Elea yang kebingungan hanya menurut ketika wanita gendut itu menyuruhnya mengisi formulir tentang pekerjaan dan gaji suaminya. Walaupun kebingungan, ia berusaha tidak terlihat gugup agar tidak memalukan.
Setelah cukup, ia menyerahkan kertas formulir itu kepada kepala sekolah yang dengan antusias menerimanya. Namun beberapa detik setelah menerimanya, kepala sekolah itu justru terlihat kebingungan dan bertanya pada guru di sampingnya yang juga terlihat bingung.
Kepala sekolah itu berdehem kemudian mulai bertanya pada Elea.
"Baiklah Nyonya, silahkan Anda menggesek credit card Anda di situ."
Elea mengangguk kemudian mengeluarkan black card dari tas lusuhnya. Melihat itu kepala sekolah dan guru lainnya terperangah kaget. Mereka segera menghentikan Elea yang akan menggesekkan kartunya.
Elea kebingungan ketika si gendut menyuruhnya untuk berhenti ketika ia akan menggesekkan kartunya. Ada apa? Apa ada yang salah. Kenapa tiba-tiba Elea merasa semua orang menatapnya. Memangnya ada apa ini?
"Nyonya, Anda yakin dengan yang Anda tulis di formulir ini." Tanya si gendut memastikan. Elea hanya mengangguk pelan dan kebingungan. Memangnya ada yang salah dengan formulir yang ia isi.
"Begini Nyonya, kami khawatir karena menemukan keanehan pada formulir yang anda tulis. Di sini Anda menulis jika suami Anda seorang manajer keuangan, dan gaji suaminya Anda 200 juta perbulan, bahkan Anda berniat menyumbang 40 juta. Itu sudah sangat janggal Nyonya." Wanita itu berusaha menjelaskan, dan kini perhatian seluruh ballroom tertuju pada Elea.
"Dan sekarang di tambah black card yang Anda pegang. Kartu seperti itu hanya di miliki oleh orang-orang tertentu saja. Dan kami hanya ingin Anda menjelaskannya sekali lagi agar di kemudian hari sumbangan Anda ini tidak ada masalah."
Kepala sekolah itu memandang Elea tajam dan kini kasak-kusuk di ballroom itu menggelinding bagai bola panas yang tak terbendung. Ada yang terang-terangan menggosip bahwa Elea wanita simpanan karena tidak tahu berapa gaji suaminya. Ada juga yang menuding Elea simpanan pejabat karena bisa memiliki black card yang hanya di miliki beberapa orang di ballroom itu.
Elea hanya menunduk malu, kasak kusuk di belakangnya terdengar cukup jelas. Ia menitikkan air matanya karena kebingungan dan malu. Ada juga yang keterlaluan menyebut putranya anak haram karena lahir dari wanita simpanan. Sungguh hati Elea seperti di iris mendengar hal itu.
"Bagaimana Nyonya, bisakah Anda memberi kejelasan?" Tanya si gendut itu menatap tajam pada Elea. Wanita itu terlihat terpengaruh dengan selentingan omongan liar di ruangan itu hingga kini menatap ilfil pada Elea. Ia tidak suka membayangkan sekolah elite kebanggaannya tercoreng karena ada anak wanita simpanan masuk ke sekolahnya. Jika kabar ini bocor keluar, bisa rusak reputasi sekolahnya.
Elea masih menunduk dan kebingungan untuk menjawab. Air matanya mengalir dengan sendirinya karena bingung dan takut dengan tatapan tajam yang di arahkan semua orang padanya. Tudingan-tudingan itu menggelinding liar tanpa bisa di cegah.
"Baiklah Nyonya, kalau Nyonya tidak bisa menjawab, kami terpaksa memanggil polisi untuk menangani kasus ini. Kami takut menerima uang yang tidak seharusnya. Jadi jika Nyonya tidak bisa memberikan penjelasan, kami akan memanggil polisi sekarang juga."
Suasana bertambah riuh tak terkendali mendengar keputusan kepala sekolah. Elea langsung mendongak menatap wanita gendut itu ketakutan. Kenapa harus memanggil polisi, ia bukan pencuri. Kenapa ia jadi harus berurusan dengan polisi. Lalu bagaimana perasaan Darren nanti kalau sampai melihat dirinya di gelandang polisi, putranya pasti akan di jadikan bullyan teman-temannya.
Elea segera menghapus air matanya dan berpikir cepat. Ia membuang egonya jauh-jauh lalu mengeluarkan ponselnya.
"Ijinkan saya menghubungi suami saya dulu."
Seluruh ruangan yang tadi heboh langsung hening begitu Elea menyebutkan kata suami. Mereka yang semula mengira Elea wanita simpanan langsung bungkam ketika mendengar hal itu. Namun mereka juga penasaran, seperti apa wujud suami yang bahkan istrinya tidak tahu berapa penghasilannya per bulan.
Kepala sekolah itu mengangguk, kemudian Elea segera mencari kontak Erick dan menelpon suaminya itu.
**
Arif mengernyit karena di tengah rapat penting seperti ini, ponsel bos nya itu berdering beberapa kali. Semula Arif mengabaikannya, namun ketika ia mengecek dan nama istri bos nya itu tertera di sana, Arif mulai kebingungan.
Tidak biasanya istri bos nya itu menelpon. Bahkan baru kali ini setelah bertahun-tahun, Arif melihat ponsel bos nya itu di hubungi sang istri. Entah karena apa, Arif memang sedikit tahu kalau pernikahan bos nya itu tidak berjalan lancar.
Karena takut terjadi hal yang serius, Arif nekat menyela di saat Erick sedang melakukan negosiasi penting dengan salah satu kliennya. Erick yang menyadari hal itu menatap geram pada Arif, namun sedetik kemudian wajahnya berubah mendung kala menatap nama yang tertera di layar ponselnya.
Dalam hati Erick bertanya-tanya, tidak ada angin maupun hujan, kenapa makhluk ketus itu menghubunginya. Tapi beberapa saat kemudian, ia segera mengangkatnya karena mengkhawatirkan Darren.
Wanita angkuh itu tidak mungkin sudi menghubunginya jika tidak dalam keadaan darurat. Setelah mengangkat telpon dan mendengarkan suara lirih istrinya dan menceritakan kejadian yang menimpanya, wajah Erick mengeras seketika.
"Tunggu aku di sana setengah jam lagi." Erick segera mengakhiri panggilannya lalu memerintahkan Arif untuk menggantikan dirinya rapat. Erick berjalan meninggalkan ruangan setelah pamit pada rekan bisnisnya dan meminta maaf karena istrinya berada dalam masalah.
Sampai di parkiran, Erick segera menuju mobilnya dan mengendarai Lamborghini miliknya dengan sangat cepat seperti orang kesetanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cold Marriage(TAMAT)
RomanceBest seller 21+ Erick Adrian Winata harus menerima keputusan ayahnya untuk menikahi Elea Citra Kinara karena statusnya sebagai putra sulung sang ayah, Adrian Winata. Ia harus menikahi Elea demi menunaikan janji ayahnya pada ayah wanita itu. Semuany...