Part 6

4K 214 12
                                    

PDF ready
Tersedia juga di aplikasi karya karsa

"Hai sayang, tante baik-baik saja seperti yang kamu lihat. Kamu juga makin lama terlihat semakin cantik." Nirmala berdiri kemudian ia dan Astrid melakukan ritual cipika cipiki dan berakhir duduk di kursi berhadapan.

"Aku kangen banget sama Tante, kita terakhir ketemu pas pesta di rumah Tante waktu itu. Itu juga terakhir aku ketemu Erick sebelum berangkat ke Paris. Erick apa kabarnya Tante? Aku beberapa kali chat cuma di bales sesekali, katanya sibuk." Astrid menyerahkan daftar pesanan pada pelayan kemudian tersenyum hangat pada Nirmala.

"Erick belakangan ini memang sangat sibuk honey, dia putra sulung keluarga kami, jadi sebagian bisnis ayahnya kini sudah di pegang oleh Erick. Jadi kamu jangan marah dulu kalau ia tidak cepat merespon chat kamu, okey." Nirmala tersenyum hangat pada Astrid dan wanita itu mengangguk setuju.

Erick memang belakangan ini sangat sibuk, dan sejujurnya Astrid cukup kesal karena merasa Erick semakin menjauhinya. Mereka memang masih dekat jika bertemu di suatu acara, tapi kedekatan mereka sudah sangat berbeda dengan dulu waktu mereka masih sepasang kekasih.

Erick terasa menjaga jarak dengannya walaupun tidak secara langsung. Dan lagi setelah menikah, mereka tidak pernah bercinta lagi seperti dulu. Walaupun terlihat tidak setia dan mengacuhkan istrinya, sebenarnya Erick sudah berubah cukup banyak dan menjadi pria setia, terbukti dengan adanya anak di antara mereka.

Semula Astrid juga sama seperti Nirmala yang mengira Elea berselingkuh dari Erick. Ia senang akhirnya jalannya untuk menjadi istri Erick berjalan lebih mulus dari dugaannya. Namun sikap bungkam Erick dan wajah anak itu ketika lahir yang begitu mirip kekasihnya membuat hati Astrid hancur.

Jadi Erick benar-benar meniduri istrinya hingga hadir seorang anak di antara mereka. Dan lagi, Erick selalu menolak bertemu di apartemen setelah pria itu menikah. Mereka tidak pernah bercinta menggebu-gebu seperti biasanya, dan Astrid merasa pria itu menjauh setelah hadirnya Darren dalam kehidupannya. Astrid terkadang sangat putus asa di buatnya.

Namun hanya Astrid yang menyadarinya, dan orang lain tidak boleh tahu hal itu. Ia akan terus memperjuangkan hubungannya dengan Erick bagaimanapun caranya.

Dan lagi, ia di dukung penuh oleh Nirmala, ibu Erick yang juga berusaha menyingkirkan wanita itu. Jadi Astrid tidak akan menyerah begitu saja. Erick cintanya dan miliknya selamanya.

"Nggak apa-apa kok Tante, aku maklum juga, Erick bukan pria pengangguran, jadi pasti jarang pegang handphone untuk sekedar membahas hal-hal yang nggak penting." Balas Astrid berusaha pengertian, meski dari lubuk hatinya, ia menyadari keadaannya dan Erick yang semakin jauh.

"Buat Erick apapun yang berhubungan dengan kamu itu penting. Jadi jangan merasa seperti itu, kamu satu-satunya wanita yang pantas mendampingi Erick, jadi kamu jangan pernah menyerah berjuang mendapatkannya kembali." Nirmala menyemangati Astrid, ia khawatir Astrid lelah mengejar Erick dan menikah dengan pria lain. Baginya, hanya Astrid yang pantas mendampingi putra sulungnya itu.

"Tante, apaa, eeemm, maksudku, hubungan Erick dan istrinya. Apa mengalami kemajuan?" Tanya Astrid ragu. Ia ingin memastikan firasatnya pada Nirmala.

Nirmala yang menyadari hal itu segera menggeleng. Selain tidak ingin Astrid menyerah, Nirmala juga tidak melihat kemajuan berarti dari hubungan rumah tangga putra sulungnya itu. Suami istri aneh itu masih terlihat bersikap dingin satu sama lain.

"Masih sama, mereka bersikap kayak orang nggak saling kenal tiap hari. Entah apa yang ada di otak mereka berdua, hingga sampai sekarang bisa bertahan, bahkan sampai memiliki anak." Nirmala mendesah sambil meminum kembali kopinya.

Obrolan hangat mereka terhenti saat pramusaji datang membawa pesanan mereka berdua. Mereka kemudian makan sambil sesekali mengobrol ringan mengenai barang-barang branded keluaran terbaru. Astrid dan Nirmala memang selalu kompak dalam hal fashion maupun koleksi barang mewah.

"Tante, kira-kira sampai kapan Erick bertahan dengan perempuan itu?" Astrid akhirnya tidak tahan dan mengeluarkan unek-uneknya.

"Tante nggak tahu sayang. Tapi tante jamin Erick pasti kembali sama kamu. Sebenarnya tante juga heran, kok bisa Erick bertahan dengan perempuan materialis seperti itu. Bahkan hanya suami tante dan Darren yang menganggapnya ada di rumah, tapi memang dasar perempuan lintah nggak tahu malu, sepertinya dia tidak terpengaruh sama sekali." Nirmala mendengus kesal membayangkan wajah ketus dan acuh menantu sialannya itu. Jika bukan karena takut pada Adrian, sudah lama Nirmala mendepak perempuan itu dari rumah mewahnya.

"Tante, aku punya rencana. Mungkin sedikit beresiko, tapi mungkin bisa lebih cepat memisahkan mereka." Nirmala langsung mendongak menatap Astrid penuh tanya.

"Apa memangnya? Apapun itu, asal perempuan itu segera pergi dari rumah tante." Sahut Nirmala penuh semangat.

Astrid tersenyum penuh kemenangan. Mungkin sedikit beresiko, tapi ia sudah tidak tahan lagi membayangkan setiap malam Erick nya bercinta dengan panas dan penuh kenikmatan bersama wanita itu. Ia harus bertindak cepat agar Erick segera meninggalkan perempuan itu, atau sebaliknya. Yang terpenting adalah mereka berpisah terlebih dahulu.

A Cold Marriage(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang