SREETTTTT
Mereka terjatuh hingga kedalaman lima belas meter ke bawah saat gundukan tanah yang mereka pijak retak. Dengan refleks yang cepat setelah terjatuh, mereka segera berdiri dengan tegap. Dan menemukan sebuah perpustakaan kuno yang mereka cari cari.
Manik mata kedua pria itu berkeliling, menilik berbagai buku tua yang terjejer rapih nan bersih. Pasti ada roh yang mengurus perpustakaan tua ini, pikir Jay.
Niki melangkahkan kakinya menuju pembatas, dapat dilihat bahwa perpustakaan ini memiliki banyak ruang lagi saat dilihat dari atas. Mungkin belasan, puluhan, atau bahkan ratusan, Niki hanya bisa merasakan bahwa kedalaman perpustakaan ini memang sangat jauh ke bawah.
Sejujurnya, mereka kesulitan melihat seisi perpustakaan yang hampir seluruh ruangannya tidak memiliki penerangan. Hingga akhirnya Jay membentuk replika obor api ditangannya sebagai penerang.
Namun mereka terkejut saat mendapati seekor burung hantu besar setinggi empat meter muncul di balik kegelapan, menatap keduanya di salah satu lorong perpustakaan.
"Apakah kau adalah roh yang menjaga perpustakaan ini?" Tanya Jay, masih dengan api yang bertengger di atas telapak tangannya.
"Ya." Kata si burung hantu raksasa yang ternyata bisa bicara, sesuai dengan dugaan Jay. "Mau apa kalian disini? Tempat kalian bukan di bumi."
Kali ini yang paling muda maju menjawab, "kami ingin mencari tau tentang Anima. Anima Tricyrus dan segelnya."
Burung hantu itu luar biasa seram, tidak kalah dengan monster monster yang ada di Klan Iblis, Jay dan Niki sepemikiran. Tubuhnya besar, berwarna hitam, bagian wajahnya berwarna putih seperti memakai topeng, dan tubuhnya membungkuk.
"Untuk dapat membaca di perpustakaanku, masing masing dari kalian harus membayar dengan satu ilmu pengetahuan yang berharga."
Jay merogoh sakunya, mengeluarkan gulungan kertas yang berisi hasil eksperimennya. "Ini adalah gambar dari isi tengkorak manusia. Tidak ada yang tahu bagaimana isinya jika tidak mengorek langsung dari kepala bayi. Manusia terlalu takut dan tidak tega karna ini, bayi."
"Sungguh eksperimen yang sadis, tetapi ini sangat berguna. Bagaimana denganmu?" Tanya si burung hantu.
Niki menggaruk hidungnya yang tidak gatal, ia tidak memiliki sejumput ilmu apapun yang ia simpan di dalam sakunya. Sekelibat ingin langsung membunuh burung hantu itu saja, namun perlu diingatkan bahwa ia adalah seekor -atau mungkin seorang- roh yang tidak bisa dibunuh, karna pada dasarnya hanya memiliki wujud, bukan nyawa.
"Pasti kau tidak terlalu pintar." Sindir si burung hantu telak.
"Kau menghancurkan sebagian hatiku. Bagaimana jika aku tidak bisa memberikan apapun?" Tanyanya.
"Kau akan terkubur bersama ku disini, selamanya."
Niki bergidik ngeri, memang untuk suatu hal yang besar juga perlu bayaran yang setimpal. Akhirnya dengan ragu, Niki memberikan panah dari mendiang ibunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐄𝐀𝐃𝐋𝐘 𝐇𝐄𝐗𝐀𝐌𝐔𝐒 - 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍
Fantasy[ E N D ] "Kau hanya makhluk kotor yang bertingkah seperti benalu." -Zaeneri Niki "Mau mengancamku dengan nyawa mu? Wah! Sepertinya, imajinasimu terlalu tinggi." -Jay Pendragon "Kau sudah tidak berguna, akan kukirim ke dimensi yang paling gelap di s...