Happy reading teuman!
Jangan lupa komen komen
Vote juga teumann__
Jangan datang lagi cinta..
Ku tak mau ada yang terluka..
Bahagia kan dia
Aku tak apa
Biar aku yang pura pura
Lupa~"Var! Mami nelfom nih! Ngejreng mulu"
"Mami? Ciyus mi apa? Sini cepet hpnya" terlihat tidak tahu diri ya
"Ini cepetan ambil" Rivar segera bergegas menghampiri Ziya dengen semangat 45. Maminya seorang wanita karir. Kurang waktu untuk bersama. Tapi Rivar tak mempermasalahkan itu, karena ia tahu, maminya bekerja untuknya dan masalah kasih sayang? Ia malah mendapatkannya dari 3 oran sekalius. jadi Rivar fine fine saja
"Yeay, mami nelfon" Ziya menyodorkan hp milik nawa. Rivar pun pergi mengangka panggilan itu sedikit jauh dari Ziya. Ziya juga tak ingin mengganggu quality time Rivar dengan Vena, maminya. Tiba tiba Nawa datang dengan membawa 2 gelas teh hangat
"Udah di angkat belum itu telfonnya sama Iyo?"
"Udah bun, noh udah cengar cengir sendiri" tunjuknya dengan dagu
Treasure! Treasure! Woo!
⚫baskkraa
mulai mengikuti
"Siapa ini?" batin Ziya. Namanya terlihat tak asing. Tapi siapa?
aahh! Ia tahu. "Om gay!" pekiknya, membua Nawa menyemburkan teh yang ada di dalam mulutnya, kaget.
"Ya Allah Jiy, siapa yang gay?"
"Eh? Engga bun, ini ada orang fyp, gay. Refleks" alibinya
"Oh yaudah, bunda ngantuk nih. Mau istirahat. Nanti bilangin ke Iyo taro hp bunda di nakas."
Kembali pada topik sebelumnya, ia yakin pasti itu akun milik om gay. Rivar telah selesai dengan maminya dan bergabung bersama Ziya
"Lo kan yang ngasih uname gue?" Tanyanya menyelidik
"Ngga, kata siapa?"
"Sok gak tau"
"Emang kalau iya kenapa? Kalau bukan kenapa?" Tanya Rivar balik
"Kalau iya, berarti emang lo yang ngasih. Kalau bukan, itu gamungkin"
Alis Rivar terangkat satu "kenapa mikir gitu?"
"Kalau mau modus, suruh cari yang lain aja" selepas mengucapkan itu Ziya meninggalkan Rivar seorang diri, membuat Rivar hanya bisa menghembuskan nafas lelah
__"Kak...bangun ih, ayo bangun" karena kesal Ziya tak kunjung bangun dari tidurnya. Biasalah kosplei jadi snow white. Rivar berjalan membawa gayung berisi air dari arah kamar mandi.
"Kak Jiya kalau gak bangun, bakak Iyo siram pake gayung. Anak gadis kok bangunnya siabg. Nanti hodohnya om-om loh" omelnya sambil menyipratkan air ke muka Ziya. Kun fayakun
"Ish! Baru juga jam berapa. Masih pagi"
"Just info, ada Bagas di bawah, katanya mau ngajak jalan"
Seletika bola mata Ziya terbelalak. Apa katanya Bagas? Di bawah?
"Bagas? Ngajak jalan? Sepagi ini?
Kagetnya memperhatikan jam di dinding kamarnya, ekhm sudah jam 9 rupanya. Cepat-cepat ia membasuh wajahnya dan keluar dari kamarnya"Nah ini Jiya. Ini loh dari tadi ditungguin, kamu mah lama pisan"
"Namanya juga baru bangun bun"
"Sstt, udah ayo sarapan dulu, katanya bagas mau ngajakin jalan" serunya dengan wajah yang terlihat sumringah
"Hah?! Ngajak jalan? Emang bunda bolehin?" Tanya Ziya beruntun
"Gausah sok kahet gitu, dulu aja ngerengek minta jalan sama cowok, ini bunda bolehin, but sama Bagas"
What?
"Tapi bun, kan Jiya maunya jalan bareng ke-"
"Yang penting bunda udah bolehin"
Ziya tak habis fikir dengan pemikiran Nawa. Mungkin bunda ter-sarangheo-nya ini telah dibacai mantra oleh Bagas. Kenal saja baru kemarin, hari ini dia datang dan mengajaknya jalan? It's not my dream, but him.
__"Saya izin ngajak Jiya keluar" ucap
Bagas sopan. Pencitraan dasar"Bawa aja"
"Bunda apa-apaan sih?" Rengeknya tak terima
"Itung-itung diajak cogan jalan" Nawa mendorong punggung Ziya, tanpa aba-aba Bagas menarik tangan Ziya dengan watadosnya.
"Bayy kak Jiy!" Rivar melambaikan tangannya dengan teramat bahagia
Pakyubic, umpatnya
🏍🏍🏍
"Emang kita mau kemana sih om?""Liat aja nanti"
"Lama, om"
"Bentar lagi nyampe. Gimana ya, jangan panggil gue om, gue cuma beda 2 tahun sama lo, panggil nama aja gapapa"
"Oke, Bagas"
__
•
•
•
Gimanaa?
Jangan lupa vote, komen komen
Ya teumannAyo spam komen buat nextt
Gatau kenapa akhir² ini jadi males ngelanjutin
Atau karena senin bakal balik asrama lagi? Ahh molla-Tolong perhatiannya ya teuman❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rainther || ongoing
Teen Fiction"Pertemuan kita entah akan berujung apa, takdir atau hanya sekedar hadir" "Kita tidak salah, kita hanya berbeda. Tapi beda itu yang mempersalahkan kita, bahkan menentangnya" __ "Calon jodoh" Celetuk Bagas "Lo udah mau nikah?" Tanya Rivar dengan suar...