ISLAND 08

20 5 0
                                    

Setelah puas bermain bersama peri, kini Sealine dan Zeroun mengikuti Erland ke rumah kakeknya yang harus melewati istana yang terlihat megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas bermain bersama peri, kini Sealine dan Zeroun mengikuti Erland ke rumah kakeknya yang harus melewati istana yang terlihat megah.

Bahkan, Sealine dan Zeroun tak hentinya mengagumkan istana itu. Walau mereka hanya dapat melihat menaranya saja karena gerbang istana sangat tinggi dari tubuh mereka.

Salah satu menara menarik perhatian Sealine. Ia menyikut lengan Zeroun lalu mengarahkan dagunya ke menara utara istana dan berkata, "Aku melihat seseorang yang melambaikan tangan ke arah sini."

Zeroun yang sibuk menatap istana itu tiba-tiba mengikuti pandangan Sealine ketika gadis itu menyikut lengannya. Memang benar ada seseorang yang terlihat sedang melambaikan tangannya ke luar istana. Ia pun melihat ke sekeliling mereka, banyak yang berlalu lalang dengan berbagai jenis pakaian kuno.

"Mungkin dia menyapa rakyatnya," jawab Zeroun terdengar masuk akal menurut Sealine.

"Tapi aneh tidak sih dia melambai tepat ke arah kita. Aku tidak tahu bagaimana menurutmu, tapi itu yang aku rasakan. Dia menyapa kita," kata Sealine sungguh-sungguh, hingga Erland yang berjalan di depan mereka pun berbalik badan sambil menaikkan alisnya.

"Ada apa?" tanya Erland.

Sealine pun mengarahkan jarinya ke arah menara utara dan membuat Erland membelalakkan matanya. Senyuman lebar tersungging di bibir laki-laki itu, ia pun ikut melambaikan tangan dan berlari mendekat ke arah prajurit yang menjaga gerbang.

Sealine dan Zeroun saling tatap. Gadis itu mengerutkan dahinya melihat Erland berbincang sebentar dengan prajurit itu dan hanya mendengar, "Izinkan aku bertemu Putri Raksia."

Prajurit itu menggelengkan kepalanya, memegang bahu Erland dan berkata, "Tidak boleh, Erland. Dia harus di menara sampai Yang Mulia pulang dari kunjungan."

"Memangnya Yang Mulia kemana?" tanya Erland yang penasaran. Setelah melihat Raksia yang melambaikan tangan, tiba-tiba ia ingin mengajak Tuan Putri itu untuk berkenalan dengan teman barunya, Sealine dan Zeroun.

Erland yakin Raksia akan merasa senang bertemu dengan Sealine, gadis itu bisa memiliki teman perempuan yang bisa berbagi cerita. Ia sering mendengar keluh kesal Raksia yang terlalu monoton dengan bertemu banyak pangeran.

"Ke Kerajaan Svendlev. Bertemu dengan Raja Harriet," bisik Thenn hati-hati. Ia takut kawannya yang juga berjaga di gerbang mendengarnya. Thenn tahu ke mana Sang Raja karena Raksia yang memberitahunya jikalau Erland ingin bertemu dengannya.

"Berapa lama?" lirih Erland sambil menendang kerikil kecil di jalan.

"Paling lama dua minggu, tapi kau bisa bertemu Raksia dua hari lagi karena ... kau tahu ... Ratu Elvana sedang berusaha untuk mengajari Tuan Putri untuk berdansa."

Blue Island「 END 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang