💦Vote & Komen💦
Kalandra
Dari pada harus berlarut-larut dengan perasaan yang entah apa, gue memilih untuk meletakan ponsel gue di atas meja, gue bersiap untuk tidur, tak selang beberapa lama suara notifikasi dari ponsel gue berbunyi tanda pesan masuk
Gue pun mengambil kembali ponsel gue, dan mengurungkan diri untuk tidur di atas kasur
Dari layar kunci ponsel gue saja gue sudah tau pesan siapa yang masuk
Nomor tanpa nama dan gue sudah tau itu pesan dari siapa
Astrid membalas pesan yang gue kirimkan tadi
"Alhamdulillah, saya pun baik"
"Kemungkinan saya sampai jakarta sabtu sore, kamu sibuk? Rencana saya mau keliling jakarta, mungkin kamu bisa temani saya?"
Dua pesan dari Astrid, ya benar semenjak kami berdua putus, gue dan Astrid kembali menggunakan bahasa baku.
Gue pun membalas pesan daringa tanpa menunggu lama
"InsyaAllah, karna saya belum lihat jadwal lagi"
Balas gue, ini sudah cukup malam kenapa Astrid belum tidur?
"Iya nda apa"
Balasnya
"Iya, semisal saya bisa saya kabari" Balas gue
Dan setelahnya dia membalas dengan emot jempol
Kali ini gue benar-benar meletakan ponsel gue, dan bergegas menuju kasur
Kalau Astrid sampai di Jakarta sabtu itu tandanya lusa, karna besok sudah hari Jum'at
Gue tidak memikirkan itu dan langsung terlelap setelah hitungan menit
Adzan subuh berkumandang, pertanda gue sudah harus bangun
Seperti biasa gue langsung mandi dan bergegas menunaikan solat subuh, hari ini gue masuk pagi, dan hari ini juga gue tidak ada jadwal mengajar di kampus
Jadwal gue mengajar di kampus selama seminggu tidak tentu, kadang bisa seminggu kebagian empat kali mengajar kadang hanya tiga kali, minggu ini gue kebagian mengajar hanya tiga kali, yaitu di hari senin, kamis, dan minggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalandra
Short Story"Lo seharusnya tau, paling gak bisa bedain lah mana suka mana benci karna suka sama benci beda tipis loh, El" "Kok lo bisa nyimpulin gitu? jangan jangan lo kali nih suka sama gue" "Kayanya sih iya"