[0.0] ℝ𝕀ℙ𝕀𝕋ℍ 𝕃𝕆𝕍𝔼 𝕊𝕋𝕆ℝ𝕐

637 44 5
                                    

🏸HAPPY READING!🏸

[0.0] Prolog

Pagi ini di Jakarta Timur tepatnya di pelatnas PBSI Cipayung sedang bersantai di gor seraya menunggu waktu latihan yang tak lama lagi akan dimulai.

Para atlet sudah berada di gor latihan, berbagai macam yang mereka lakukan seraya menunggu latihan di mulai. Ada yang main game online, ada yang latihan badminton tipis-tipis, dan jangan lupakan sudah pasti ada kumpulan para penggibah sejati.

Itulah yang dilakukan oleh Tari, Ribka, Apri, Fadia, Indah dan Meli sekarang. Entah hal apakah yang menjadi bahan gibah mereka ber-enam.

"Eh si itu cocok tau sama Tari!." Ucap Ribka lumayan keras tiba-tiba, yang mengundang atensi orang-orang disekitar untuk menatap mereka.

Ssdangkan mereka yang ditatap hanya cengengesan tak jelas.

"Iya ih, cocok banget tau! Kenapa ngga pacaran aja sama si itu Tar!" Apri ikut-ikutan menimpali ucapan Ribka yang mendapatkan anggukan dari mereka kecuali Apri dan Tari.

"Heh sorry ya, gue sama si itu? Idih ngga banget deh!" Percayalah ucapan-nya berbeda dari isi hatinya.

"Sok-sok an banget lo! Awas entar jodoh tau rasa." Sahut Fadia.

"Apaan nih para jomblo bahas jodoh-jodoh?" Tiba-tiba seorang cowok datang tanpa diundang langsung nyambung  seperti radio butut.

"Sorry gue ngga jomblo ya!" Sahut Ribka dan Indah.

"Iya dah yang pacarnya Mas Jom sama Mas Leo!" Sindir Meli.

"Kasian banget sih pada jomblo!" Kini giliran Ribka yang menyindir.

"Sorry gue juga ngga jomblo ya!" Sombong Rinov. Ya cowo yang tiba-tiba datang seperti jalangkung ialah Rinov Rivaldy.

"Gue lebih percaya ucapan netijen sih daripada ucapan lo!" Sahut Apri dan mereka semua mengangguk kecuali Tari dan Rinov.

"Heh Mbak-mbak sekalian denger ya gue ngga becanda! Gue emang ngga jomblo ko, ya nggak Ri!" Ucap Rinov seraya melirik kearah Tari.

"Ra ri ra ri, lo pikir nama gue Fahri apa!"

Ucapan Tari hanya dianggap angin lalu oleh Rinov yang membuat Tari kesal setengah mati.

"Kalau beneran lo nggak jomblo, pasti berani nyebut nama cewe lo sekarang juga." Tantang Ribka.

"Mau tau nih Mbak ceritanya?" Ledeknya.

"Nggak!" Sahut mereka semua karena kesal oleh kelakuan Rinov.

"Ouh yaudah gue pergi!"

"Kasih tau atau gue bunuh!"

"Ye santai Mbak Meli!"

"Cewe gue itu.......... ya manusia lah!"

🏸🏸🏸

Kini ditempat Tari berada yaitu dikamar asramanya yang ditepati bersama Meli, Ia sedang rebahan sambil  memainkan hapenya, dan juga ada Meli disebelahnya.

Entah berapa lama mereka berdua diam diposisi seperti itu, hingga akhirnya mereka berdua merasa bosan.

"Bosen banget nih ka gue!" Ucap Tari kepada Meli.

"Sama nih gue juga! Keluar yuk cari cemilan." Ajak Meli kemudian.

Tari langsung berdiri memposisikan dirinya dengan semangat. "Ayo ka!" Sahut-nya semangat.

"Yaudah ayo!"

Tari dan Meli berjalan beriringan keluar dari asrama untuk membuang kebosanan dan sekalian mencari cemilan pengganjal perut yang lapar.

Malam ini asrama nampak sepi, seperti tidak ada penghuninya. Tapi kalau malam minggu emang gitu sih ya apalagi jadwal turnament masih lebih setengah bulan lagi. Jadi anak-anak bebas keluar sampai batas jam yang ditentukan.

Ya kalau jomblo mah mau jalan sama siapa, lebih baik ngga usah deh ya. Nanti cuma membuat jalan semakin macet aja ya kan.

Sedangkan di lain tempat, lebih tepatnya di asrama para cowo. Kini mereka lagi ngumpul di depan kamar yang ditepati oleh Rian.

"Nasib jomblo nggak ada temen malam mingguan." Keluh Pram.

Yere menepuk-nepuk pelan pundak Pram, memberikan semangat kepadanya. "Sabar Pram, kita juga jomblo jadi jangan sok ngenes gitu." Ucap-nya.

"Kasian banget temen-temen gue pada jomblo."

"Nov, ngaca dong! Lo juga jomblo kali!" Ucap Syabda seraya menoyor kepala Rinov.

Rino mengusap kepalanya. "Sakit bego!".
"Gue ngga jomblo ye bro! Kalian kali yang jomblo!" Lanjut Rinov dengan sombong-nya.

"Kalau beneran ngga jomblo, gue perlu bukti sekarang."

"Yaudah gue tunjukin sekarang! Jangan tercengang ya Wi dan lo semua!"

"Ngga bakal kita kaget!" Remeh Yere.

"Okeh, kalau gitu gue telpon cewe gue sekarang!"

"Ditunggu!"

Rinov mengambil hape nya yang berada disaku celana-nya. Ia membuka aplikasi hijau yaitu WA. Rinov menekan profil yang bernama Tari lalu memencet tanda telpon.

Tak lama setelah itu, terdengar suara Tari disebrang sana.

"Load speaker Nov!" Ucap Syabda. Rinov menuruti perkataan Syabda.

'Kenapa?'

"By masa aku dikatain jomblo! Padahalkan kita pacaran ya kan by!" Rengekan Rinov terdengar menjijikan bagi siapa saja yang mendengar-nya.

"Jiji gue sumpah, pengen muntah!" Ucap Yere yang dijawab anggukan dari mereka.

"Tuh by dengerkan!" Adu Rinov.

Terdengar di sebrang sana bahwa Tari menghela nafas terlebih dahulu sebelum berucap.

'Kenapa lo? Kemasukan setan? Aneh banget tingkah lo! Apalagi tuh, lo pikir gue babi apa?' Semprot-nya yang mengundang gelak tawa.

"Maaf anda kena prank." Ucap Rinov lalu dihadiahi Tari yang langsung memutuskan panggilan secara sepihak.

Tut..tut..

"Anjir lah, dapet siraman rohani"

Mereka semua tertawa diatas penderitaan yang dialami oleh Rinov.

"Makanya Nov jangan suka jahil sama Tari!"

🏸🏸🏸

"Anjir kesel banget gue sama Rinov sumpah!" Tari nampak kesal usai Ia memutuskan panggilan secara sepihak dari Rinov.

"Kenapa lo?" Tanya Meli.

"Itutuh Rinov kerasukan setan!"

"Lah bagaimana ceritanya? Terus udah lo panggilin ustad?"

Lah Meli pikir Rinov kerasukan beneran kali ya.

"Mau ngapain?"

Dimana-mana kalau orang kerasukan terus manggil ustad kan buat ngeruqyah Tari cantik.

"Buat ngeruqyah lo!" Kesal Meli, kemudian memilih pergi meninggalkan Tari.

"Lah gue ditinggal nih?" Bingung Tari.

"WOY KA, TUNGGUIN GUE NGAPA!"

🏸🏸🏸

Mon maaf ceritanya seperti tidak nyambung ya

RIPITH LOVE STORY [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang