18: Bay... bay

4.6K 778 76
                                    

    Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa sudah hampir sebulan sejak putus dan hubungan keduanya masih tak membaik atau semakin memburuk.

   Luci tidak lagi diam diam memperhatikan Bella dan Bella tak lagi memberikan tatapan dingin dan acuh tak acuh.

   Tapi penampilan hanyalah penampilan, Bella terlihat dingin tapi sebenarnya ia terluka juga.

    Hanya saja ia tak menunjukan sejelas Luci, menyibukan diri dari hati yang terluka adalah pilihan terbaik untuk saat ini.

   Sampai hari ini di mana ia menatap Luci yang sedang ditembak oleh adik kelas di taman, menatap para siswa dan siswi yang pada berkerumunan di sekeliling antara Luci dan gadis itu.

    "Hei ayo kita bertaruh, Ryu akan menerima atau kembali menolak seperti biasanya, kalau aku Ryu pasti akan menerima!"

    Dua laki laki di samping Bella yang sama sama melihat pemandangan itu dari jendela kelas berkata dengan semangat.

    "Ayolah, Tentu saja Ryu akan menolak!"

    Ujar temanya sambil tertawa, Bella diam diam juga sependapat. Ada sedikit kecemasan di hati Bella saat ini, saat melihat lelaki berwajah datar itu menatap gadis yang membungkuk 90° dengan kedua tangan lurus menyodorkan surat cinta berwarna pink terang.

    Tangan Bella yang tergengam melongar dengan tatapan terkejut saat Luci tiba tiba mengambil surat itu dan memasukanya ke saku jas lalu mengatakan sesuatu dengan pelan entah apa itu tapi yang pasti dapat terlihat Luci menerima pengakuan gadis itu.

   Selesai berkata Luci berbalik pergi dengan langkah santai sedangkan gadis yang di tinggal tersenyum cerah, jelas ini berita yang sangat baik untuk gadis itu tapi tidak dengan Bella.

   "Hool... Ryu mengejutkan diriku"

   Ujar lelaki di samping dengan semangat, temanya melirik ke samping untuk mengeluh kalau ia kalah taruhan tapi wajah Bella menghentikan ucapanya.

    "He-"

   Kedua lelaki itu menatap ke arah Bella yang masih berwajah datar menatap di mana bekas Luci berdiri tadi yang kini di lewati para siswa dan siswi.

    "Teruskan saja, aku tidak peduli"

   Bella kembali duduk di kursinya dan melanjutkan aktivitas seperti hal yang baru saja terjadi tidak pernah berlaku. Tapi tidak dengan tanganya yang sedikit bergetar tanda hatinya tidak baik baik saja.

    'Tidak apa apa Bella, bukankah di novel juga di jelaskan betapa hancurnya hati dirimu saat Erza meninggalkan dirinya di saat gadis itu mulai menyerahkan hatinya, hal sama berlaku pada Leo di mana kau sudah menyerah terhadap cinta yang semu dan mengharapkan hubungan yang serius tapi lagi lagi di tinggalkan dengan menyedihkan'

    'Bahkan masa kehamilan yang menyedihkan untuk gadis yang berusia 21 tahun,lalu harus mengalami keguguran setelah pemeran laki laki kedua mengunakan dirinya sebagai bidak cantur untuk menghancurkan hubungan pemeran utama'

    Tangan Bella sedikit berhenti bergetar tanda gejolak di hatinya yang berasal dari perasan tubuh asli sedikit tenang, lalu tatapanya kembali menajam.

Run Bella!....Run! (END) (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang