Tuan Putri
Beri tepuk tangan yang meriah untuk kedua pasangan pengantin kita hari ini.
Sekali lagi beri tepuk tangan paling semarak untuk Fazli dan Enyza.
Denting Piano tak henti mengalunkan bunyi dari siang hingga petang.
Tautan jemari itu membuat Tya agak bigung, sementara ia tengah menikmati pemandangan romantis kedua pasang pengantin baru.
Aku ingin ke toilet
Baiklah..Sini. Biar Ty temenin
Dan sudah pasti ketika bergeser sedikit, tentu pengawal mereka selalu mengikuti.
Tolong bantu saya memapah bapak.
Dengan sigap salah satu pengawal mereka menyangga tangan Frans.Ada yang terdesak di ujung tenggorokannya.
Lendir dan sedikit bercak darah.
Empat lima kali ia terbatuk. Serta satu kali muntah.
Tanpa mereka sadari. Ezar membuntuti dari belakang beserta satu pengawal lagi.
Jangan ditahan,Pa. Ucap Tya sambil mengusap punggung sang suami.
Ia mengelap perlahan wajah Frans yang terlihat pucat lesi.
Kita pulang saja ya.
Mas kelihatan lemas sekali.
Ezar memberi kode agar ia bisa masuk ke Toilet, sementara pengawalnya hanya diluar saja.
Tidak. Jangan,Ty.
Nanti Enyz jadi sedih karena aku.Ty.. Tolong jangan beritahu anak anak.
Belum istrinya sempat menjawab.
Ezar harus tahu.
Nak...
Kita bawa Papa pulang Ma.
Tidak Nak. Jangan.. lirih Frans
Lalu Papa mau nya seperti apa ?
Biarkan Papa disini dulu bersama Mama. Kasihan adikmu.
Baiklah. Tapi nanti kalau tidak sanggup kabari Ezar.
Keduanya hanya bisa mengiyakan.
Tunggu sebentar. Ambilkan tongkat bapak dimobil. Perintah Ezar.
Ezar tunggu diluar.
Pesta tetap berlanjut dan pandangan Enyza sudah teralihkan sejak pemotongan kue pengantin 45 menit yang lalu.
Seusai pesta ketiganya berusaha bersikap biasa seolah tidak ada peristiwa pengusik pikiran.
Enyz punya waktu 5 hari sebelum diboyong suami tinggal di Perth. Pasangan baru ini memutuskan menginap dirumah Frans untuk satu malam dihari terakhir Enyz berada di Jakarta. Tentu kesempatan emas ini tidak akan disia-siakan Enyz.
Pa.. Ma..
Hai sayang..
Ini buat Papa Mama.
Terima Kasih Nak.
Ini sudah malam loh Pa. Kenapa malah duduk diteras samping ?
Kami juga ingin pacaran. Ini malam minggu. sahut Frans.
Kami tidak mau kalah dengan pengantin baru. Timpal sang Mama
Duh jadi malu.. sela Enyz
Yuk .. Duduk saja didalam. lanjut sang putri
Kak..
Hai Vi..
Gimana ujian sekolahnya.
Dilanjut nanti jam 8 katanya.