0 4 0

0 1 0
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu, hari yang begitu Amora sukai. Gadis itu kini tengah menonton drama Korea. Walaupun Amora juga menyukai Drama Korea, tetapi ia tidak bisa mengalahkan makhluk seperti Hendra yang akan menonton Drakor hingga lupa waktu.

Tring

Terdengar suara notifikasi dari ponsel Amora membuat gadis itu segera membuka teleponnya yang berada diatas meja.

Gara

Queen
Apa kabar?

Baik

Bahagia ga sama Aldo?

Banget

Baguslah
Kalo Aldo ada nyakitin kamu sekecil apapun itu lapor ke aku ya?
Besoknya dia bakal langsung jadi plankton

Emangnya kamu siapanya aku?

Maksudnya?

Segitu peduli kamu sama aku?

Queen.
Itu bukan cuma panggilan biasa
Aku ngejaga kamu, kaya aku ngejaga seorang Ratu
Aku gak bisa diem aja pas seseorang yang aku panggil Ratu. Yang selalu aku jaga supaya ga kegores benda apapun disakiti sama laki-laki brengs*k.

Tapi Aldo gak brengs*k

Tapi kamu harus hati-hati Nan

Kata kamu, aku itu Ratu kan?

Yes

Dan cuma Aldo rajanya.

Iya, Queen

Setelah membaca balasan itu, Amora segera mematikan ponselnya. Gadis itu lalu melempar benda pipih itu kesembarang arah.

“MOO, PAPAH PULANG!” terdengar suara berat lelaki paruh baya membuat mata Amora terbuka lebar. Semangat gadis itu seolah bangkit kembali.

Amora berlari keluar dari kamarnya, Hendra dibuat melotot karena putri tunggalnya itu menuruni anak tangga sembari berlari kencang.

“Moo, kamu itu anak tunggalnya Papa! Jangan lari-lari kaya git—”

“Papa telat ngomongnya, aku udah nyampe!” kata Amora sambil menjulurkan lidahnya.

“Kok Papa pulangnya cepet? Bukannya jadwal pulang Papa minggu depan?” tanya Amora sambil mengerenyitkan dahinya.

Hendra malah dibuat terkekeh.

“Moo, Papah tuh capek kerja. Pengen healing.”

Amora memutar kedua bola matanya malas.

“Gausah bohong. Papa sering keluar kota itu healing berkedok tugas kan?” tanya Amora sambil menyipitkan matanya.

“Moo.”

“Apa?”

“Cie udah mau dipanggil Moo,” kata Hendra lalu tertawa keras. Menertawakan putri tunggalnya yang sudah memasang wajah kesal.

“Kata orang harus nurut sama orang tua. Soalnya...” Amora menggantungkan ucapannya.

“Soalnya apa?”

“Biar duit jajan ngalir terus! Hahaha,” Amora tertawa keras. Sedangkan Hendra hanya memasang wajah datar.

“Jokes lu cringe banget deck.”

SCHEMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang