ISLAND 04

29 7 0
                                    

"Seharusnya kami yang bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seharusnya kami yang bertanya. Kau siapa? Kenapa kau bisa muncul dari dindingku?"

"Kau siapa?" serbu Zeroun sambil melindungi Sealine di balik punggungnya. Matanya menatap waspada ke arah seorang laki-laki yang berpakaian kuno. Laki-laki itu muncul dari sebuah portal yang dikeluarkan oleh stoples yang berisi air berwarna biru langit dan tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya aman.

Tidak ada yang mempercayai perkataan laki-laki itu bahwa Zeroun dan Sealine akan aman. Bisa saja laki-laki berpakaian kuno itu membawa senjata dari tempat asalnya atau datang ke sini untuk mengincar nyawa salah satu dari mereka berdua.

Berbagai pikiran buruk menguasai Zeroun, sementara Sealine setengah takut dan setengahnya lagi masih mengagumi laki-laki itu. Mereka saling memandang dan menganggukkan kepalanya.

Zeroun berusaha untuk mengalihkan perhatian laki-laki itu dengan menanyakan segala hal yang tidak penting baginya. Sementara itu, Sealine mengendap-endap melangkah di sisi dinding untuk mengambil stoples itu. Barangkali stoples itu mengeluarkan portal lagi dan Zeroun bisa mendorong laki-laki itu masuk kembali ke dalam portal.

Rencana yang sudah disusun dengan apik itu terpaksa terhenti karena laki-laki itu menyadari pergerakan Sealine. "Jika kau ingin mengeluarkan portal lagi, sayang sekali tidak akan bisa."

Sontak Sealine menganga lebar. Lalu, berlari menyambar stoples ajaib itu di lantai dan berusaha melakukan hal yang sebelumnya Zeroun lakukan hingga mengeluarkan portal. Namun, hasilnya nihil. Tidak ada portal yang muncul. Melainkan, air yang tadinya berwarna abu-abu, kini berubah warna menjadi sedia kala, biru langit.

"Kau ini sebenarnya siapa?" tanya Sealine sambil menodongkan stoples itu ke arah laki-laki yang terlihat santai dan tidak ada tanda-tanda pemberontakan.

"Maka dari itu, izinkan saya memperkenalkan diri, Wahai Ratuku," sahut laki-laki berpakaian kuno itu.

"Apa kau tidak berbahaya?" Pertanyaan yang keluar dari bibir Sealine membuat laki-laki berpakaian kuno itu mengeluarkan cahaya merah dari telapak tangannya. Melontarkan satu kalimat mantra dan tiba-tiba muncul gumpalan asap merah yang menghalangi pandangan. Laki-laki berpakaian kuno itu telah berpindah tempat. Ia melakukan teleportasi.

Kekuatan yang tidak mungkin ada di Bumi, baik Sealine maupun Zeroun sama saling menggenggam, mereka luar biasa takut dan waspada. Kenapa sekarang banyak sekali keanehan yang terjadi? pikir mereka berdua yang saling menatap satu sama lain.

"Aku tidak berbahaya. Kekuatanku hanya bisa digunakan untuk teleportasi, bukan untuk menyerang orang," ujar laki-laki itu dengan santainya.

Melihat Zeroun dan Sealine yang masih setia dengan kebungkaman mereka, laki-laki itu kembali berbicara.

"Namaku adalah Erland Seer Hazelblade. Aku bukan dari anggota kerajaan, hanya seorang cucu dari kakek yang memiliki profesi sebagai penasehat kerajaan. Tempat asalku di Blisand, sebuah kota dari banyaknya wilayah di Blue Island. Ak-"

Blue Island「 END 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang