini masih menerima pelayan baru?"

"Yeri ada apa?" tanya seseorang dari belakang membuat keduanya menoleh kearahnya.

"Ah, ini ada yang mau melamar menjadi pelayan nyonya. Em.. kau bisa tanyakan pada bosku ya, saya permisi mau kebelakang dulu." setelah Yeri pamit untuk kebelakang, Lisa tersenyum canggung pada pemilik cafe tersebut.

"Ayo." ajak Rose. Lisa mengangguk dan mengikuti Rose memasuki ruang kerjanya.

Setelah melakukan serangkaian yang sedikit rumit akhirnya Lisa diterima menjadi pelayan cafe. Lisa tidak henti-hentinya tersenyum.

"Kalau begitu, besok kau sudah boleh mulai bekerja."

Lisa mengangguk. "Baik. Terimakasih."

Lisa tersenyum dan menjabat tangan, Rose hanya tersenyum menanggapinya.

"Permisi." ucap Lisa lalu membungkuk sedikit dan melangkah keluar.

Sekarang Lisa sudah berada diluar cafe, dia berjalan dengan senyuman manisnya yang tidak pernah luntur wajahnya begitu berbinar.  Senang tentu saja akhirnya dia mendapatkan pekerjaan.

*

Di lain tempat. Sehun dan Chanyeol pergi ke cafe milik kekasih sahabatnya itu. Sampai di cafe, Chanyeol segera memarkirkan mobil. Setelahnya mereka berdua turun dan melangkah masuk kedalam cafe. Sehun yang berada di belakang Chanyeol berjalan mengekori sahabatnya, ketika ingin memasuki cafe Sehun langsung terpaku oleh seseorang yang baru saja keluar dari cafe.

Sehun melihat gadis itu sangat intens, sampai punggung milik gadis cantik itu pergi menghilang. Cepat-cepat dirinya memasuki cafe, dan ternyata sahabatnya itu sudah duduk manis dengan kekasihnya, Rose. Sehun berjalan menghampiri mereka berdua.

"Sehun duduklah." ujar Rose. Sehun mengangguk dan duduk disebelah Chanyeol.

"Kau menerima pelayan baru?" tanya Chanyeol sedangkan Sehun pemuda itu hanya duduk dan mendengarkan.

"Ah itu, dia Lisa pelayan baru disini besok dia sudah boleh mulai bekerja." Chanyeol mengangguk-anggukan kepalanya. Sehun tidak menanggapi ucapan mereka berdua walau terbesit dalam hatinya ingin mengetahui siapa gadis cantik dengan mata bulat itu.

Biarkan dia yang mencari tahu tentang gadis itu sendiri.

Setelah menghabiskan makan siang mereka, Sehun pamit duluan karena ada hal penting yang harus diurus sedangkan Chanyeol hanya masih mau berada di cafe bersama kekasihnya.

Sehun mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan sedang, otaknya terus memikirkan gadis tadi.

Sehun menelpon seseorang di seberang sana, setelah menyuruh orang suruhannya Sehun mematikan panggilan tersebut dan fokus kembali menyetir.

To be continued.










Mohon jika ada typo segera komen biar direvisi ulang, buat part 2 ini memang ga semua seperti cerita di akun lama, maaf banget kalo emang ga puas🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Are DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang