Pagi ini setelah mengantarkan Darren ke sekolah, Elea sibuk mencoba pakaian yang akan ia gunakan untuk menonton konser BTS yang di adakan dua mingguan lagi. Ia membeli rok berbahan jeans sedikit di bawah lutut, kaos merk channel, serta Cardigan merk Louis Vuitton.
Ia membeli barang-barang bermerk itu supaya terlihat lebih muda dari usianya. Akan sangat memalukan bukan jika ia terlihat emak-emak yang masih menggilai boy band seperti remaja. Elea mencari merk-merk itu di aplikasi google, lalu berbelanja bersama Darren sambil membeli kemeja-kemeja mahal untuk ke tujuh member boy band tersebut.
Ia juga sudah membeli tiket konser VVIP supaya bisa melihat dengan jelas wajah para pria-pria tampan nan menyegarkan mata itu. Elea malas harus berdesakan di belakang, jadi ia membeli tiket termahal. Elea menghabiskan uang yang cukup banyak untuk persiapan menonton konser.
Elea tidak pernah mengkhawatirkan Erick menanyainya karena selama ini suaminya itu masa bodoh akan pengeluarannya. Toh uang segitu mungkin mungkin tidak ada artinya untuk Erick, untuk kegiatan amal kemarin saja, suaminya itu bahkan merogoh kocek hingga 50 juta. Jadi untuk menyenangkan istrinya yang terlantar ini, tidak apa-apa kan mengeluarkan uang banyak sesekali. Hehehe.
Elea memandang dandanannya di cermin dan taraaaa, sangat sempurna untuk menonton konser. Dan satu lagi, pakaian untuk meet and great haruslah yang lebih mahal dan bagus agar ia terlihat muda dan cantik. Ia ingin meninggalkan kesan yang mendalam ketika bertemu dengan ke tujuh idolanya itu.
Setelah mencoba dua stel pakaiannya dan keduanya terlihat sempurna, Elea menyimpan kembali di lemarinya. Ia juga belajar make up flaw less dari YouTube dan membeli alat-alat make up merk yang mahal seperti tutorialnya. Padahal selama ini ia wanita yang malas ber make up.
Persiapan sudah sempurna dan kemeja-kemeja itu sudah ia bungkus dengan rapi. Ia memakai kembali dasternya dan bersiap menonton drama Korea Vincenzo yang di bintangi aktor kesukaannya, Song Jong Ki. Duda tampan dan menawan itu adalah bintang Drakor favoritnya.
Elea menyalakan TV dan berselojor di atas ranjang sambil mengunyah keripik kentang favoritnya. Sungguh nikmat yang tidak pernah di dustakan oleh Elea. Bagaimanapun perlakuan suami dan mertuanya, baginya kekurangan uang jauh lebih menakutkan dari pada sikap ketus mereka.
Jadi ia menikmati saja hasil keringat suaminya, toh ia juga tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai seorang istri, jadi sudah menjadi hak nya untuk membelanjakan uang suaminya sesuka hati. Hehehe.
"Haaah, nikmat sekali." Gumamnya sambil tersenyum penuh semangat.
**
"Liana, bagaimana bisnis berlian kamu, lancar bukan?" Makan malam kali ini di buka dengan sindiran Nirmala pada Elea. Liana yang menyadari itu menyahut dengan penuh semangat.
"Lancar banget Ma, apalagi setelah Mama promosiin ke teman-teman sosialitanya Mama, mereka suka banget desain aku. Banyak teman-teman Mama yang pesen untuk acara pesta."
Nirmala tersenyum cerah kemudian berubah kesal karena sepertinya orang yang di sindirnya tidak merasa sama sekali dan tetap lahap menyantap makan malamnya. Ia kemudian menoleh pada Tania.
"Tania, kamu masih jadi sekretarisnya Edgar, nggak pengen bisnis sendiri kayak Liana?"
Tania mendongak dan kebingungan untuk menjawab. Ia menatap Edgar dan suaminya itupun tersenyum hangat menatap istrinya.
"Tania nyaman kerja sama aku Ma. Lagi pula dari pada aku repot cari sekretaris dan belum tentu becus pekerjaannya, lebih baik sama istriku sendiri dan kami bisa kemana-mana bersama." Jawaban Edgar hanya di angguki kaku oleh Tania. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan pernikahan mereka. Dan demi Edgar, bahkan Tania rela berkorban apapun.
Edgar hanya menikahi Tania di atas kertas agar ibunya berhenti meneror kekasihnya. Edgar semula berniat mencari wanita yang mau di bayar untuk menjadi istri pura-puranya. Dan Tania mendapatkan tugas untuk mencari wanita bayaran itu.
Tentu saja Tania tidak akan rela. Ia sudah mencintai Edgar sejak lama, sejak mereka SMA, disaat Tania masih menjadi siswi cupu dan Edgar adalah siswa populer di sekolah mereka. Edgar bahkan tidak pernah menyadari keberadaannya di sekolah itu.
Bahkan setelah lulus, ia yang notabenenya putri satu-satunya keluarganya dan begitu di manjakan oleh orang tua dan kakak-kakaknya, rela menjadi sekretaris Edgar agar bisa dekat dengan lelaki itu setiap saat.
Dengan segenap keberaniannya, Tania menawarkan diri untuk menjadi istri pura-pura dari bosnya itu. Edgar semula sangat terkejut, tetapi ketika menimbang bagaimana Tania selama ini sudah cukup kompeten bekerja padanya, Edgar akhirnya menyetujuinya.
Dan beginilah akhirnya, Tania tetap menjadi sekretaris sekaligus istri di atas kertas Edgar. Mereka tinggal satu apartemen tetapi beda kamar. Edgar juga masih bebas berhubungan dengan kekasihnya yang kini go internasional ke Paris untuk mengembangkan karirnya, dan tentu saja tak luput dari bantuan kekuasaan Edgar.
Dan sampai kapan rumah tangganya ini bisa berlangsung, Tania tidak tahu. Setidaknya bagi Tania, nasibnya lebih baik dari Elea yang sepertinya tidak bisa di terima oleh ibu mertuanya. Bahkan pertama kali melihat interaksi iparnya itu, mustahil mereka berdua punya anak dengan interaksi aneh seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cold Marriage(TAMAT)
RomanceBest seller 21+ Erick Adrian Winata harus menerima keputusan ayahnya untuk menikahi Elea Citra Kinara karena statusnya sebagai putra sulung sang ayah, Adrian Winata. Ia harus menikahi Elea demi menunaikan janji ayahnya pada ayah wanita itu. Semuany...