Happy reading👍 Jangan lupa vote dan follow terlebih dahulu sebelum lanjut sebagai apresiasi buat author ev.Jungwon berpacu cepat menggunakan kudanya, wajahnya berkeringat dengan tatapan gusar sesekali menengok ke arah belakang, memastikan bahwa pria pengendali api itu jauh darinya.
Namun apa daya, semburan api mengenainya dan kuda yang ia tunggangi hingga tersungkur ke tepi jurang.
"Akhhh." Pria manis itu merintih, tetapi segera bangun saat Jay sudah berada di depannya. Ia mengeluarkan pisau dari balik celananya, menorehkan goretan luka di lehernya hingga berdarah. "Aku lebih baik mati daripada harus melepas segel Animamu!"
"Mau mengancamku dengan nyawa mu? Wah! Sepertinya, imajinasimu terlalu tinggi."
Pria manis itu berkucuran air mata, ini bukanlah hal yang ia rencanakan sebelumnya. Tertangkap basah dalam kondisi sendiri memang rugi. Tanpa diduga, Jungwon mundur ke belakang, melompat ke dasar jurang. Belum sempat Jay menarik pria mungil itu, Jungwon sudah mati terbentur bebatuan dengan darah yang berkucuran.
"ARGHHH!!!"
Jay bangun dari tidurnya dalam keadaan kacau, wajahnya memucat, serta bibirnya menjadi kelu usai berteriak. Mimpi barusan terasa nyata, lubang di hatinya kian membuka dan menciptakan robekan panjang seperti kulit yang mengelupas dengan cepat. Dirinya seperti diberi sebuah visi akan kematian seseorang yang akhir akhir ini berlalu lalang di kepalanya.
Petang ini Kerajaan Britania dihujani salju, dimana cuaca begitu dingin, sehingga membuat domba domba meringkuk di bawah pohon pinus. Para binatang hibernasi, pohon pohon gundul terlihat seperti merangkak keluar diatas tumpukan salju, begitu juga masyarakat Britania yang bersembunyi di balik pintu rumah mereka. Kabar perang dengan Serikat sudah menyebar kemana mana, kini sudah saatnya Tricyrus mewujudkan hal itu. Mereka memutuskan untuk pergi di sore hari karna pagi hingga siang terjadi badai yang cukup kuat, hal itu bisa menghambat perjalanan mereka.
Perzeus berdiri tegap di depan cermin, sementara pelayannya merapihkan jubah hitamnya. Ia menatap ke arah depan, meyakinkan dirinya sebelum bergerak menuju sarang musuh.
Setelah selesai, tangan kanannya terulur ke belakang, menarik sesuatu yang tak terlihat kini menampilkan wujud fisiknya setelah ia tarik. Ia memastikan pedangnya, kemudian ia masukkan kembali ke dalam sarung yang melindungi pedang tersebut agar tak terlihat.
Tapp tapp tapp
Suara sepatu runcingnya memenuhi seisi ruangan, kemudian menghampiri kedua sudaranya yang sudah berdiri di depan gerbang.
Niki menggunakan jubah berwarna biru gelap, dengan rambut pirangnya tersisir rapih. Diantara ketiganya, ia yang paling tidak yakin, lebih tepatnya keraguannya berhadapan dengan Sunoo. Meski ia sakit hati karna merasa dikhianati, tetap saja banyak hal yang mengganggu pikirannya sehingga membuatnya sedikit bimbang.
Tapi ia perlu memenangkan perang ini, karna salah satu lawannya adalah K dari BetelGeuse. Ia juga bertekad mencetak sejarah lagi dengan mengalahkan Serikat yang berisi kumpulan penentang keberadaan Tricyrus.
Sementara Jay? Jangan ditanya. Selama hampir lebih dari sebulan ia menahan amarah, membayangkan betapa congkaknya Jungwon menerima tawaran pernikahan dari seorang Raja. Padahal ia tidak tahu diterima atau tidak, emosinya sudah keburu kepalang.
Ketiga Pangeran tersebut berjalan beriringan menuju kuda mereka, kemudian memacu memimpin pasukan menuju lokasi.
Suara tapak kuda berebut diatas tapak tanah dengan keras, membawa pasukan Britania ke sebuah hutan yang ditengahnya terdapat sebuah lahan yang luasnya beberapa hektar. Perzeus memberi intruksi untuk pasukannya agar berhenti, mencari titik pergerakan musuh dengan insting predatornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐄𝐀𝐃𝐋𝐘 𝐇𝐄𝐗𝐀𝐌𝐔𝐒 - 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍
Fantasy[ E N D ] "Kau hanya makhluk kotor yang bertingkah seperti benalu." -Zaeneri Niki "Mau mengancamku dengan nyawa mu? Wah! Sepertinya, imajinasimu terlalu tinggi." -Jay Pendragon "Kau sudah tidak berguna, akan kukirim ke dimensi yang paling gelap di s...