#9

12 2 0
                                    

🌼Vote & Komen🌼

Kalandra

Puas banget gue habis menggoda, Embun, muka dia merah gitu kaya kepiting rebus, lucu yaa

Serius gue beneran bilang dia lucu ya karna dia lucu, Embun tuh kalau di liat-liat mirip sepupu gue yang kuliah di Jogja, punya badan kecil dan senyum yang khas, cuma dia doang yang punya

Kok gue jadi bahas Embun?

Lupain, gue masih kepikiran sama pesan whatsapp dari Astrid, sebenarnya

Setelah sampai ruangan nanti, gue mau membalas pesan dari dia dan ingin menanyakan apa maksudnya menghubungi gue lagi

Kenangan gue sama Astrid tuh indah banget kalau di ingat-ingat, dia tipe perempuan yang lembut, kalau boleh membandingkan dia dengan Embun, pemenang nya adalah Astrid

Bukan kalau soal wajah lebih cantik Embun kemana-mana, tapi dari cara dia berbicara, jika Embun akan menggunakan nada suara yang tinggi kalau sedang berbicara, maka Astrid akan berbicara dengan nada yang pelan dan lembut, gadis Jawa

Dulu saat gue kuliah di Jogja, gue satu kampus dengan dia, sama sama mengambil fakultas kedokteran, bedanya dia mengambil di specialis ibu dan anak

Gue mengenal dia di tahun ke 2 setelah kuliah di mulai, awalnya dari saling sapa ketemu di lorong kampus, teman gue semasa kuliah dulu adalah pacar dari teman nya Astrid, dia menjodohkan gue dengan Astrid, katanya supaya bisa double date

Dari iseng-iseng menjodohkan akhirnya Astrid jatuh cinta beneran sama gue, akhirnya gue pun mencoba untuk benar-benar mengencani dia dengan berdasarkan perasaan

Tak lama dari masa PDKT itu akhirnya kami berpacaran, selayaknya orang berpacaran pada umumnya, gue pulang pergi bareng dia, makan di kantin kampus berdua dengan dia dan selalu berkencan di hari libur atau malam minggu

Astrid, selain pintar dia juga bisa menyeimbangi gue yang dingin ini, dia tidak menuntut gue untuk selalu bertukar kabar dan memberi tahu kegiatan gue

Bahkan bisa di hitung jari kami berbalas pesan di whatsapp

Dia sempat mengenalkan gue pada keluarga besarnya, dan saat hari raya qurban waktu itu gue membawa dia kerumah untuk bertemu mama, papa dan eyang juga pada adik gue

Mereka menyukai Astrid, bahkan sesekali Astrid sering datang kerumah hanya untuk memberi makanan buatan bunda nya

Bunda Astrid guru di salah satu SMP swasta di Jogja, dan ayah nya pemilik bengkel motor tak jauh dari komplek rumah nya

Setelah 1 tahun berpacaran dan saling mengenalkan pada keluarga masing-masing, tak lama ayah Astrid meninggal, karna Astrid anak tunggal, dia merasa sangat terpukul atas kepergian ayahnya

Butuh waktu 5 bulan gue memulihkan kembali tawa dan kebahagian dia, walaupun tak sepenuhnya kembali, setidaknya selama 5 bulan itu gue bisa membuat nya tersenyum kembali

Dia banyak sekali mengucapkan terimakasih, dan bersyukur dipertemukan dengan lelaki seperti gue

Padahal gue masih merasa kurang

Tapi entah cara Astrid melihat gue sangat special, tangan mungil dan hangatnya selalu memeluk pinggang gue dan merangkul tangan kiri gue jika kita sedang berdua

KalandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang